Menumbuhkan Sikap Tenggang Rasa antar Siswa dalam Pembelajaran Melalui Metode AI (Apreciative Inquiry)

Agustina Iriyanti(1*), Syahdan Arsyayudha Nusabelani(2), Devi Erlina(3), Lina Agustina(4)

(1) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(3) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(4) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap tenggang rasa antar siswa di sekolah terutama di dalam kelas, menumbuhkan sikap percaya diri, saling melindungi, dan saling percaya, kemudian menumbuhkan sikap berani dan berpikir positif dalam berbagai keadaan, melalui metode Problem Solving AI (Appreciative Inquiry). Penelitian ini merupakan penelitian kualititatif dekriptif yang akan memberikan gambaran tentang proses pembelajaran di kelas dimana guru akan menyampaikan suatu materi dan siswa diminta untuk membahas materi secara berkelompok, melalui metode berkelompok, akan terlihat siswa yang memiliki sikap tenggang rasa atau tidak, memiliki rasa percaya diri atau pemalu, memiliki sikap peduli ataupun individualis serta siswa apakah membedakan siswa yang satu dengan lainnya menurut kemampuannya. Penelitian ini juga menganalisa siswa dalam proses pembelajaran aktif, apakah mereka antusias atau justru merasa bosan dan terbebani. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Multimedia 1 di SMK Negeri 6 Sukoharjo dengan jumlah 34 siswa. Metode pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Hasil penelitian akan menunjukkan hambatan - hambatan dalam pembelajaran kurangnya rasa tenggang rasa antar siswa, kurang pahamnya beberapa siswa mengenai materi yang dibahas, kurangnya sikap percaya diri.

Full Text:

PDF

References

Alpian, Yayan. 2016. “Hubungan Pengetahuan Sila Kemanusian dengan Sikap Tenggang Rasa Pada Siswa Sdn Cibarusah Jaya 01 Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi (Studi Korelasional pada Siswa Kelas V SD)”. Civics, 1 (1):73-80. ISSN 2527-9742.

Bushe, G. 2007. “Appreciative Inquiry is not (just) about the positive”. OD Practitioner, No. 39, Page : 30-35.

Moody, R., Horton-Deutsch, S., & Pesut, D. 2007. “Appreciative in-quiry for leading complex systems: Supporting the transformation of academic nursing culture”. Journal of Nursing Education, No.46, Page :1-6.

Bushe, G. R., & Kassam, A. F. 2005. “When is appreciative inquiry transformational? A meta-case analysis”. Journal of Applied Behav-ioral Science, No.41,Page :161-181.

Ahmadi, A. 2000. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.

Akhmad, H. 2012. “Impementasi Pendidikan Multikultural dalam Praksis Pendidikan di Indonesia”. Jurnal Pembangunan Pendidikan, Vol 1. No1.Hal : 72.

Ibrahim. 2015. MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Dewi, K. 2012. Pendidikan Pancasila (Mengembangkan Sikap Tenggang Rasa). Dalam http://anythingbutordinarytoo.blogspot.com/2012/03/pendidikan pancasilamengembangkan.html. Diunduh tanggal 07-02-2019

Salim, Nur. 2010. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Konsiderasi Terhadap Sikap Tenggang Rasa”. Jurnal Efektor, 16 (1) :49-56.

Suhendri, Huri. 2017. “Pengembangan Instrumen Pengukuran Tenggang Rasa Peserta Didik”. Proseding Seminar Nasional Pendidikan PGRI. Jakarta: LPPM Unindra.

Suryana, Toto. 2011. “Konsep dan Aktualisasi Kerukunan”. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 9 (2): 127-136.

Article Metrics

Abstract view(s): 2173 time(s)
PDF: 21167 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.