HUBUNGAN POLA ASUH OTORITER ORANG TUA DENGAN BULLYING DI SEKOLAH PADA SISWA SMP

Savi Dia Ningrum(1*), Triana Noor Edwina Dewayani Soeharto(2),

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v13i1.2318

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh otoriter dengan bullying di sekolah pada siswa SMP. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara pola asuh otoriter dengan bullying di sekolah pada siswa SMP. Semakin tinggi pola asuh otoriter, maka bullying di sekolah akan semakin tinggi, demikian sebaliknya semakin rendah pola asuh otoriter, maka bullying di sekolah akan semakin rendah pula. Subjek penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama sebanyak 50 orang siswa, dengan usia 12-15 tahun. Alat pengumpul data menggunakan skala yaitu Skala Pola Asuh Otoriter dan Skala
Bullying di sekolah. Hasil analisis dengan uji korelasi product moment diperoleh r sebesar 0,428 (p < 0,01). Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara pola asuh otoriter yang diberikan orang tua dengan bullying anak di sekolah, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

Full Text:

PDF

References

Ahmadi, A. 1979. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Alwilsol. 2004. Psikologi Kepribadian (edisi Revisi). Malang: Universitas Muhammadiayah

Malang Press.

Ardiyansyah, U., & Gusniarti. A. 2009. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bullying

Pada Remaja. Laporan Penelitian. Fakultas Psikologi Dan Ilmu Budaya Universitas

Islam Indonesia Yogyakarta.

Atkinson, L.R. & Atkinson, C., 1993. Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.

Azwar, S. 1997. Sikap Manusia, Teori & Pengukurunnya. Ed. Kedua. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

_______. 2003. Reliabililas dan Validitas. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baumrind, D. 1987. Rearing competent children. In W. Damon (Ed.), Child development today

and tomorrow (pp. 349-378). San Francisco: Jossey-Bass.

Berkowitz, L. 1995 Agresi sebab dan akibatnya, Jakarta: PT Pustaka Binamas Pressindo.

Dariyo, A. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor. Ghalia Indonesia.

Darling, N., & Steinberg, L. 1993. Parenting style as context: An integrative model.

Psychological Bulletin. 113(3), 487-496.

Djuwita, R. 2006. Masalah Tersembunyi Dalam Dunia Pendidikan Di Indonesia. Workshop

Bullying. 29 April. Jakarta: Universitas Indonesia (UI) http//www.google.com/bullying/

WEBSITE--Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.htm14/05/2007.

Garcia, J.F. & Martinez, I. 2007. Impact of Parenting Styles on Adolescents Self- teem and

Internalization of Values in Spain. The Spanish Journal of Psychology, 10, 2, 338-348.

Hoover, J.H., Gamliel, T., Daughtry, D. W. and Imbra. C.M. 2003. A Qualitative Investigation

of Bullying. Sage Publication.

Kartono, K. 1996. Psikologi Keluarga. Bandung: Penerbit Mandar Maju.6

Krahe, B. 2005. Perilaku Agresif - Buku Panduan Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Lamborn, S.D., Mounts, N.S., Steinberg, L. & Dornbusch, S.M. 1991. Patterns of competence

and adjustment of adolescents from authoritative, authoritarian, indulgent, and neglectful

homes. Child Development. 62, 1049-1065.

Martaniah, M. 1994. Peranan orang tua dalam perkembangan Kepribadian. Yogyakarta:

Jiwa Baru

Monks, F. J., Knoers, A.M.P., & Haditono, S.R. 1998. Psikologi Perkembangan, YogyakartaYogyakarta: Gadjah Mada University Press Mönks, 1998

Niken. 2008. Bullying. Mengatasi Kekerasan Di sekolah dan Lingkungan. Grasindo. Jakarta.8

Ormel, J., Verhulst, F.C., De Winter, A,F., Oldehinkel, A,J., Liendberg, S. Veenstra, R.

Bullying and Victimization in Elementary Schools: A Comparison of Bullies, Victims,

Bully/Victims, and Uninvolved Preadolescents. Journal Developmental PsychologyVol.41(4): 672-682.

Parsons, L. 2009. Bullied Teacher, Bullied Student, Guru dan Siswa yang terintimidasiJakarta: Grasindo.

Riauskina, I. I., Djuwita, R., dan Soesetio, S. R. 2005. ”Gencet-gencetan” di mata siswa/siswi

kelas 1 SMA: Naskah kognitif tentang arti, skenario, dan dampak ”gencet-gencetan”.

Jurnal Psikologi Sosial, 12 (01), 1-13.

Rice, F. P. 1996. The Adolescent: Development, Relationship and Culture. Massachusets:

Allyn Bacon, Co.

Santrock, J. W. 2003. Adoscence: Perkembangan Remaja. Alih Bahasa oleh Adelar, S.B dan

Saragih, S. Jakarta: Erlangga..

Sarwono, S. W. 2002. Psikologi Remaja. Ed. Revisi, Cet 7. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Selden, M. 2006. Workplace Hostility: Defining And Measuring The Occurrence Of Hostility

In The Workplace. Manhattan, Kansas: Kansas State University.

Soekirman, 2000, Ilmu Gizi dan Aplikasinya, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Solaiman, K. 1997. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta : Gramedia

Stewart, C, A & Koch. J. B. 1983. Children Development Through Adolescence. John Willey

& Sons.

Suardiman. 1998. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Sullivan, K., & Mark, C. 2004. Bullying in Secondary Schools. Corwin Press, California.

Vaughn, M. G & Howard, M. O. 2005. Psychopathic personality traits and delinquent careers:

Anempirical examination. International Journal of Law and Psychiatry 31: 407–416.

Article Metrics

Abstract view(s): 5637 time(s)
PDF: 6105 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.