Pemahaman dan Penerapan Sistem Among Ki Hadjar Dewantara pada Usia Wiraga

Yenita Heri Susanto(1*), Amnahul Jaziroh(2),

(1) Program Studi Psikologi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri
(2) Program Studi Psikologi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v2i2.4463

Abstract

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang fundamental karena masa  awal anak mulai mengenyam pendidikan. Menurut sistem among Ki Hadjar Dewantara, anak usia dini dikategorikan dalam usia “Wiraga”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemahaman dan penerapan sistem among Ki Hadjar Dewantara pada usia wiraga. Metode penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada kepala sekolah dan 3 guru Sekolah Alam Ramadhani Kediri. Hasil penelitian meliputi: Pemahaman sistem among ialah seorang guru mendampingi, melayani, mengingatkan, serta sebagai seorang teman. Usia wiraga dipahami sebagai usia 0-8 tahun, dimana anak banyak bermain dan olah gerak (motorik kasar). Sistem among di Sekolah Alam Ramadhani diterapkan sesuai dengan kondisi dan tugas perkembangan anak  pada usia yang dia miliki.  Pendidikan bagi anak usia dini  seharusnya  bersifat memerdekakan anak selama tidak membahayakan dirinya sehingga sistem among dapat dijadikan sebagai suatu sistem yang tepat bagi pendidikan anak usia dini.

Kata kunci : anak usia dini, sistem among, ki hadjar dewantara

References

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta:Rhineka Cipta.

Chatib, M. (2012). Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa Dan Semua Anak Juara. Bandung: Mizan Media Utama.

Creswell, J. W. (1998). Qualitative inquiry and research desighn: Choosing among five traditions. SAGE Publication, Inc.

Dewantara, K. H. (2004). Karya Ki Hadjar Dewantar. Yogyakarta: Majlis Luhur Persatuan Taman Siswa

Hasan, M. (2010). PAUD Pendidikan anak usia dini, Yogyakarta: Diva Press

Asril, S. (2017,04). Menteri PPAA: 25.000 Aktivitas Pornografi Anak Per Hari di Indonesia. http://nasional.kompas.com/read/2017/04/17/08303061/menteri.ppaa.25.000.aktivitas.pornografi.anak.per.hari.di.indonesia. diakses 26 April 2017.

Pratama, A. B. (2016,12). Ada 800 Ribu Situs Penyebar Hoax di Indonesia. http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20161229170130-185-182956/ada-800-ribu-situs-penyebar-hoax-di-indonesia/ diakses 26 April 2017.

Leojang. (2014). Jurnal Penerapan Sistem Among Dalam Pembelajaran PPKn Pada Siswa Kelas X Di SMA Taman Madya Kota Malang.

Musfiroh, T. (2008). Cerita untuk Anak Usia Dini, Yogyakarta: Tiara Wacana.

Neill, A.S. (2016). Summerhill School. Agung Prihantoro (Ed), Pendidikan Alternatif Yang Membebaskan. No Publisher.

Satori, D. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Soeratman, P. (1985). Ki Hajar Dewantara. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Proyek Pembinaan Pendidikan Dasar.

Soetjiningsih. (1998). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Sujiono, Y. N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT INDEKS.

Suryani, L. (2007). Analisis permasalahan pendidikan anak usia dini dalam masyarakat indonesia. Jurnal Ilmiah VISI PTK‐PNF, 2(1).

Sugiyono. (2010).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Theresia Kriswianti Nugrahaningsih. (2011). Implementasi Ajaran Ki Hajar Dewantara Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Membangun Karakter Siswa. Makalah Seminar. Nasional ISBN : 978-979-16353-6-3

Article Metrics

Abstract view(s): 7660 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 3176 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.