EFEKTIFITAS PEMBERIAN EKSTRA PUTIH TELUR TERHADAP PENINGKATAN KADAR ALBUMIN DAN IL-6 PADA PASIENTUBERKULOSIS DENGAN HIPOALBUMIN
Agus Prastowo(1*), Wiryatun Lestariana(2), Siti Nurdjanah(3), Retno Sutomo(4)(1) 
(2) Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
(3) Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
(4) Bagian Penyakit Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar belakang. Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan dunia yang masih perlu mendapat perhatian. Indonesia sampai saat ini masih menempati urutan ke 3 di dunia untuk jumlah kasus TB setelah India dan Efektifitas Pemberian Ekstra ... (Agus Purwanto dkk.) 11 China dengan prevalensi 415 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2010. Pasien TB mengalami penurunan kadar albumin secara bermakna, dan penyebab penurunannya diduga adalah faktor gizi (asupan makan rendah, anoreksia, peningkatan katabolisme), enteropati dan reaksi protein fase akut. Albumin yang rendah berhubungan dengan peningkatan IL-6 dan sampai saat ini masih sedikit diketahui hubungan albumin dengan sitokin inflamasi terutama IL-6. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keefektifan
putih telur terhadap peningkatan albumin dan penurunan aktivasi IL-6. Metode. Penelitian yang dilakukan dengan rancangan single blind randomized controlled trial. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling sebanyak 75 pasien terdiri 37 perlakuan dan 38 kontrol. Kelompok perlakuan diberikan terapi diit Tinggi Energi Tinggi Protein standar rumah
sakit dan ekstra putih telur dikukus, sesuai dengan kebutuhan albumin pasien berdasarkan perhitungan formula Baxter, diberikan selama 14 hari. Kelompok kontrol diberikan terapi diit Tinggi Energi Tinggi Protein standar rumah sakit dan ekstra makanan terdiri tahu putih dan tepung hunkwe. Kadar albumin dan IL-6 diperiksa sebelum dan setelah perlakuan. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan kenaikan kadar albumin kedua kelompok. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar albumin awal kelompok perlakuan adalah 2,82 g/dL dan kelompok kontrol adalah 2,85 g/dL. Kadar rerata albumin akhir pada kelompok perlakuan adalah 3,47 g/dL dan pada kelompok kontrol adalah 2,81 g/dL. Hasil analisa bivariat menunjukkan terdapat perbedaan signifikan terhadap rerata peningkatan kadar albumin pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan p=0,001 (p<0.05). Hasil penelitian menunjukkan rerata IL-6 sebelum penelitian pada kelompok
perlakuan 5,07 pg/mL dan kelompok kontrol 3,77 pg/mL. Rerata IL-6 setelah penelitian pada kelompok perlakuan 0.0006 pg/mL dan pada kelompok control 2,57 pg/mL. Uji statistik menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan p = 0.001 (p < 0.05). Kesimpulan. Putih telur berdaya guna meningkatkan kadar albumin dan meghambat reaktivasi IL-6 pada pasien TB.
putih telur terhadap peningkatan albumin dan penurunan aktivasi IL-6. Metode. Penelitian yang dilakukan dengan rancangan single blind randomized controlled trial. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling sebanyak 75 pasien terdiri 37 perlakuan dan 38 kontrol. Kelompok perlakuan diberikan terapi diit Tinggi Energi Tinggi Protein standar rumah
sakit dan ekstra putih telur dikukus, sesuai dengan kebutuhan albumin pasien berdasarkan perhitungan formula Baxter, diberikan selama 14 hari. Kelompok kontrol diberikan terapi diit Tinggi Energi Tinggi Protein standar rumah sakit dan ekstra makanan terdiri tahu putih dan tepung hunkwe. Kadar albumin dan IL-6 diperiksa sebelum dan setelah perlakuan. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan kenaikan kadar albumin kedua kelompok. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar albumin awal kelompok perlakuan adalah 2,82 g/dL dan kelompok kontrol adalah 2,85 g/dL. Kadar rerata albumin akhir pada kelompok perlakuan adalah 3,47 g/dL dan pada kelompok kontrol adalah 2,81 g/dL. Hasil analisa bivariat menunjukkan terdapat perbedaan signifikan terhadap rerata peningkatan kadar albumin pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan p=0,001 (p<0.05). Hasil penelitian menunjukkan rerata IL-6 sebelum penelitian pada kelompok
perlakuan 5,07 pg/mL dan kelompok kontrol 3,77 pg/mL. Rerata IL-6 setelah penelitian pada kelompok perlakuan 0.0006 pg/mL dan pada kelompok control 2,57 pg/mL. Uji statistik menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan p = 0.001 (p < 0.05). Kesimpulan. Putih telur berdaya guna meningkatkan kadar albumin dan meghambat reaktivasi IL-6 pada pasien TB.
Keywords
putih telur, albumin, IL-6, pasien tuberkulosis.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Article Metrics
Abstract view(s): 5533 time(s)PDF (Bahasa Indonesia): 8445 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.