Tingkat Depresi Ditinjau dari Latar Belakang Penyebab Kecacatan pada Penyandang Tuna Daksa

Endah Fajri Arianti(1*), Partini Partini(2),

(1) Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v2i2.5680

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan depresi ditinjau dari latar belakang penyebab kecacatan pada penyandang tuna daksa di BBRSBD Surakarta. Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat depresi antara penyandang tuna daksa akibat kecelakaan lebih tinggi dibanding tingkat depresi penyandang tuna daksa bawaan lahir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif komparasi. Populasi penelitian ini adalah  tuna daksa di BBRSBD berjumlah 128 tuna daksa. Teknik pengambilan sampel  menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini bejumlah 80 tuna daksa. Penyandang tuna daksa bawaan lahir berjumlah 40 orang dan penyandang tuna daksa akibat kecelakaan berjumlah 40 orang. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan independent sample t-test. Hasil ini menunjukan terdapat perbedaan tingkat depresi antara penyandang tuna daksa akibat kecelakaan lebih tinggi dibanding penyandang tuna daksa bawaan lahir.

Kata kunci : bawaan lahir, depresi, tuna daksa

References

Appel, H., Crusius.J., & Gerlach, A. I. (2015). Social comparison, envy, and depression on facebook: A study looking at the effects of high comparison standards on depressed individuals. Journal of Social and Clinical Psychology, 34(4), 277-289.

Asadi, R. (2016). Studying the influence of family members’ depression on the life quality of the disabled with an emphasis on their spiritual and mental health.Journal of Studies in Social Sciences and Humanities, 2(4), 138-142.

Bujawati, E., Sukfitrianti., Sari, A. P. (2015). Hubungan proses rehabilitasi terhadap perkembangan psikososial penyandang tuna daksa di Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya Makassar tahun 2015. Al-Sihah : Public Health Science Journal, 7(2), 140-152.

Cicilia, S. (2016, Januari 10).Jumlah kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi.Kontan.co.id. diunduh dari https://kontan.co.id

Desiningrum, D. R. (2016). Psikologi anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Psikosain.

Diono, A., Mujaddid., Prasetya, F., Budijanto, D. (2014, Desember). Situasi penyandang disabilitas.Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan (2), 1-56

Fachrudin, F. (2015, Desember 3).Penyandang disabilitas di indonesia mencapai 9 juta jiwa. Okezone.com. diunduh dari http://news.okezone.com

Hadi, P. (2004). Depresi dan solusinya. Yogyakarta: Tugu Publisher.

Jones, K., Jones, P., Middleton, R., Ford, D., Dalton, K, et al. 2014. Physical disability, anxiety and depression in people with ms: an internet-based survey via the UK MS Register. Journal One 9(8), 1-9.

Keliat, B., Wiyono, A., & Susanti, H. (2011). Managemen kasus gangguan jiwa. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Machdan, D., & Hartini, N (2012).Hubungan antara penerimaan diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada tunadaksa di PT UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Tubuh Pasuruan.Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(02), 79-85.

Mardianto, B. (2016, April 22). Ini 5 negara tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi di Dunia.iyaa.com.diunduhhttp://iyaa.com

Maulida, A. (2012). Gambaran tingkat depresi pada mahasiswa program sarjana yang melakukan konseling di Badan Konseling Indonesia di Universitas Indonesia. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Jakarta.

Nevid, J., Rathus, S., & Greene, B. (2009). Psikologi abnormal jilid 1 (ed.5). Jakarta: Erlangga.

Piran, A., Yuliwar. R., & Ka’arayeno, A. (2017).Hubungan antara penerimaan diri dengan kepercayaan diri dalam interaksi sosial pada remaja penyandang cacat fisik di Panti Asuhan Bhakti Luhur Kecamatan Sukun Malang.Nursing News, 2(1), 578-597.

Pratiwi, I., & Hartosujono (2014).Resiliensi pada penyandang tuna daksa non bawaan.Jurnal SPIRITS, 5(1), 48-54.

Puspasari, D., & Alfian, I. N. (2012).Makna hidup penyandang cacat fisik postnatal karena kecelakaan.Jurnal Pskologi Klinis dan Kesehatan Mental 1(2), 151-157.

Setyowati, R., Anganthi, N., & Asyanti, S. (2015). Depresi pada difabel akibat kecelakaan.Jurnal indigenous, 13(2), 87-93.

Supriadi, Y. (2008). Perbedaan tingkat depresi antara pria dan wanita pasca stroke.Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Susilawati, D., & Aminah, A. (2016, Desember 16).Indonesia miliki 12 persen penyandang disabilitas.Republika.co.id. http://news.okezone.com

Susilowati, T., & Hasanat, N. (2011).Pengaruh terapi menulispengalaman emosional terhadap penurunan depresi pada mahasiswa tahun pertama.Jurnal psikologi, 38(1), 92 – 107 .

Tentama, F. (2014).Hubungan positive thingking dengan self-acceptance pada difabel (bawaan lahir) di SLB Negeri 3 Yogyakarta.Jurnal Psikologi Integratif, 2(2), 1-7.

Unver, S., Atan, C., Cavasoglu, G., & Erim, V. (2015).A comparison of levels of quality of life, depression and loneliness among athletes with difference training. Academic Journals , 10(2), 130-134.

Article Metrics

Abstract view(s): 3385 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 5343 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.