Hu bungan Praktik Pemberian Makan d an Konsumsi Pangan Keluarga dengan Kejadian Stunting Balita d i Wilayah Kerja Puskesmas Kalibagor

Zahrine Hanani(1*), Rakhmat Susilo(2)

(1) Universitas Muhammadiyah Purwokerto
(2) Universitas Muhammadiyah Purwokerto
(*) Corresponding Author

Abstract

Praktik pemberian makan yang kurang tepat, selalu memenuhi kemauan anak untuk mengonsumsi makanan yang ia inginkan, serta kurangnya asupan makanan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan stunting pada balita. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan praktik pemberian makan dan konsumsi pangan keluarga dengan kejadian stunting balita di wilayah kerja Puskesmas Kalibagor. Penelitian ini menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada orang tua/pengasuh yang memiliki balita stunting yang berjumlah 54, yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Data praktik pemberian makan diambil menggunakan kuesioner Comprehensive Feeding Practices Questionnaire (CFPQ), konsumsi pangan keluarga menggunakan Food Re-call 2x24 jam, dan kejadian stunting menggunakan data PSG Posyandu. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Sebanyak 51,9% balita berusia 1-<3 tahun dan 59,3% berjenis kelamin laki-laki. Sebagian besar keluarga responden berusia 21–35 tahun (74,1%), tingkat pendidikan terakhir SD/sederajat (38,9%) dan pendapatan per bulan dibawah UMK (79,6%). 74,1% balita termasuk dalam kategori pendek. Sebagian besar responden dalam praktik pemberian makan kurang yaitu 63,0%, 88,5% konsumsi pangan keluarga termasuk dalam kategori cukup. Ada hubungan praktik pemberian makan (p=0,033) dan konsumsi pangan keluarga (p=0,044) dengan kejadian stunting balita di wilayah kerja Puskesmas Kalibagor.

Keywords

Balita, Keluarga, Konsumsi pangan, Pemberian makan, Stunting

Full Text:

PDF

References

Al Faiqoh RB, Suyatno, Apoina Kartini A. (2018). Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Daerah Pesisir (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018.

Damayanti, R. A., Muniroh, L. dan Farapti. (2016). Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Dan Riwayat Pemberian Asi Ekslusif Pada Balita Stunting Dan Non Stunting. Media Gizi Indonesia, II(1), pp. 61-69.

Data Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita tahun 2019 Puskesmas Kalibagor

Data PSG Posyandu di Kecamatan Kalibagor tahun 2018

Haile D, Azage M, Mola T, Rainey R (2016). Exploring spatial variations and factors associated with childhood stunting in ethiopia: spatial and multilevel analysis. BMC Pediatrics, l(16):49.

Hendrayati. (2015). Analysis of determinant factors in stunting children aged 12 to 60 months. Biochem Physiol Open Access 2015;5:10-3.

Himawan, A.W. (2006). Hubungan antara karakteristik ibu dengan status gizi balita di keluragan Sekaran kecamatan Gunungpati Semarang. Skripsi. UNS. Diakses: https://www.scribd.com/doc/167320281/Karakteristik-Ibu-Dgn-Status-Gizi [tanggal 11 Januari 2020].

Jayanti N. E. 2016. Hubungan Antara Pola Asuh Gizi Dan Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 6-24 Bulan. Skripsi. Jember. Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dan tahun 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

_________. 2018. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta. http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Buku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdf [diakses pada 9 Oktober 2019].

_________. 2017. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016. Pusat Data dan Informasi: Jakarta.

Lee J, Houser RF, Must A, de Fulladolsa PP, & Bermu-dez OI. 2010. Disentangling nutritional factors and household characteristics related to child stunting and maternal overweight in Guate-mala. Economics and Human Biology, 8(2), 188—196.

Maharani, SDS., dkk. (2018). Hubungan Antara Kejadian Stunting Dengan Perkembangan Pada Balita Usia 3-5 Tahun Di Posyandu Kricak Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 7, No. 1 Januari 2018.

Medhin, Gima et al. (2010). Prevalence and Predictors Of Undernutrition Among Infants Age Six and Twelve Months In Butajira, Ethiopia: The P-MaMiE Birth Cohort. Mdhin et al. BMC Public Health, 10:27. Diakses: www.biomedcentral.com [tanggal 01 Januari 2020].

Musher-Eizenman D, Holub S. (2007). Comprehensive Feeding Practices Questionnaire: validation of a new measure of parental feeding practices. Journal of Pediatric Psychology. 2007;32:960–72.

Niga, DM., & Purnomo, W. (2016). Hubungan antara praktik pemberian makan, perawatan kesehatan dan kebersihan anak dengan kejadian stunting pada anak usia 1-2 tahun di wilayah kerja puskesmas oebobo kota kupang. Jurnal Wiyata, Vol 3, No 2 [diakses pada 1 Oktober 2019].

Oktarina, Z., & Sudiarti, T. (2013). Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) Di Sumatera. Jurnal Gizi dan Pangan, November 2013, 8(3): 175—180.

Powell, F. C., Farrow, C. V., & Meyer, C. (2011). Food avoidance in children. The influence of maternal feeding practice and behaviours. Appetite, 57, 683-692.

Profil Puskesmas Kalibagor tahun 2018

Purwani, E. (2013). Pola Pemberian Makan dengan Staus Gizi Anak Usia 1 sampai 5 Tahun dikabunan Taman Pemalang. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2016). Situasi Balita Pendek. Jakarta; Kementrian Kesehatan RI. Diakses: https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/16061400001/situasi-balita-pendek.html [tanggal 18 Oktober 2019].

Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu. Yogyakarta: 46-50.

Sediaoetama, Ahmad, Djaeni. 2006. Ilmu Gizi. Jilid I. Cetakan Keenam, Dian Rakyat : Jakarta.

United Nations Children’s Fund, World Health Organization, World Bank Group. 2018. Levels and Trends in Child Malnutrition: Key Findings of The 2018 Edition of The Joint Child Malnutrition Estimates.

Welasasih, BD., dkk. (2012). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Stunting. The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 8, No. 3 Maret 2012: 99–104

WHO. (2010). Nutrition Landscape Information System (NLIS) Country Profile Indicators: Interpretation Guide. Ganeva, swizerland: WHO Document Production Service. Diakses: https://www.who.int/nutrition/nlis_interpretation_guide.pdf [tanggal 14 Oktober 2019].

WHO. (2018). Child Stunting Data Visualizations Dashboard. http://apps.who.int/gho/data/node.sdg

Article Metrics

Abstract view(s): 1069 time(s)
PDF: 1466 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.