Transcendental Paradigm In Pancasila

Arie Purnomosidi(1*),

(1) Surakarta University
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/jtl.v1i2.9414

Abstract

ABSTRACT

 

Purpose: This article aims to elucidate how the transcendental paradigm in Pancasila.

 

Methodology: The writing of this article used the doctrinal method by using philosophical and theoretical approaches.

 

Finding: Indonesian law tends to be paradigmatic towards power. This condition caused a materialistic and atheistic way of law. Therefore, it has evoked a crisis in law. Supposedly, Pancasila is a legal basis that is based on the spirit of the nation (volkgeist) of Indonesia. Pancasila is a law that is under the characteristics of people in Indonesia, which are more monodualistic and pluralistic in nature. Therefore, Pancasila contains transcendental values, which are sourced from divine values in religious, ethical, and moral law. The transcendental paradigm in Pancasila can be observed from the opening of the 1945 Constitution, which states that the independence of the Indonesian state is due to the blessing of the Almighty God. The opening of the 1945 Constitution is a substantial agreement among the founders of the nation, which forms the basis of the state-building, and the embodiment of the nation's founders.

 

Importance: It is expected that the transcendental paradigm elucidated in this article can be an alternative solution to overcome the Indonesian legal crisis that can mislead human civilization.

 

Originality/novelty: Orientation of Transcendental paradigms in the principle of Pancasila can be the answer to Indonesia's legal problems that tend to be power-oriented.

 

Keywords: Paradigm, Transcendental Law, Pancasila

Full Text:

PDF

References

Book

Absori, Epistimologi Dan Legalisasi Hukum Transendental, Dalam Absori, et al.(Editor), Hukum Transendental, Pengembangan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Genta Publishing, Yogyakarta, 2018.

Absori, et al., Hukum Profetik, Kritik Terhadap Paradigma Hukum Non Sistemik, Genta Publishing, Yogyakarta, 2015.

Bernard Arief Shidarta, Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, 2000.

________, Filsafat Hukum Pancasila, Materi Perkuliahan Mata Kuliah Sistem Filsafat Hukum Indonesia, Program Pascasarjana Program Studi Ilmu Hukum Universitas Parahyangan, Bandung, 2006.

________, Ilmu Hukum Indonesia (Upaya Pengembangan Ilmu Hukum Sistematik Yang Responsif Terhadap Perubahan Masyarakat), Genta Publishing, Yogyakarta, 2013.

Catur Yunianto and Arie Purnomosidi, Paradigma Transendental Perdagangan Bebas Dalam Perspektif Sistem Hukum Pancasila, Dalam Absori, et al. (Editor), Hukum Transendental, Pengembangan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Genta Publishing, Yogyakarta, 2018.

Heddy Shri Ahimsa Putera, Paradigma Profetik (Sebuah Konsepsi), Dalam M. Syamsudin (Penyunting), Ilmu Hukum Profetik (Kemungkinan Pengembangannya di Era Postmodern), FH UII Press, Yogyakarta, 2013.

Khudzaifah Dimyati, et al, Hukum dan Moralitas Basis Epistimologi Paradigma Rasional H.L.A. Hart, Genta Publishing, Yogyakarta, 2017.

Khudzaifiah Dimyati, Pemikiran Hukum: Kontruksi Epistimologis Berbasis Budaya Hukum Indonesia, Genta Publishing, Yogyakarta, 2014,

Nurul Hakim and Ike Sumawaty, Imlementasi Hukum Transendental Dalam Bentuk Aturan Perundang-Undangan di Indonesia, Absori, et al. (Editor), Hukum Transendental, Pengembangan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Genta Publishing, Yogyakarta, 2018.

Piatur Pangaribuan and Arie Purnomosidi, Negara Hukum Pancasila Dalam Kerangka NKRI, Cakrawala Media, Surakarta, 2012.

Robert Audi, The Cambridge Dictionary of Philosophy, Second Edition, Cambridge University Press, 1999.

Suparman Usman, Hukum Islam, Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam Dalam Tata Hukum Indonesia, Gaya Media Pratama, Surakarta, 2001.

M. Syamsudin, Landasan Ontologi Ilmu Hukum Profetik, Dalam M. Syamsudin (Penyunting), Ilmu Hukum Profetik, Gagasan Awal, Landasan Kefilsafatan dan Kemungkinan Pengembangannya Diawal Post Modern, FH UII Press, Yogyakarta, 2013

Teguh Prasetyo, Keadilan Bermartabat Perspektif Teori Hukum, Nusa Media, Bandung, 2015.

Teguh Prasetyo and Arie Purnomosidi, Membangun Hukum Berdasarkan Pancasila, Nusa Media, Bandung, 2014.

Journal

Paisol Burlian, Hakikat Pembangunan Hukum, Jurnal Miqot, Vol. XXXVIII, No. 1, January-June 2014.

Sugeng Wibowo, Integrasi Epistimologi Hukum Transendental Sebagai Paradigma Hukum Indonesia, Jurnal Hukum Legal Standing, Vol. 1 No.1, March 2017.

Taryono and Arie Purnomosidi, Development of National Law in Perspective Trancendental Paradigm, Surakarta Law and Society Journal, Vol. 1 No. 2, February 2019.

Article

Abdul Ghofur Anshori, Menggali Makna Sistem Hukum Dalam Rangka Pembangunan Ilmu Hukum Dan Sistem Hukum Nasional, Orasi Ilmiah Dies Natalis Fakultas Hukum UGM ke-62 Tahun 2008.

Absori, Epistimologi Ilmu Hukum Transendental dan Implementasinya dalam Pengembangan Program Doktor Ilmu Hukum, Disampaikan pada Seminar Nasional dengan Tema “Pengembangan Epistimologi Ilmu Hukum”, in Universitas Muhammadiyah Surakarta, April 11, 2015.

_______, Pemikiran Hukum Transendental Dalam Konteks Pengembangan Ilmu Hukum Indonesia, Proseding Seminar Nasional Transendensi Hukum, Prospek Dan Implementasi, Genta Publishing, Yogyakarta, 2017.

Heddy Shri Ahimsa Putera, Paradigma, Epistimologi dan Etnografi Dalam Antropologi, Artikel Ceramah “Perkembangan Teori dan Metode Antropologi, Departemen Antropologi, FISIP Unair, Surabaya, May 6-7 2011.

Website

Farid Wajdi, Makna Transendensi Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, http://farid-wajdi.com/detailpost/makna-transendensi-demi-keadilan-berdasarkan-ketuhanan-yang-maha-esa, accessed on July 17, 2018.

Article Metrics

Abstract view(s): 340 time(s)
PDF: 304 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.