Perbedaan keterampilan sosial ditinjau dari sistem pendidikan

Aindha Vegalaras Katoro(1*), Wisnu Sri Hertinjung(2),

(1) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v5i1.6841

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan sosial ditinjau dari sistem pendidikan yaitu untuk mengetahui tingkat keterampilan sosial antara siswa dengan sistem pendidikan negeri dan sistem pondok pesantren, serta mengetahui terkait keterampilan sosial pada masing-masing sistem pendidikan. Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa sekolah negeri dengan siswa sekolah pondok pesantren dimana keterampilan sosial siswa sekolah negeri lebih tinggi dibandingkan dengan siswa sekolah pondok pesantren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif komparasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala keterampilan sosial. Subjek penelitian diambil dengan teknik cluster random sampling. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri X sebanyak 4 kelas yang berjumlah 98 siswa dan siswa SMA PPTQ X sebanyak 4 kelas yang berjumlah 77 siswa. Analisis data menggunakan uji-t (t-test). Hasil analisis uji t diperoleh t-hitung = 5,744 dengan sig.p = 0,000 ≤ 0,01 yang berarti terdapat perbedaan yang sangat signifikan keterampilan sosial antara siswa sekolah negeri dan sekolah pondok pesantren. Rerata keterampilan siswa di sekolah negeri sebesar 138,50 dan rerata keterampilan sosial siswa di sekolah pondok pesantren sebesar 128,21 yang berarti keterampilan sosial siswa sekolah negeri lebih tinggi dibandingkan sekolah pondok pesantren. Keterampilan sosial siswa pada kedua sistem pendidikan memiliki kategori yang sama yaitu tinggi, hanya saja rerata sekolah pondok pesantren sebesar 128,21 yang menunjukkan  kategori tinggi ke arah sedang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis penelitian terbukti.

Full Text:

PDF

References

Anam, C., & Suharningsih, S. (2014). Model Pembinaan Disiplin Santri (Studi Kasus Pondok Pesantren Darul Fiqhi Kabupaten Lamongan). Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 2(2), 469–483. Diambil dari http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-kewarganegaraa/article/view/7843

Aqdwirida, R. (2016). Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Magelang. Jurnal Kebijakan Pendidikan, 5(1), 34–38. Diambil dari http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/sakp/article/view/1420

Aryani, E. (2015). Korelasi antara keterampilan sosial dengan resiliensi pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Salam pasca bencana lahar dingin merapi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Bakhtiar, M. I. (2015). Pengembangan video ice breaking sebagai media bimbingan konseling dalam meningkatkan keterampilan sosial. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling, 1(2), 150–162. https://doi.org/10.26858/jpkk.v1i2.1816

Barsihanor, & Hafiz, A. (2016). Studi komparasi keterampilan sosial antara siswa sekolah dasar yang menggunakan sistem full day dan reguler. Muallimuna, 2(1), 95–103. Diambil dari https://www.neliti.com/id/publications/222471/studi-komparasi-keterampilan-sosial-antara-siswa-sekolah-dasar-yang-menggunakan

Creswell, J. W. (2015). Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Goleman, D. (2001). Kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hermaleni, T., Mudjiran, & Zamzami, A. (2016). Perbedaan kompetensi sosial siswa boarding school dan siswa sekolah umum reguler. Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi), 7(1), 90–98. https://doi.org/10.24036/rapun.v7i1.6611

Hurlock, E. B. (2002). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Majorsy, U., Kinasih, A. D., Andriani, I., & Lisa, W. (2013). Hubungan antara keterampilan sosial dan kecanduan situs jejaring sosial pada masa dewasa awal. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil), 5, 78–84. Diambil dari https://media.neliti.com/media/publications/172566-ID-hubungan-antara-keterampilan-sosial-dan.pdf

Matson, J. L. (2009). Social behavior and skill in children. New York: Springer.

Minarni, A. (2012). Pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemahaman matematis dan keterampilan sosial siswa smp negeri di Kota Bandung. Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 162–174. https://doi.org/10.24114/paradikma.v6i2.1077

Mota, C. P., & Matos, P. M. (2013). Peer attachment, coping, and self-esteem in institutionalized adolescents: the mediating role of social skills. European Journal of Psychology of Education, 28(1), 87–100. https://doi.org/10.1007/s10212-012-0103-z

Movanita, A. N. K. (2016). KPAI anggap “full day school” akan ganggu kehidupan sosial anak. Diambil dari Kompas website: https://nasional.kompas.com/read/2016/08/09/12463051/kpai.anggap.full.day.school.akan.ganggu.kehidupan.sosial.anak

Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Menyelami perkembangan manusia. Jakarta: Salemba Humanika.

Pemerintah Indonesia. (2003). Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003.

Sari, R. N., & Suryanto. (2016). Kecerdasan emosi, anonimitas, dan cyberbullying (bully dunia maya). Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 5(01), 48–61. https://doi.org/10.30996/persona.v5i01.741

Setyaningsih, R. (2016). Kontinuitas pesantren dan madrasah di Indonesia. At Ta’Dib, 11(1), 167–183. https://doi.org/10.21111/at-tadib.v11i1.651

Sugiati. (2016). Implementasi metode sorogan pada pembelajaran tahsin dan tahfidz pondok pesantren. Qathrunâ, 3(01), 135–160. Diambil dari http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/qathruna/article/view/17

Article Metrics

Abstract view(s): 552 time(s)
PDF: 835 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.