MODEL DAKWAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA

Sudarno Shobron(1*),

(1) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/profetika.v15i1.1966

Abstract

The existence of Transnational Islam Movement, Hizbut Tahrir, to Indonesia
adds the number of Islam movement conveying dakwah (missionary endeavor) asking
to do the good deed and avoiding bad ones. Each organization has its different strategy
and model though it is possible that there is similarity. Hizbut Tahrir came to Indonesia
in 1983 by offering radical changing agenda, that is, changing the Indonesian political
system to Khilafah al-Islamiyah.
The Islamic political system gets appreciation form a number of Islamic people who
want changes. There are two dakwah strategies, that is, cultural and structural. The
cultural is by changing the awareness of the society about the importance of changes in
Indonesia with only one way that is establishing political system Khilafah al-Islamiyah.
Structural strategy is carried out by forming opinion for Islamic people and people
though rallies and khilafah conferences. The way to make the awareness of Islamic
people is by dakwah.
The Hizbut Tahrir missionary endeavor follows the Prophet Muhammad (peace be
upon him) in making changes in Mecca and Medina though three phases, that is
development of cadres, interaction to society and authority.

Kehadiran gerakan Islam transnasional, Hizbut Tahrir, ke Indonesia
menambah jumlah gerakan Islam yang melakukan dakwah amar makruf nahi munkar.
Masing-masing organisasi memiliki stratgei dan model dakwah yang berbeda-beda
walaupun tidak menutup kemungkinan ada persamaannya. Hizbut Tahrir datang ke
Indonesia pada tahun 1983 dengan menawarkan agenda perubahan yang radikal, yakni
merubah sistem politik Indonesia dengan sistem Khilafah al-Islamiyah.
Sistem politik Islam tersebut mendapat apresiasi dari sebagian umat Islam yang
menginginkan perubahan. Strategin dakwah yang dilakukan ada dua, yakni kultural
dan structural. Kultural dengan merubah kesadaran umat Islam akan pentingnya
perubahan Indonesia, satu-satunya adalah dengan menegakkan sistem politik Khilafah
al-Islamiyah. Stratgi struktural yang dilakukan dengan membentuk opini publik umat
Islam dan rakyat Indonesia melalui demonstrasi-demonstrasi, konferensi khilafah. Jalan
yang diambil agar kesadaran umat Islam itu terbentuk adalah dengan dakwah.
Model dakwah Hizbut Tahrir mengikuti cara Rasulullah saw dalam melakukan
perubahan di Mekkah dan Madinah dengan tiga tahap, yakni tahap pembinaan dan
perkaderan, tahap berinteraksi dengan masyarakat, dan tahap penerimaan kekuasaan.
Kata Kunci: khilafah al-Islamiyah; kultural dan struktural; perubahan radikal.

Full Text:

PDF

References

Al-Khaththath, Muhammad.2004. “Kata Pengantar”, dalam Bundel Buletin Dakwah Al-

Islam Melanjutkan Kehidupan Islam Tahun I . Bogor: Yasmin Press.

Al-Khalidi, M.Abdul Majid. 2004. Analisis Dialektik Kaidah Pokok Sistem Pemerintah Islam,

terj. Harits Abu Ulya. Bogor: Al-Azhar Press.

A.N. Feriawan. 2004. FSLDK Berhenti Berharap?, dalam Special Report, Digital Journal Al-

Manar, Edisi 1.

Model Dakwah Hizbut Tahrir Indonesia (Sudarno Shobron)

Amal, dan Syamsul Rizal Penggabean, Taufik Adnan. 2004. Politik Syariat Islam: dari

Indonesia hingga Nigeria. Jakarta: Alvabet.

An-Nabhani, Taqiyuddin. 2001. Al-Takattul al-Hizb. Beirut: Dar al-Ummah.

______. 2002. Ad-Daulah al-Islâmiyyah. Beirut: Dar al-Ummah.

______. 2001. Mafahim Hizbu al-Tahrir ([t.t.] : Hizbut Tahrir.

Anonim. 2009. Mengenal Hizbut Tahrir dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir, terj. Abu Afif

dan Nur Khalish. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah.

______. 2009. Khilafah dan Jejak Islam Kesultanan Islam Nusantara. Bogor: Pustaka Thariqul

Izzah.

Baran, Zeyno (ed.) 2004. The Challenge of Hizbut Tahrir: Deciphering and Combating Radical

Islamist Ideology, Conference Report ([t.t]: The Nixon Center.

Brower, Anthony. 2000. Kajian Kritis Das Kapital Karl Marx, terj.:Joebaar Ajoeb. Jakarta:

TePLOK Press.

Elai, dan Constantine P Danopoulos, Khandakar. 2004. “Democracy, Capitalism and

Development”, dalam Journal of Security Sector Management,Volume 2 Number 2-

June.

http://www.hizbut-tahrir.or.id

Narwoko, dan Bagong Suyanto, J. Dwi (ed.), Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:

Kencana.

Omar, Irwan. 2009. Kegagalan HTI dan PKS Sebagai Gerakan Counter Hegemoni. Yogyakarta:

Sekolah Pascasarjana UGM.

Ritzer, dan Douglas J. Goodman, George. 2008. Terori Sosiologi dari Teori Sosiologi Klasik

sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern, terj. Nurhadi. Yogyakarta:

Kreasi Wacana.

Rodhi, Muhammad Muhsin. Tsaqafah dan Metode Hizbut Tahrir dalam Mendirikan Negara

Khilafah Islamiyah, terj. Muhammad Bajuri dan Romli Abu Wafa. Bangil: Al-Izzah.

Sabili, No.9 Th. X, 2003. Edisi Khusus Sejarah Emas Muslim Indonesia.

Syadid, Muhammad. Manhaj Tarbiyah: Metode Pembinaan dalam Al-Qur’an. Jakarta: Rabbani

Press.

Tahrir, Syabab Hizbut. 2008. Bagaimana Membangun Kembali Negara Khilafah, terj.:

M.Ramdhan Adi. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah.

Tahrir, Hizbut. 2009. Mengenal Hizbut Tahrir dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir. Bogor:

Pustaka Thariqul Izzah

Zallum, Abdul Qadim. 2009. Demokrasi Sistem Kufur, terj. M. Shiddiq al-Jawi. Bogor:

Pustaka Thariqul Izzah.

Za’rur, Abu. 2009. Seputar Gerakan Islam, terj. Yahya Abdurrahman. Bogor: Al-Azhar Press.

Article Metrics

Abstract view(s): 2608 time(s)
PDF: 2427 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.