PENGARUH PEMIKIRAN ISLAM REVOLUSIONER ALI SYARI’ATI TERHADAP REVOLUSI IRAN

Anjar Nugroho(1*),

(1) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jl. Dukuhwaluh No 1 Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/profetika.v15i02.1998

Abstract

The Islamic revolution of Iran happened in 1979 shows as the most real
example of how people power could take over the tyranny era and monarchy system
lasting for 200 years in Iran. Their collective awareness is caused by the source of
religion awareness (Shia Islam) that has been up dated. Ali Syari’ati became the
brightened intellectual actor, that is as the phenomenon of the dictator grinding the
people in Syah Pahlevi’s Government. Syari’ati, then, acted as the pioneer of radical
ideas about revolution and Islam which taken from Shia teachings as the source, that
have been mixed with the tradition of the third World Revolutionary and Marxism. Ali
Syari’ati succeed developing revolutionary Islam ideology in which, then, becomes the
basis of people’s collective awareness opposing the era of Syah Pahlevi’s Government.
According to Ali Syari’ati’s idea, Islam is a freedom and emancipation ideology. according
to him this idea of Islam is progressive and revolutionary, sourcing to one system of
faith, that is; tauhid. If the tauhid based on Ali Syari’ati’s idea is the unity of God,
Human and Environment, so the condition of community having social discrimination,
injustice and the arbitrary can be classified as syirk.It is the opposing of tauhid. The
offer of Syari’ati’s idea and Islam ideology become the bridge or the fourth way of dead
lock ideology pre-revolutionary opposition movements. They are Secular-nationalist,
Communist-Marxist and Islam Fundamentalism. Finally, this Syari’ati’s ideology leads
Imam Khomeini to be accepted as the revolutionary leader.
Key Words: iran revolution; Shia, and freedom.

Revolusi Islam Iran yang terjadi pada 1979 adalah contoh paling nyata,
bagaimana kekuatan massa mampu menumbangkan rezim tiranik sekaligus sistem
monarki yang sudah berumur 200 tahun di Iran. Kesadaran kolektif massa itu disebutsebut
bersumber dari kesadaran agama (Islam Syi’ah) yang sudah diperbaharui. Ali
Syari’ati muncul menjadi sosok intelektual tercerahkan adalah fenomena kekuasaan
rezim Syah Pahlevi yang otoriter dan menindas.Syari’ati lalu tampil sebagai pelopor
gagasan-gagasan radikal tentang Islam dan revolusi yang bersumber dari ajaran Syi’ah
yang sudah dicangkokkan dengan tradisi revolusioner Dunia Ketiga dan Marxisme.
Ali Syari’ati berhasil membangun ideologi Islam revolusioner yang kemudian menjadi
basis kesadaran kolektif massa menentang kekuasaan rezim Syah. Dalam pemikiran
Syari’ati, Islam adalah sebuah ideologi emansipasi dan pembebasan.Pandangan Islam
Ali Syari’ati yang progresif dan revolusioner bersumber pada satu sistem keyakinan
yaitu tauhîd.Jika tauhîd dalam pandangamanusia dan alam semesta, maka kondisi masyarakat yang penuh diskriminasi sosial,
ketidakadilan, dan kesewenang-wenangan dapat dikategorikan sebagai Syirk, lawan
dari tauhîd. Tawaran pemikiran dan ideologi Islam Syari’ati menjadi jembatan atau
jalan keempat dari kebuntuan ideologi gerakan oposisi pra-revolusi, yaitu antara
nasionalis-sekuler, Marxis-Komunis dan Fundamentalisme Islam.Dan ideologi Syari’ati
melapangkan jalan bagi diterimanya Imam Khomeini sebagai pemimpin revolusioner.
Kata Kunci: revolusi Iran; syi’ah; pembebasann Syari’ati adalah kesatuan antara Tuhan,

Full Text:

PDF

References

Abrahamian, Ervand. 1928. Iran Between Two Revolutions. Pricenton: Pricenton University

Press.

Akhavi, Sharough. 1980. Religion and Politics in Contemporery Iran: Clergy-State Revolutions

in The Pahlevi Period. New York: Albany.

Alghar, Hamid. “Islam as Ideology: The Though of Ali Syari’ati”, dalam Hamid Alghar

(ed.), The Root of Islamic Revolution. London: Oxfort University.

Azra, Azyumardi. 1996. “Akar-Akar Ideologis Revolusi Iran: Filsafat Pergerakan Ali

Syari’ati”, dalam Azyumardi Azra, Pergolakan Politik Islam: Dari Fundamentalisme

Hingga Post-Modernisme. Jakarta: Paramadina.

Bayat, Mangol. 1980. “Islam in Pahlevi and Pos-Pahlevi Iran: A Cultural Revolution?”,

dalam John L. Esposito, Islam and Development. New York: Syracuse University

Press.

Brown, L. Carl. 2000. Religion and State: The Muslim Approach to Politics. New York:

Columbia University Press.

Dabashi, Hamid. 1993. “Ali Syari’ati: The Islamic Ideologue Par Exellence”, dalam Hamid

Dabashi, Theology of Discontent : The Ideological Foundation of The Islamic Revolution

in Iran. New York: New York University Press.

Esposito, John L. 1996. Islam and Democracy. New York: Oxford University Press.

_______. 1991. Islam and Politics. Syracuse: Syracuse University Press.

H.E. Chehabi, Iranian Politics and Religious Modernism. New York: Cornell University Press.

Khatami, Mohammad. 1988. Membangun Dialog Antar Peradaban: Harapan dan Tantangan,

Bandung: Mizan.

Khomeini, Ahmad. 2004. Imam Khomeini, terj. Muhdor Assegaf, Bogor: Penerbit Cahaya.

Khomeini, Ayâtullah. 1983. “Sebuah Pandangan tentang Pemerintahan Islam” dalam

Salim Azzam (ed.). Beberapa Pandangan Tentang Pemerintahan Islam Bandung:

Mizan.

_______. 1983. Islamic Government Roma: European Islamic Cultural Centre.

Lapidus, Ira M. 1988. A History of Islamic Societies. Cambiridge: Cambridge University

Press.

Milani, Mohsen M. 1997. “Political Participation in Revolutionary Iran”, dalam John L.

Esposito (ed.), Political Islam: Revolution, Radicalism, or Reform? London: Lynne

Rienner Publish

Article Metrics

Abstract view(s): 916 time(s)
PDF: 1567 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.