PERTUMBUHAN BIBIT F0 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR MERANG (Volvariella volvacea) PADA MEDIA UMBI TALAS PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA

Suparti Suparti(1*), Nurul Karimawati(2)

(1) Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta, 57126
(2) Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta, 57126
(*) Corresponding Author

Abstract

Umbi talas merupakan salah satu umbi yang mengandung karbohidrat sebanyak 23,7%, serat sebanyak 0,7%, vitamin B1 sebanyak 0,05%, vitamin C sebanyak 2%, dan protein sebanyak 1,5%, sehingga mampu mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan miselium jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pertumbuhan miselium bibit F0 jamur tiram dan  jamur merang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri 2 faktor yaitu F1: konsentrasi media umbi talas 80%, 90%, dan 100%, dan F2: jamur tiram dan jamur merang dengan 3 kali pengulangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah One Way ANOVA. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa rata-rata diameter terbesar secara keseluruhan yaitu 6,9 cm  ((M2J1) dengan rentangan pertumbuhan miselium 4,6 cm, sedangkan rata-rata diameter terkecil secara keseluruhan pada media umbi talas konsentrasi 80% untuk pertumbuhan jamur merang (M1J2) dengan diameter 1,5 cm dan  rentangan  pertumbuhan miselium -0,4 cm.  Hasil penelitian menjelaskan bahwa miselium bibit F0 jamur tiram dan jamur merang dapat tumbuh pada media umbi talas 90%, tetapi media umbi talas 90% yang paling baik  pada miselium jamur tiram.

Keywords

umbi talas, diameter miselium, jamur tiram, jamur merang

Full Text:

PDF

References

Achmad, dkk. 2011. Panduan Lengkap Jamur. Depok : Penebar Swadaya.

Alam, Nuhu, dkk. 2010. Mycelial Growth Condition and Molecular Phylogenetic Relationship of Pleurotus ostreatus. World Applied Sciences Journal 9 (8): 928-937, 2010. ISSN 1818-4952.

Alexopolous, C.J. 1962. Introduction Mycology. John Willey and Son’s. New York. 613 hal.

Anonimb. 2012. Safira.http://www.muhadjirincorporation.com/index.php/artikel-sengon/93-budidaya-talas-safira. Di akses pada tanggal 8 Mei 2012.

Anonim. 2004b. Talas. http://warintek.progressio.or.id/pertanian.talas.html. [13 Maret 2006].

Cahyana, Muchroji dan M. Bakrun. 1997. Jamur Tiram. . Jakarta: Penebar Swadaya.

¬¬¬____________________________. 2004. Jamur Tiram. Jakarta: Penebar Swadaya.

Carlile, M.J. dan S.C. Watkinson. 1994. The Fungi. Academic Press Ltd. London: X111+842 hlm.

Chang, S.T. and Tricita H. Quimio.1989. Tropicalmushroom: Biolo-gical Nature and Cultivation Methods. Hongkong: The Chinese University Press.

Dalimarta, S. 2000. atlas tumbuhan obat Indonesia. Jilid 4. Depok. Uspa swara karakterisasi empat jenis umbi talas varian mentega, hijau, semir, dan beneng serta tepung yang dihasilkan dari keempat varian umbi talas.

Dewi, I. K. 2009. Efektivitas Pemberian Blotong Kering Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Serbuk Kayu. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan. 1972. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bharata. 57 pp.

Djarijah, N.M dan Djarijah, A.S. 2001. Budidaya Jamur Tiram. Yogyakarta: Kanisius.

Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Yogjakarta: Djambatan.

Gandjar, Indrawati. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Gunawan, A.W. 2004. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta : UI Press.

Handiyanto, Sugeng, dkk. 2013. Pengaruh Medium Air Cucian Beras terhadap Kecepatan Pertumbuhan Miselium Biakan Murni Jamur Tiram Putih. Malang: Universitas Negeri Malang.

Handrianto, Prasetyo. 2015. Miselium Jamur Tiram Putih. Surabaya : Unair Press. Diakses pada 17 Juni 2015. sainsjournal-fst11.web.unair.ac.id/artikel_detail-140062-MIKROBIOLOGI- Miselium%20Jamur%20Tiram%20Putih.html.

Jutono.1980. Pedoman Praktikumn Mikrobiologi Umum. Yogjakarta: Fakultas pertanian UGM.

Kristiawati, R. 1992. Budidaya Jamur Kayu. Yayasan Social Tani Membangun. Trubus XIII (271) : 1- 16.

Lilly, Virgil Greene and Horace L. Barnett.1951. Physiology of the Fungi. New York: McGraw Hill Book Company.

Mufarrihah, L. 2009. Pengaruh Penambahan Bekatul Dan Ampas Tahu Pada Media Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Malang: Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

Muchtadi, TR, dan Sugiono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor: PAU.

Nurman dan Kahar, 1990. Unsur Hara Dalam Tanah. Modul Kuliah. Laboratorium Biologi Tanah Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta.

Nurrohmah, F.A., dkk. 2012. Jamur: Info Lengkap dan Kiat Sukses Agribisnis. Jakarta: Penebar Swadaya.

Quimio, T.H. 1981. Philippines mushrooms. College of agriculture UPLB, National Institute of Biotechnology and Applied Microbiology.

Radji, Maksum. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Mahasiswa Farmasidan Kedokteran. Jakarta: EGC.

Rahmawati, Lia. 2005. Pemanfaatan Kulit Biji Kacang Kedelai sebagai Media Tambahan pada Media Tanam Jamur Kuping (Auricularia polytricha). Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press.

Rita. 2015. 7 Manfaat Jamur Tiram Bagi Kesehatan. Diakses pada 12 Maret 2016 (https://www.penabiru.com/7-manfaat-jamur-tiram-bagi-kesehatan).

Setyowati, M., I. Hanarida dan Sutoro. 2007. Karakteristik Umbi Plasma Nutfah Tanaman Talas (Colocasia esculenta). Buletin Plasma Nutfah 13 (2): 49-56.

Sinaga, M. 2010. Jamur Merang dan Budidayanya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Slamet, D.S, dkk. 1990. Majalah Gizi Jilid 4, hal 26. Pusat penelitian dan pengembangan kesehatan Depkes RI.

Suhardiman, P. 1990. Jamur Merang dan Budidayanya. Penebar Swadaya: Jakarta.

.

Suriawiria, U. 1989. Pengantar Untuk Mengenal dan Menanam Jamur. Bandung: Biologi ITB.

Thomas, Devisa. 2010. Pemanfaatan Air Kelapa sebagai Media Tanam Biakan Murni Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus).Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Untung, Onny, dkk. 2012. Jamur Merang : 10 Hari Panen, Skala Rumah Tangga. Jakarta : Trubus.

Widiyastuti, Budhi. 2008. Budidaya Jamur Kompos: Jamur Merang, Jamur Kancing (Champignon). Jakarta: Penebar Swadaya.

Yu, Y. H. 1995. Cara Budidaya Jamur Shittake Dengan Polybag Berisi Serbuk Gergaji. Dinas Pertanian Tanaman Pangan. D.I Yogyakarta.

Yuniasmara, C.M dan M.Bakrun. 1999. Jamur Tiram. Jakarta : Penebar Swadaya.

Suparti, ,Aninda Ayu Kartika dan Devi Ernawati (2016), pengaruh penambahan leri dan enceng gondok, klaras serta kardus terhadap jamur merang pada media baglog, Jurnal bioeksperimen Vol. 2. No.2, hal 52, Prodi Pend. Biologi FKIP UMS September 2016.

Article Metrics

Abstract view(s): 3203 time(s)
PDF: 3958 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.