Faktor Stratejik Kemandirian Belajar Matematika di SMP

S. Suyatmini(1*), Aryanugraha Madyanata(2)

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract

Kemandirian merupakan suatu sikap atau perilaku dan kemampuan seseorang untuk  melakukan aktifitas tanpa adanya ketergantungan dengan bantuan orang lain. Mandiri adalah sifat tidak bergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya Syarbini dan Arbain (2014: 72), Sedangkan menurut Wibowo (2013: 45) Kemandirian adalah sikap dan perilaku untuk tidak mudah tergantung pada orang tua dan orang lain dalam  menyelaikan tugas-tugas. Masing-masing individu mempunyai tingkat kemandirian belajar  yang berbeda-beda, tetapi belum ada aturan yang baku untuk menentukan hal itu. Siswa yang mempunyai kemandirian belajar dapat dilihat dari kegiatan belajarnya, dia tidak perlu disuruh untuk belajar akan tetapi kegiatan belajar dilaksanakan atas dorongan dan inisiatif

dirinya sendiri.

Wibowo (2013:45)menjelaskanbahwa kedisiplinan adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan, Sedangkan menurut Syarbini dan Arbain(2014: 71) disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan terhadap suatu aturan yang  berlaku.Kedisiplinan diartikan sebagai perilaku seseorang mengikuti pola-pola tertentu yang  telah ditetapkan atau disetujui terlebih dahulu baik persetujuan tertulis, lisan maupun berupa peraturan-peraturan atau kebiasaan.

Menurut Sugihartono, Fathiyah, Harahap, Setiawati, dan Nurhayati (2015:3) menjelaskan tingkat sosial ekonomi orang tua di bagi menjadi 3 kategori, yaitu: kategori tingkat social ekonomi tinggi, kategori tingkat sosial ekonomi sedang, dan kategori tingkat sosial ekonomi rendah. Kategori tingkat sosial ekonomi sedang dan rendah memiliki pengaruh pada kemandirian siswa dalam mengembangkan ilmu matematikanya. Tidak sedikit dari siswa yang memiliki orang tua dengan tingkat sosial ekonomi rendah harus ikut bekerja mencari biaya sendiri untuk membiayai pendidikannya sendiri bahkan membantu keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup, sedangkan yang memiliki orang tua dengan tingkat sosisal ekonomi sedang tidak begitu besar pengaruhnya pada tingkat kemandirian siswa dalam belajar, berbeda pula siswa yang memliki orang tua dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi karna siswa tidak perlu lagi memikirkan akan biaya dan semua kebutuhan pendidikan yang ia butuhkan, jadi ia hanya perlu untuk fokus pada pendidikan yang ia tempuh saja.Hipotesis dalam penelitian: “Terdapat kontribusi tingkat sosial ekonomi orang tua dan

kedisiplinan belajar terhadap kemandirian”. Tujuan penelitian ini menguji kontribusi tingkat sosial ekonomi orang tua dan kedisiplinan belajar terhadap kemandirian.

Keywords

disiplin; independen; sosial ekonomi

Full Text:

PDF

References

Cahyanti, M. (2018). Kontribusi Motivasi Dan Fasilitas Belajar Terhadap Kemandirian Belajar Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP N 2 Trucuk Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Surakarta: FKIP Matematika, Univeritas Muhammadiyah Surakarta.

Chotimah, L. N., Ani, H. M., dan Widodo, J. (2017). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi.Jember:Pendidikan Ekonomi. DOI: 10.19184/jpe.v11i2.6457

Fitriana, S., Hisyam, I., Suwardi, A. (2015). PengaruhEfikasiDiri, Aktivitas, Kemandirian dan KemampuanBerfikirLogisTerhadap Hasil BelajarMatematika Pada Siswa Kelas VII SMP. Journal of EST, 1(2), 86-101.

Fuady, H. (2016). Pengaruh Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Colomadu Tahun 2015/2016. Skripsi. Surakarta:FKIP Matematika,Univeritas Muhammadiyah Surakarta.

Indrawati. (2009). Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Hasil Belajar Matematika Siswa di MI Ianatusshibyan 01 Waru Jaya Parung Bogor.Skripsi. Jakarta: FITK Pendidikan

Matematika, UIN SyarifHidayatullah.

Itasari, K. (2018). KontribusiKepribadian, Fasilitas, dan Monitoring Orang TuaTerhadapKedisiplinan dan Hasil BelajarSiswa SMK.Skripsi. Surakarta: FKIP Matematika,Univeritas Muhammadiyah Surakarta.

Liu, M., dan Shi, J. (2015). Chinese University Students’ Learning Styles: Gender and Discipline Differences. Institute for Learning StylesJornal, 1, 1-16.

Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Pianyta, A. (2016). Pengaruh Kedisiplinan dan Task Commitment TerhadapPrestasi Belajar Matematika. Jurnal Kajian Pendidikan Matematika, 2(1), 80-92.

Putri, L. F.(2018). Kontribusi Pengelolaan Waktu, Motivasi Dan Lingkungan Belajar Terhadap Kemandirian dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Siswa SMP. Surakarta. Skripsi: FKIP Pendidikan Matematika,Univeritas Muhammadiyah Surakarta.

Sugihartono, Fathiyah, K. N, Harahap, F., Setiawati, F. A., Nurhayati. S. R. (2015). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sutama. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D. Kartasura: Fairuz Media.

Syarbini, A dan Arbain M. (2014). Pendidikan Antikorupsi, Konsep, stategi, dan implementasi Pendidikan Antikorupsi di Sekolah/ Madrasah. Bandung: Alfabeta.

Wibowo, A. (2013). Pendidikan Antikorupsi di Sekolah. Yogyakarta.

Article Metrics

Abstract view(s): 290 time(s)
PDF: 209 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.