TOLERANSI MAJELIS MUJAHIDIN INDONESIA DALAM KEBERAGAMAAN, SOSIAL, BUDAYA DAN POLITIK

Budi Prasetyo(1*),

(1) Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Pabelan RT 03 RW 05 Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah PO BOX 286 Surakarta. Telp (0271)718741
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/profetika.v14i1.2006

Abstract

Indonesian Mujahedeen Council (MMI) is an institution that was established
in 2000 which had a purpose to struggle Syar’iah Islam (Islamic Law) formally, especially
in Indonesia. Every movement to apply Islamic law by public is seen as extreme and
militant one. Even it is impressed as an intolerant movement. This research with
phenomenology approach tries to expose views of MMI about tolerance. The research
is limited within 2000 – 2007 because after that time MMI experienced significant
cleavage. To observe the various tolerant attitudes, the researcher focused on four groups
that are attitude to non-Muslim, attitude to the different ideas, attitude to the culture,
and attitude to the politic difference. From the research, it is found that MMI always
tries to be tolerant to the differences that existed. Only their prospective tolerance is
Islamic law. This perspective tolerance was often the same as other Islamic communities
because they viewed from different perspective.
Key Words: Islamic law, tolerance, amar ma’ruf nahi munkar.

Majelis Mujahidin Indonesia adalah sebuah institusi yang berdiri pada tahun
2000 dengan tujuan untuk memperjuangkan formalisasi syari’ah islam, khususnya di
Indonesia. Setiap gerakan yang bertujuan untuk menerapkan syari’ah islam oleh publik
dipandang sebagai gerakan yang ekstrem dan militan. Bahkan dikesankan gerakan itu
gerakan yang intoleran. Penelitian dengan pendekatan fenomenologi ini berusaha
mengungkap pandangan-pandangan majelis Mujahidin tentang toleransi. Penelitian
ini dibatasi pada tahun 200 hingga 2007 mengingat setelah itu di tubuh Majelis
Mujahidin terjadi perpecahan yang signifikan.Untuk mengamati berbagai sikap toleransi
ini, difookuskan kepada empat kelompok; yaitu; sikap terhadap umat non-Islam, sikap
terhadap perbedaan pendapat, sikap terhadap budaya, dan sikap terhadap perbedaan
politik. Dari penelitian didapatkan data bahwa majelis Mujahidin pun senantiasa
berusaha untuk bersikap toleran terhadap perbedaan-perbedaan yang ada. Hanya saja
prespektif toleransi mereka adalah syari’ah Islam. Perspektif toleransi inilah yang tak
jarang berbeda dengan sebagaian umat lain, karena memandang dengan perspektif
lain.
Kata Kunci: Syari’ah Islam, toleransi, amar ma’ruf nahi munkar.

Full Text:

PDF

References

Abegebriel, A. Maftuh, dkk (2004) Negara Tuhan, the Thematic Encyclopaedia. Jogjakarta:

SR-Ins publishing, ..

Al-Bukhari, Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il, Shahih al-Bukhari. Indonesia: Maktabah

Dahlan.

Al-Fawzan, Shalih bin Fauzan bin Abdullah, Dr, (2005) Kitab at-Tawhid, (terj. Agus

HasanBashori. Jakarta: Darul Haq.

Al-Kalali, Asad M, (1987) Kamus Indonesia Arab. Jakarta: Bulan Bintang,

Al-Mubarakfuri, SyaikhShafiyyur-Rahman, (1999), ar-rahiq al-Makhtum; Bahtsun fi as-Sirah

an-Nabawiyyah ‘alaShahihaAfdlali as-Shalatiwa as-Salam, (terj.KathurSuhardi).

Jakarta: Pustaka al-Kautsar.

Anonim, (2000), Keputusan sidang-sidang Komisi Konggres Mujahidin I di Yogyakarta.

Yogyakarta: Dewan Pimpinan Majelis Mujahidin.

Anonim, (2004), Pedoman Umum dan Pelaksanaan Majelis Mujahidin, untuk Penegakan Syariat

Islam, Dewan Pimpinan Majelis Mujahidin, Amanah Konggres Mujahidin II, 2004.

Jogjakarta: Wihdah Press.

Awwas, Irfan Suryahardi (ed), (2003), Dakwah dan Jihad Abu Bakar Ba’asyir. Yogyakarta.

Wihdah Press.

Awwas, Irfan Suryahardi (ed), (2004), Kekafiran Berfikir Sekte Paramadina. Yogyakarta:

Wihdah Press.

Awwas, Irfan Suryahardi (ed.), (2001) Risalah Konggres Mujahidin I dan Penegakan Syari’ah

Islam. Yogyakarta: Wihdah Press.

Ba’albaki, Munir, (1995) Al-Mawrid, A Modern English-Arabic Dictionary. Kualalumpur:

Dar el-Ilm lil-Malayen, cet. XXIX

Ba’asyir, Abu Bakar, (2003), Surat Tanggapan dari Abu Bakar Ba’asyir untuk Pengurus dan

Penangungjawab Brosur Membina Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama. Solo:

Ghuroba’.

Ba’asyir, Abu Bakar, (2006), Catatan dari Penjara; UntukMengamalkan dan MenegakkanDienul

Islam. Depok: Penerbit Mushaf.

Hornby, AS (1986) Oxford Advanced Leaner’s Dictionary of Current English,: English: Oxford

University Press.

Imarah, Muhammad, Dr, (2005), as-samahah al-Islamiyyah; Haqiqatul Jihad, walQital, wal

Irhab. Kairo: Maktabahasy-Syuruq ad-Dauliyah.

Ma’luf, Louis, (1984) al-Munjid fi al-Lughahwal I’lam, Beirut: Dar al-Masyriq, cet. XXXIV

Mudhar, Atho’, (2002), Pendekatan Studi Islam; dalamTeori dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Muhadjir, Noeng, (2002), Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Mujani, Saiful, (2003), Muslim Demokrat; Islam, Budaya Demokrasi, dan Partisipasi Politik di

Indonesia Pasca Orde Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Munawir, Ahmad Warson (tth), al-Munawir Kamus Arab-Indonesia. Tt: tp

Muttaqin, ZA, (tth), Fatwa Ustadz Abu Bakar Ba’asyir; Penyakit Syubhat menyekap Muslimin

Indonesia. Solo: Penerbit Shirathal Mustaqim.

Nursalim, Muh. (2001) “Faksi Abdullah Sungkar dalam Gerakan NII Era Orde Baru”, di dalam JurnalStudi Islam Profetika, vol. 3, No. 2 Juli 2001, Program Magister Studi

Islam Universtas Muhammadiyah Surakarta

Poerwadarminta, WJS, (1986) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Salam, Moh. Abdus, (2003), Jama’ah Islamiyah Meracuni Umat Islam. Jakarta: Inqilab Press.

Siddiqi, Muzzamil, (1999), “Tolerance: Islamic Perspective: The Spirit of Tolerance in Islam”,

dalam [http://www.crescentlife.com/spirituality/tolerance_islamic_

perspective.htm (diakses bulan Mei 2005) ].

Spardley, James P, (1980), Partisipant Observation, Holt, Rinehart and Winston, United

States of America.

Yunanto, S, et all, (2003) Gerakan Militan Islam di Indonesiadan di Asia Tenggara. , Jakarta:

The Ridep Institute dan Friedrich-Ebert-Stiftung

Zallum, Abdul Qadim, (2001), PoliticalThought (AfkaruSiyasah). Bangil: al-Izzah.

Article Metrics

Abstract view(s): 344 time(s)
PDF: 458 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.