Hardiness: Pengalaman pengasingan perempuan wambon pada saat melahirkan dan masa nifas

Yannedelle Sahetapy(1*), Susana Prapunoto(2), A.Ign. Kristijanto(3),

(1) Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana.
(2) Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana.
(3) Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana.
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v5i1.11069

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman perempuan Wambon yangmembentuk ketangguhan (hardiness) saat pengasingan ketika melahirkan di Bevak dan dan masa nifas di tempat pengasingan (Dogap). Sebuah fenomena yang terkait erat dengan adat istiadat dan penghargaan budaya, yang diwariskan secara turun temurun. Unit analisis adalah empat subjek yang terdiri atas satu perempuan primipara, satu perempuan multipara dan dua perempuan grandemulitipara. Metodekualitatif digunakan dengan pendekatan interpretative phenomenological analysis dan indigenous psychology digunakan untuk menganalisis kedalaman konkes maupun konten pengalaman fenomenal tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan semi-terstruktur, observasi, dan live in. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mengalami tekanan psikologis dalam upayapersalinan dan pada saat pengasingan. Namun demikian, subjek memaknai pengalaman pengasingan sebagai pengalaman yang positif dan menjadi semakin tangguh (hardiness) dalam menjalani tradisi tersebut. Nilai-nilai spiritual dan budaya lokal yang diwariskan turun-temurun ditemukan berkontribusi bagi subjek di dalam mengatasi beban psikologis di dalam pengasingan sehingga terbentuk sikap yangtangguh (hardiness). Ketangguhan tersebut dimaknai sebagai upaya menuju kesejahteraan keluarga. Katakunci: hardiness; pengasingan; perempuan Wambon; melahirkan; nifas

Full Text:

PDF

References

Abdollahi, A., Talib, M. A,. Yaacob, S. N., & Ismail, Z. (2014). Hardiness as a mediator between perceived stress and happiness in nurses. Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing, 21 (9), 789-796.

Alfiyah. (2010). Sebab-sebab pernikahan dini. Jakarta: EGC

Alwi, Q., Lannywati, G., & Delima. (2009). Budaya persalinan suku amungme dan suku Kamoro, Papua. Jurnal Kedokteran Trisakti, 23 (4), 141-149.

Badan Pusat Statistik. (2017). Provinsi Papua dalam Angka tahun 2017. Diunduh pada 7 Agustus 2018.

Brown, D. R., Carney, J. S., Parrish, M. S., & Klem, J. L. (2013). Assessing spirituality: The relationship between spirituality and mental health. Journal of Spirituality in Mental Health, 15(2), 107-122.

Ceme, R. (2016). Perjuangan melawan stigmatisasi suanggi dalam masyarakat. Jurnal. stiparende.ac.id/ index.php/jar/article/download/7/7. Diunduh 10 Maret 2018.

Chi, M. Y. E., (2018). Loving relationships and a praxis of love. Journal of Spirituality in Mental Health, 1-21, doi: 10.1080/19349637.2018.1547176.

Curtis, C. Morgan, J. & Laird, L. (2018). Mother’s gardens in arid soil : A study of religious and spiritual coping among marginalized U.S. mothers with depression. Journal of Spirituality in Mental Health, 1-28, doi: 10.1080/19349637.2018.1428139.

Dayaksini, Tri & Salis Y. (2012). Psikologi lintas budaya. Malang: Universitas Muhammadiyah Press.

Desiyanti, I. W. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan terhadap pernikahan dini pada pasangan usia subur di Kecamatan Mapanget Kota Manado. Jurnal JIKMU, 5 (2), 270-280.

Dodik, A.A. SS., & Astuti, K. (2012). Hubungan antara kepribadian hardiness dengan stres kerja pada anggota POLRI bagian operasional di Polresta Yogyakarta. Insight, 10 (1), 37-48.

Hakim, L.N. (2014). Ulasan konsep: pendekatan psikologi indijinus. Jurnal Aspirasi, 5 (2), 165-172.

Ipa, M., Prasetyo, D. V., & Kasnodihardjo. (2016). Praktik budaya perawatan dalam kehamilan persalinan dan nifas pada etnik Baduy Dalam. Indonesian Journal of Reproductive Health, 7 (1), 25-36.

Jamal, Y., Zahra, S. T., Yaseen, F., & Nasreen. M. (2017). Coping strategies and hardines s as predictors of stress among rescue workers. Pakistan Journal of Psychological Research, 32 (1), 141-154.

Kim, U. & Berry, J. W. (1993). Indigenous psychologies: Experience and research in cultural context. Newbury Park, CA : Sage Publication.

Kobasa, S. C. (1979). Stressful life events, personality, and health: An inquiry into hardiness. Journal of personality and Social Psychology, 37 (1), 1-11.

Kobasa, S. C. (1982) Commitment and coping in stress resistance among lawyers. Journal and Social Psychology, 42 (4), 707-717.

Kobasa, S. C. (1984). Hardiness and health: a prospective study. Journal of Personality and Social Psychology, 42 (1), 168-177.

Kreitner, Robert, & Kinicki, A. (2014). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

La Kahija,Y. F. (2017). Penelitian fenomenologis: jalan memahami pengalaman hidup. Yogyakarta: PT Kanisius.

Laksono A. D., Faizin, K., Raunsay, E., & Soerachman, R. (2014). Perempuan Muyu dalam pengasingan. Jakarta: Balitbangkes.

Laksono A. D., Soerachman R., & Juni, A. T. (2016). Studi kasus kesehatan maternatal suku Muyu di Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 7( 3), 145-155.

Los, R. & Schweinle, A. (2014) The Effects of self-regulation and self- efficacy on academic outcome. Dipresentasikan pada konferensi American Psychology Association (APA), Washington.

Nobakht, H. N. & Dale, K. Y. (2018). An exploration of the roles of trauma and dissociation in mystical experiences and near-death experiences. Journal of Spirituality in Mental Health, 1-12, doi: 10.1080/19349637.2018.1439796.

Nolan, M. (2010). Kelas bersalin. Yogyakarta: Golden Books.Pemerintah Indonesia. (2014). Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Pemerintah Indonesia. (2015). Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019.

Pordanjani,T. R., Pordanjani, T. R., Ebrahimi, A. M., & Doostkam, Z. (2018). Religious attitudes and psychological hardiness as predictors of stress in students life. Journal of Research on Religion & Health, 4 (4), 21- 32.

Rahman, A. A. (2017). Sejarah psikologi dari klasik hingga modern. Depok : Rajawali Pers.

Ruml, M. F. (2016). Special section on indigenous spirituality: Introduction. Studies in Religion/Sciences Religieuses, 45 (3), 269-272.

Salvatore, R. & Maddi. (2002). The story of hardiness: twenty years of theorizing, research, and practice. Consulting Psychology Journal: Practice and Research, 54 (3), 175-185

Smith, J. A., Flowers, P., & Larkin M. (2009). Interpretative phenomenological analysis. London: Sage.

Smith, A. M. & Siti, A. B. H. (2013). Kepribadian tangguh (hardiness) pada perempuan penderita pasca stroke. Jurnal Spirits, 3 (2), 1-7.

Sulasman & Gumilar. (2013). Teori-teori kebudayaan: dari teori hingga aplikasi. Bandung: CV Pustaka Setia.

Widyarini. (2014). Empat Faktor Kecerdasan Budaya Untuk Meningkatkan Ketrampilan Interpersonal. Diunduh pada 15 September 2018.

Article Metrics

Abstract view(s): 982 time(s)
PDF: 1321 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.