POLIGAMI DAN KEADILAN DALAM PANDANGAN MUHAMMAD SYAHRUR: STUDI REKONSTRUKSI PEMIKIRAN

Yassirly Amrona Rosyada(1*),

(1) Pondok Pesantren Ar-Ridwan Tulung Klaten Indonesia
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/profetika.v18i2.7434

Abstract

The problem of justice in polygamy was interesting to be axamined. One of those interesting problem associated with polygamy was the existence of “the upper limits” condition from al Quran. Muhammad Syahrur allowed polygamy only to a widow with child. He used the linguistic approach based of historical-scientific method, but rejected the similarities of al Quran languages and asbab al nuzul. This study aims to show the thought of Muhammad Syahrur about justice concept in polygamy and its critics. This study was a library research employing qualitative and used normative approach. The primary data source which used in this study is Muhammad Syahrur’s work named al Kitab wa al Quran Qira’ah Mu’ashirah dan kitab Nahwa Ushul Jadidah li al Fiqh al Islamy: fiqh Al Mar’ah. The data were collected trough documentation. According to Muhammad Syahrur, polygamy allowed a widow who her husband died and had children. This was based from linguistic approach of al Quran’s verse which differentiate between word “adala” and “qasatha”. Also based relation of polygamy from the third and second, 127th and 129th verse in QS. al Nisa. Those verse explained to us the relation of orphans, widows and how justice a man to this wives. Muhammad Syahrur’s thought was so different with other ulama who treat the word “adala” and “qasatha” as the same. Also explained the relation of the third and second verse of orphan’s wealth and orphan who would be married context. The relation of the third verse with verse 127 based from bride price would give, also verse 129 emerged because of the asbab al nuzul which explained a man impossible to be justice to this wives on emotional leaning, not on providing.

Persoalan keadilan dalam poligami menarik untuk dikaji. Salah satu hal yang menarik dari poligami adalah adanya syarat yang “melebihi dari” ketentuan nash al Qur’an. Muhammad Syahrur mensyaratkan dibolehkannya poligami hanya kepada para janda yang mempunyai anak yatim. Syahrur berpegang pada pendekatan kebahasaan dengan metode historis-ilmiah, tetapi ia menolak adanya sinonimitas bahasa al Qur’an dan asbab al nuzul. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pemikiran Muhammad Syahrur tentang konsep keadilan dalam poligami dan kritik terhadap pemikiran tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif yaitu ilmu tafsir dan ilmu ushul al fiqh. Sumber data primer yang digunakan adalah buku karya Muhammad Syahrur yang berkaitan langsung dengan tema penelitian, yaitu kitab Al Kitab wa Al Qur’an Qira’ah Mu’atsirah dan kitab Nahwa Ushul Jadidah li al Fiqh al Islamy: fiqh Al Mar’ah. Metode pengumpulan data menggunakan model dokumentasi. Menurut Muhammad Syahrur, poligami dibolehkan untuk para janda yang ditinggal mati suaminya dan mempunyai anak (yatim). Hal ini berdasarkan atas pendekatan kebahasaan ayat al Qur’an yang membedakan antara kata ‘adala dan qasatha, serta berdasarkan atas hubungan ayat poligami pada Surat al Nisa’ ayat 3 dengan ayat 2, 127, dan 129. Ayat-ayat tersebut menjelaskan hubungan antara anak-anak yatim, janda-janda yang ditinggal mati, dan tidak dapat berbuat adilnya seseorang terhadap istri-istrinya. Pemikiran Muhammad Syahrur ini sangat berbeda dengan pemikiran kebanyakan ulama yang menyamakan arti kata ‘adala dan qasatha, serta menjelaskan hubungan ayat ketiga dengan ayat kedua dalam konteks harta anak-anak yatim yang dalam pengampuannya dan anak-anak yatim yang akan dinikahinya. Hubungan ayat ke-3 dengan ayat 127 berdasarkan atas mahar yang akan diberikan, serta ayat 129 yang muncul karena ada asbab al nuzul yang menjelaskan manusia tidak dapat berbuat adil terhadap istri-istrinya dalam hal perasaan, bukan dalam hal pemberian nafkah dan qasm (giliran).

Keywords

polygamy, meaning, istinbath al ahkam, orphan, widow.

Full Text:

PDF

References

Abadi, Al Fairuz, tt., Tanwir al Miqyas Min Tafsir Ibn ‘Abbas, Beirut Dar al Fikr.

Abdullah, Amin, 2002, “Paradigma Alternatif Pengembangan Ushul Fiqh dan Dampaknya Pada Fiqh Kontemporer” dalam Ainurrofiq (et.al), Mazhab Jogja Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer, Yogyakarta: Ar Ruzz Press.

Abu Zaid, Nasr Hamid, 2002, Tekstualitas al-Qur’an Kritik Terhadap Ulumul Qur’an, alih bahasa Khoiron Nahdliyin, cet. II, Yogyakarta: LKiS.

Ahmad, tt., Musnad Ahmad, Beirut: Dar al Fikr.

Al Juwaini, tt., al Burhan fi Ushul al Fiqh, T.tp: Dar al Anshar.

Al Zarqani, tt., Manahil al Irfan fi ‘Ulum al Qur’an, Kairo: Maktabah al Tawfiqiyah.

Awdah, Abdul Qadir, 1992, al Tasyri’ al Jina’iy al Islami Muqaranan bi al Qanun al Wadh’i, Beirut: Mu’assasah.

Bab, Ja’far Dakk al, 2000, “al Manhaj al Lughawi fi al Kitab” dalam Muhammad Syahrur, Al-Kitab wa al-Qur’an Qira’ah Mu’ashirah, Cet. VI, Damaskus: al-Mathbuat.

Baghawi, Abu Muhammad al Husain Ibn Mas’ud al Farra’ al, 1985, Ma’allim al Tanzil fi al Tafsir wa al Ta’wil, Beirut: Dar al Fikr.

Baidan, Nashruddin, 1998, Metodologi Penafsiran al Qur’an, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

______, 2001, Tafsir Maudhu’i Solusi Qur’ani Ataa Masalah Sosial Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bukhari, Abu Abdillah Muhammad Ibn Isma’il al, tt., Matan al Bukhari, Singapura: Maktabah wa Mathba’ah Sulaiman al Mar’i.

Christmann, Andreas, 2004, “Bentuk Teks (Wahyu) Tetap, Tetapi Kandungannya selalu Berubah: Tekstualitas dan Penafsirannya dalam al Kitab wa al Qur’an”, dalam Muhammad Syahrur, Metodologi Fiqh Islam Kontemporer, alih bahasa Sahiron Syamsudin, Yogyakarta: Elsaq Press.

Dzahabi, Muhammad Husain al, 2000, al Tafsir wa al Mufassirun, Cet. VII, Kairo: Maktabah Wahbah.

Effendi, Satria, 2005, Ushul Fiqh, Jakarta: Kencana.

Engineer, Asghar Ali, 1994, Hak-hak Perempuan dalam Islam, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Faridl, Miftah, 2007, Poligami, Bandung: Pustaka.

Ghazali, Abdurrahman al, 2003, Fiqh Munakahat, Cet. II, Jakarta: Kencana.

Ghazali, Imam al, 1971, Syifa al Ghalil fi Bayan al Syabah wa al Mukhil wa Masalik al Ta’wil, Baghdad: Matba’ah al Irsyad.

_____, tt., al Mustashfa min ‘Ilmi al Ushul, Kairo: Syirkahal Thiba’ah al Fanniyah al Muttahidah.

Ghozali, Ahmad, 2008, Tafsir Ayat-ayat Poligami Telaah Terhadap Pemikiran Muhammad Syahrur, Semarang: Pustaka Zaman.

Gusmian, Islah, 2003, Khazanah Tafsir Indonesia Dari Hermeneutika Hingga Ideologi, Bandung: Teraju Miza).

Hakim, Abdul Hamid, 1971, al Sulam, Padang Pandjang: Sa’adijah Putra, 1971.

______, tt., Mabadi’ Awaliyah, Jakarta: Sa’diyah Putra.

Hallaq, Wael B., 1987, A History of Islamic Legal Theories: An Introduction to Sunni Ushul Fiqh, Cambridge: Cambridge University Press.

Hasaballah, Ali, 1976, Ushul Tasyri’ al Islami, Cet. V, Kairo: Dar al Ma’arif.

Hawa, Sa’id, 1999, al Asas fi al Tafsir, Cet. V, Kairo: Dar al Ma’arif.

Hidayat, Komaruddin, 2004, Menafsirkan Kehendak Tuhan, Cet. II, Bandung: Teraju Mizan.

Ibnu ‘Arabi, Abu Bakar Muhammad Abdullah, 1987, Ahkam al Qur’an, Beirut Dar al Jalil.

Ibnu Katsir, tt., Tafsir al Qur’an al ‘Adzim, T.tp: Syarikah al Nur Aisya.

Izutsu, Toshihiko, 2003, Relasi Tuhan dan Manusia Pendekatan Semantik Terhadap al Qur’an, Cet. II, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003.

Jabiri, Muhammad ‘Abid al, 1990, Bunyah al ‘Aql al ‘Arab Dirasah Tahliliyah Naqdiyah li Nuzum al Ma’rifah fi al Tsaqafah al ‘Arabiyah, Beirut: Markaz Dirasah al Wahdah al ‘Arabiyah.

Jalil, Abdul, 2010, Wanita Dalam Poligami (Studi Pemikiran Muhammad Syahrur), Skripsi tidak diterbitkan, Yogayakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Jashshash, Abu Bakar Ahmad Ibn Ali al Razi Al, tt., Ihkam al Qur’an, Beirut: dar al Kutub al Ilmiyah.

Khalaf, Abdul Wahab, 1978, Ilmu Ushul al Fiqh, Cet. XII, Beirut: Dar al Qalam.

Ma’luf, Lois, 1927, al Munjid fi al Lughah wa al Adab wa al ‘Ulum, Cet. XV, T.t: T.np.

Mulia, Musdah, 1999, Pandangan Islam tentang Poligami, Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Jender, The Asia Foundation, Perserikatan Solidaritas Perempuan.

Mursid, Ali, 2006, Konsep Poligami Dalam Islam (Studi Komparatif Antara Muhammad Syahrur dan Yusuf al Qaradhawi, Skrpisi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, Buku Pedoman Penulisan Tesis, Surakarta: PPs Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Qaththan, Manna’ al, tt., Mabahis fi ‘Ulum al Qur’an, T.tp: T.np.

Qurthubi, Abu ‘Abdillah Muhammad Ibn Ahmad al Anshari al, 1992, al Jami’ li Ahkam al Qur’an, Kairo: Dar al Katib al ‘Arabi li al Thiba’ah wa al Nasyr.

RI, Departemen Agama, 2002, Mushaf Al Qur’an Terjemah, Jakarta: Al Huda Kelompok Gema Insani.

Ridha, Muhammad Rasyid, Tafsir al Qur’an al Hakim (Tafsir al Manar), Beirut: Dar al Ma’arifah.

Sa’di, ‘Abdurrahman Ibn Nashir al, 2002, Tafsir al Karim al Rahman fi Tafsir Kalam al Manan, Beirut: Mu’assasah al Risalah.

schacht, Joseph, 1995, An Introduction to Islamic Law, Oxford University Press.

Shabuni, Muhammad Ali al, 1988, al Tibyan fi ‘Ulum al Qur’an, Damaskus: Maktabah al Ghazali.

Shalih, ‘Abd al-Wahid, 1998, al-I’rab al-Mufashshal li Kitabillah al-Murattal, Yordania: Dar al Fikr.

Shalih, Subhi al, 1988, Mabahis fi ‘Ulum al Qur’an, Beirut: Dar al ‘Ilm li al Malayin.

Shan’ani, Muhammad Ibn Isma’il al Kahlani, tt., Subulussalam, Bandung: Dahlan.

Shihab, M. Quraish (dkk), 1999, Sejarah dan Ulum al Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus.

______, 2005, Tafsir al Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasian al Qur’ani, Cet. II, Jakarta: Lentera Hati.

Suryadilaga, M. al Fatih, dkk, 2005Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Teras.

Syahrur, Muhammad, 1994, Dirasah Islamiyah Mu’ashirah fi al-Dawlah wa al-Mujtama’, Damaskus: al-Ahali li al-Thiba’ah wa al-Nasyr wa al-Tauzi’.

______, 2000, Al-Kitab wa al-Qur’an Qira’ah Mu’ashirah, Cet. VI, Damaskus: al-Mathbuat.

______, 2000, Nahwa Ushul Jadidah li al Fiqh al Islamiy Fiqh al Mar’ah, Damaskus: Al Ahali li al Tiba’ah wa al Nasyr wa al Tauzi’.

______, 2002, Islam dan Iman Aturan-aturan Pokok, alih bahasa M. Zaid Su’di, Yogyakarta: Jendela.

______, 2004, Metodologi Fiqih Islam Kontemporer, alih bahasa Sahiron Syamsuddin, Yogyakarta: eLSAQ,

Syaltut, Mahmud, 1966, al Islam ‘Aqidah wa Syari’ah, Cet. III, T.tp: Dar al Fikr.

Syaukani, Imam Muhammad ibn ‘Ali ibn Muhammad al, tt., Fath al-Qadir, Beirut: Dar al Kutub al ‘Ilmiyah.

Taqiyah, Muhammad Ibn Ahmad, 2000, al Mukhtashar fi Ushul al Fiqh, Beirut: Mu’assasah al Kutub al Tsaqafiyah.

Thabathabai, Sayyid Muhammad Husain al, 1983, al-Mizan fi Tafsir al-Qur’an, Beirut: Mu’asasah al ‘Alami li al Mathbu’at.

Ulum, Khozainul, 2006, Konsep Poligami dalam Pandangan Muhammad Syahrur dan Amina Wadud Muhsin, Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Zamakhsari, Abu al-Qasim Jarallah Mahmud ibn ‘Umar al, 1977, al-Kasysyaf ‘an Haqaiq al-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil fi Wujuh al-Ta’wil, T.tp: Dar al Fikr.

Zarqani, Muhammad Abdul ‘Adzim al, 1996, Manahil al ‘Irfanfi ‘Ulum al Qur’an, Beirut: Dar al Kutub al ‘Ilmiyah.

Zuhaili, Wahbah al, 1991, al Tafsir Munir fi al Aqidah wa al Syari’ah wa al Manhaj, Beirut: Dar al Fikr al Mu’ashir.

______, 2001, Ushul al Fiqh al Islami, Damaskus: Dar al Fikr.

Article Metrics

Abstract view(s): 784 time(s)
PDF: 1576 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.