PERBEDAAN IMPLEMENTASI PROGRAM TAḤFĪẒ DI SEKOLAH DAN MADRASAH DI SURAKARTA

Nurul Waridatil Zulfa(1*),

(1) Guru SDII (Sekolah Dasar Islam Internasional) Al-Abidin Surakarta
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/profetika.v19i2.8121

Abstract

Nowdays, Islamic school becomes the choice of people. Taḥfīẓ programs becomes the excellence program in Islamic Elementary School or Madrasah Ibtidaiyah. The people believe and they are sure to choose Islamic education which has taḥfīẓ program in its curriculum. The objective of this research is to describe the imlementation of taḥfīẓ program, achievement target of memorizing al-Qur’an, the method that used to memorize al-Qur’an, evaluation that has been done by the teachers to the their students, supporting factors, the obstacles and the solution the overcome and also the implication of taḥfīẓ program toward the result of studens’ learning. The kind of this research is qualitative study. The subject of this research consist of the principal, directur of taḥfīẓ program, teachers, students and parents in the taḥfīẓ program. The object of this research is SDTQ Al-Abidin Surakarta and MITTQUM Surakarta. The data collection techniques are observation, interview and documentation. The validity is determined by triangulation. The data technique analysis has been done by descriptive qualitative. The result of this research shows that (1) the background and the goals of tahfiz program to create ḥāfiẓ and ḥāfiẓah generation that have good intellectual based on al-Qur’an and hadith. (2) The achievement target in SDTQ Al-Abidin Surakarta is 10 juz and in MITTQUM Surakarta is 6 juz. The method that applied in SDTQ Al-Abidin Surakarta is wahdah, gabungan, kaisa, sima’i, jama’ and juz’i. The method that applied in MITTQUM Surakarta is wahdah, tallaqi, kitabah, sima’i and juz’i. (3) Evaluation that has done by the teachers is run well as routine and periodical. For the examination, SDTQ Al-Abidin Surakarta has applied one juz examination. It is called al-Qur’an sertification. Taḥfīẓ examination that has been done in MITTQUM Surakarta is one juz in one period or we call it juziyyah and 5 juz examination in one period and in the graduation ceremony. (4) The Supporting factors of memorizing al-Qur’an are self motivation, parents and the environment. The obstacles of memorizing al-Qur’an are the lack of self motivation, bustle activity of parent and time management. The way to overcome the obstacles are making joyful learning process of taḥfīẓ program, improving the communication between the school and parents and having good cooperation between the teachers and the students about the time. (5)The implication of taḥfīẓ program toward the result of student’s learning are the students have good ability to memorize al-Qur’an. Sudents who have good ability to memorize al-Qur’an, they also have good ability in academic. It means that the ability of memorizing al-Qur’an as good as academic achievement.

Saat ini sekolah Islam menjadi pilihan masyarakat. Program taḥfīẓ menjadi program unggulan di Sekolah Dasar Islam atau Madrasah Ibtidaiyah. Masyarakat semakin yakin memilih pendidikan yang berbasis Islam dengan muatan kurikulum program taḥfīẓ. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan implementasi program taḥfīẓ yang meliputi dasar dan tujuan, target capaian hafalan, metode untuk menghafal, evaluasi pembelajaran dan evaluasi hafalan, faktor pendukung, kendala dan solusinya, serta implikasi program taḥfīẓ terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari Kepala Sekolah/Madrasah, penanggung jawab program taḥfīẓ, guru pengampu taḥfīẓ, siswa dan wali murid. Objek penelitian ini adalah SDTQ Al -Abidin dan MITTQUM Surakarta. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan ditentukan dengan triangulasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dasar dan tujuan program taḥfīẓ adalah menjadikan generasi yang ḥāfiẓ dan ḥāfiẓah yang intelektual dengan berlandaskan al-Qur’an dan hadits. (2) target hafalan di sekolah adalah 10 juz, sedangkan di madrasah adalah 6 Juz. Metode yang digunakan di SDTQ Al-Abidin antara lain metode wahdah, gabungan, kaisa, sima’i, jama’ dan juz’i. Metode di MITTQUM Surakarta meliputi metode wahdah, tallaqi, kitabah, sima’i dan juz’i. (3) Evaluasi yang dilakukan guru meliputi evaluasi rutin dan berkala. Untuk ujian hafalannya di SDTQ Al Abidin disebut dengan sertifikasi al-Qur’an. Ujian di MITTQUM meliputi ujian juziyyah, ujian lima juz sekali duduk, dan ketika acara wisuda. (4) Faktor pendukungnya meliputi motivasi diri sendiri, orang tua, guru dan lingkungan. Kendalanya adalah kurangnya motivasi dari dalam diri, kesibukan orang tua, dan manajemen waktu. Solusinya adalah pembelajaran taḥfīẓ yang menyenangkan melalui cerita motivasi, memperkuat komunikasi antara sekolah dengan orang tua dan manajemen waktu antara guru dan murid. (5) Implikasi bahwa anak-anak yang memiliki kemampuan bagus dalam menghafal al-Qur’an cenderung nilai akademiknya juga bagus. Dengan pengertian bahwa kemampuan menghafal al-Qur’an berbanding lurus dengan prestasi akademik.

Keywords

implementation; madrasah; program; school; taḥfīẓ al-Qur’an.

Full Text:

PDF

References

Anshori, Ari. 2015. Corak Tafhim Al-Qur’an dengan Metode Manhaji, Profetika : Jurnal Studi Islam, Vol. 16, Juni 2015. (journals.ums.ac.id/index.php/profetika/article/view/1831) diakses pada tanggal 4 April 2018.

Baduwailan, Ahmad. 2016. Menjadi Hafizh. Surakarta: Aqwam.

Departemen Agama RI,. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Syamil Quran.

Makhyaruddin, Deden M. 2016. Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Qur’an. Bandung : PT Mizan Publika.

Miles Mattew B dan Michael Huberman. 1992. Analisi Data Kualitatif, Terjemah: Tjejeb Rohendi,. akarta: UI-Pres.

Muhaidi Mustaffa Al Hafiz, dkk. 2016. Historiography of Quranic Memorization from the Early Years of Islam until Today. Mediterranean Journal of Social Sciences. Volume 7 No. 1 Januari 2016. (http://www.mcser.org/journal/index.php/mjss/article/view/8747)

Muhyidin, Muhammad. 2004. Mengajar Anak Berakhlak Al-Qur’an. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muthoifin. 2016. Pemikiran Kurikulum Ki Hadjar Dewantara dan Kurikulum 2013 Perspektif Pendidikan Islam, Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial. Vol.2 No 1 tahun 2016 hal. 61-75 (http://journal.walisongo.ac.id/index.php/wahana/article/view/822/73) diakses tanggal 31 Maret 2018

Rauf, Abdul Aziz Abdur. 2014. Pedoman Dauroh Al Qur’an. Jakarta : Markaz Al-Qur’an.

Sudarno Shobron, dkk. 2016. Pedoman Penulisan Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

http://www.panjimas.com/miracle/2017/09/17/ustadz-budi-ashari-hari-ini-generasi mudah-hafal-Qur’an-tapi-sulit-mengamalkan/ diakses tanggal 17 September 2017.

https://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2013/07/31/pengaruh-menghafal-al-quran-terhadap-prestasi-belajar/ diakses 13 Maret 2018.

Article Metrics

Abstract view(s): 399 time(s)
PDF: 561 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.