DERADIKALISASI AGAMA MELALUI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL-INKLUSIV (Studi pada Pesantren Imam Syuhodo Sukoharjo)

Rohmat Suprapto(1*),

(1) Universitas Muhammadiyah Semarang
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/profetika.v15i02.2001

Abstract

Lately religious life in Indonesia experienced a fairly loud dynamics with the
emergence of many cases of religious radicalism background. This has resulted in loss
of lives wasted and physical damage to the building. But more horrible is the breakdown
of social relations between the nation and the erosion of social capital of trust between
one another. Though the government has taken various measures such as the
establishment of BNPT, Detachment 88 anti-terror legislation and government regulation
on the prohibition of blasphemy/desecration of religion. However, this step does not
reduce the percentage of religious radicalism. Even more days of religious radicalism
increasingly fertile. Pesantren Imam Syuhodo Sukoharjo Central Java have developed
and internalized models of religious education curriculum-based multicultural inclusivism
in order to counteract the movement of religious radicalism. The curriculum is a set of
values that are as straight as implemented by students, such as living together,
understand each other differentness, diversity of teaching. The students are taught to live in peace, side by side with each other, in the middle of the variance differences exist between them. In addition, the value Uswah Khasanah (good role models) from Kyai and the Ustadz/Theacer of the main pillars in the internalization efforts multiculturalinclusivism values in Ponpes Imam Syuhodo Sukoharjo.
Keywords: deradicalised of religion; pesantren; multicultural-inclusiv.

Akhir-akhir ini kehidupan beragama di Indonesia sangat dinamis dengan
munculnya berbagai kasus yang berlatar belakang radikalisme keagamaan. Radikalisme
keagamaan telah mengakibatkan ribuan nyawa melayang dan kerusakan fisik yang
luarbiasa. Tetapi yang lebih mengerikan adalah jalinan hubungan dan kepercayaan
antarwarga sebagai modal social mengalami erosi yang cukup dalam. Pemerintah telah
mengambil berbagai langkah seperti pembentukan BNPT, Densus 88, undang-undang
anti-teror dan peraturan pemerintah tentang larangan penghujatan / penodaan agama.
Namun, langkah ini tidak mengurangi persentase radikalisme agama. Semakin lama
radikalisme agama semakin subur. Pesantren Imam Syuhodo Sukoharjo Jawa Tengah
telah mengembangkan dan menginternalisasikan model kurukulum agama berbasis
inklusivisme multikultural untuk menangkal gerakan radikalisme agama. Kurikulum
merupakan seperangkat nilai-nilai yang disusun dan diterapkan oleh siswa, seperti
hidup bersama, saling memahami keperbedaan satu dengan yang lain, dan keragaman
mengajar. Para siswa diajarkan untuk hidup dalam damai, berdampingan satu sama
lain, di tengah-tengah ragam perbedaan diantara mereka. Selain itu, nilai UswahKhasanah (teladan yang baik) dari Kyai dan Ustadz menjadi pilar utama dalam upaya
internalisasi nilai-nilai multikultural-inklusivisme di Ponpes Imam Syuhodo Sukoharjo.
Kata kunci: deradikalisasi agama; pesantren; multikultural-inklusif.

Full Text:

PDF

References

Amal, M, Khusna. 2008. “Kontestasi dan Negosiasi Agama, Lokalitas dan Harmoni Sosial

di Kota Padalungan”, dalam Jurnal Harmoni, Volume VII. Jakarta: Puslitbang

Kehidupan Keagamaan.

Ali, Abdullah Yusuf. 1993. Qur’an Terjemahan dan Tafsirnya, (terj.: Ali Audah) Jakarta,

Pustaka Firdaus.

Baidhawi, Zakiyuddin. 2006. Pendidikan Agama Berwawasan Multikulturalisme. Jakarta,

Gelora Aksara Pratama.

Banks, James. 2001 Approaches to multicultural curriculum reform. In J. Banks and C.

Banks (Eds.), Multicultural education: Issues and perspectives. Boston: Allyn & Bacon.

_____, Ethics and Values in Social Works by Sarah Banks (paperback).

Biklen, dan Bogdan. 1992. Qualitative research for education: An introduction to theory and

methods.

Daradjat, Zakiyah. 1976. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta, Bulan Bintang.

Hadi, Sutrisno. 1986. Metode Research, Yogyakarta : UGM Press.

Khaliluddin, Tedi. 2012. Laporan Tahunan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Jawa

Tengah Tahun 2012, Hasil Penelitian Kebebasan Beragama di Jawa Tengah.

Mughni, Syafiq A.. 2001. Nilai-nilai Islam, Perumusan Ajaran dan Upaya Aktualisasi,

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rokhmad, Abu. 2012. Radikalisme Islam dan Upaya Deradikalisasi Paham Radikal, dalam

Jurnal Walisongo VOL 20 No 1.

Suprapto, Rohmat. 2007. Laporan Penelitian Persepsi Santri Ponpes di Sukoharjo terhadap

Jihad dan Terorisme.

Susanto. 2006. Pendidikan Agama Berbasis Multikultural (Upaya Strategis Menghindari

Radikalisme), dalam Jurnal. KARSA Jurnal Studi KeIslaman, VOL. IX No. 1 April .

Wawancara dengan Ustadz Sahadi Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Ponpes Imam

Syuhod, 8 Pebruari 2014.

Wawancara denan Ustadz Sirizar, LC, MA Direktur Ponpes Imam Syuhodo, 26 April 2014

Sumber Internet :

www.antaranews.com, Presiden terbitkan Kepres tentang BNPT 16 Juli 2010, 30 Juli 2010

www.suarapembaharuan.com, 2011

www. kemenag.go.id, Data Pesatren Tahun 2011

Article Metrics

Abstract view(s): 424 time(s)
PDF: 1117 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.