PERII.AKU ABORSI PRANIKAH

Sari Ratih Pembayun(1*), Rini Lestari(2),

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v0i0.4752

Abstract

Aborsi merupakan fenomena yang terkait erat dengan nilai-nilai sosial, budaya dan agama yang hidup di masyarikat Indonesia. Aturan normatif sosial, budaya dan agama juga menolak adanya aborsi. Di Indonesia aborsi ilegal dan tidak aman ternyata masih menjadi pilihan bagi banyak perempuan yang hamil karena hubungan seksual pranikah, padahal tidak sedikit pelaku aborsi yang paham bahwa sebenarnya aborsi memiliki resiko berbahaya dari segi medis, fisik maupun psikis.  Alasan yang seringkali dikemukakan oleh pelaku aborsi justru merupakan alasan yang bersifat non medis terutama bagi aborsi pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan periiaku aboisi pranikah dan bagaimana dinamika psikologisnya. Subyek utama pada penelitian ini adalah perempuan yang belum menikah, berusia 17 - 25 tahun dan pernah melakukan aborsi. Data-data penelitian diperoleh melalui wawancara semi terstruktur dan dianalisis dengan menggunakan induktif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek penelitian melakukan aborsi pranikah disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi rasa cemas, malu kepada teman, tetangga dan keluarga karena telah mencemarkan nama baik keluarga, belum menikah dan kalau melahirkan tak akan ada bapaknya, takut, belum siap karena masih sekolah atau belum bekerja sehingga tak bisa merawat anak. Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi subyek sehingga melakukan aborsi pranikah adalah pacar mengelak perilakunya dan tak bertanggungjawab, ada dorongan dari orangtua untuk melakukan aborsi, dukungan dari pacar dan teman, kemudahan dalam mendapatkan obat atau jamu untuk membantu proses aborsi, kebijakan dikeluarkan dari sekolah dan adanya dukun atau dokter yang mau membantu proses aborsi. Kedua faktor tersebut (internal dan eksternal) tidak berdiri sendiri tetapi saling berinteraksi dalam mewujudkan perilaku aborsi pranikah.

 

References

Andayani, R.T., Setiawan I. (2005). Perilaku Seksual Pranikah dan Sikap Terhadap Aborsi (Study Korelasi Pada Mahasiswa Program Studi Patologi UNDIP (Semarang). Jurnal psikologi UNDIP 2. (2), I _ 10.

Bahr, S.J., Marcos, A.C. (2003). Cross-Cultural Attitudes Toward Abortion. Journal of Family Issues, 24 (3), 402 - 424.

Bertens, K. (2002). Aborsi sebagai Masalah Etika. Jakarta: PT. Gramedia.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi 2). Jakarta: Balai Pustaka.

Dew, D.S. (1993). Abortion Increses Cancer Risk. American Journal of Epidemology, 127, 981- 992

Goldman, L.A., Garcia, S.G., Diaz,I.,Yam, E.A. (2005). Brazilian Obstehician-gynecologists and Abortion : A Survey of Knowledge, Opinion and Practices. Reproductive Health, 2 (10),

- 56.

Gulardi, H,, Winknjosastro., Hussain, M. (2002). Aborsi dalam Perspektif Fiqih Kontemporer Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.

Hurlock, E.B. (1980). Development Psychology: A Life-span Approach. New Delhi : Mc. Graw Hill Company.

Iwan, J. (2007). Seks Before Married 2. Depok : Gema Insani.

Johnson, D.W., Jhonson, F.P. (1991). Joining Together Group Theory and Group Skills. 4th Edition. New Jersey : Prentice Hall Intemational Editions.

Reardon, D.C. (2002). Clinical Depression After Unintended Pregnapcy Linked to Abortion. British Medical Journal, 23, 269 - 280.

Sandberg, E. (1980). Psychology of Abortion, Comprehensive Handbook of Psychiatry.3rd Edition. Kaplan & Friedman Publishers.

Surbakti. (2009). Kenali Anak Remaja Anda. Jakarta : Gramedia.

TheAlan Guttmacher Institute. (1999). Sharing Responsibility: Women, Society and Abortion Worldwide. Washington DC: The Alan Guttmacher Institute.

Ting, L., Jacobson, J.M., Sanders, S. (2008). Coping Behaviors of Mental Health Social Workers Following Client Suicidal Behavior. Social Work, 53 (i), 211 - 221.

Utomo, B. (2001). Study Report Incidence and Social-Psychological Aspects of Abortion in Indonesia: A Community-Based Survey in l0 Major Cities and 6 Districts, Year 2000. Jakarta: Center for Health Research University of Indonesia.

Word Health Organization. (2006). Safe Abortion: Technical and Policy Cuidance For Health Systems. Switzerland : Geneva.

Article Metrics

Abstract view(s): 1096 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 1147 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.