Identifikas Material Scaffolding sebagai Alternatif Tempat Tinggal untuk Kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Studi kasus di Akanoma Studio

Suharyani Suharyani(1*), Mutya Nor Fathonah(2)

(1) Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Mahalnya material yang digunakan untuk membangun tempat tinggal berimbas pada harga perumahan yang juga melambung tinggi. Hal ini yang dirasakan kalangan masyarakat berpengahasilan rendah (MBR) sehingga mereka terpaksa membangun hunian kurang layak seperti membangun di lingkungan kumuh menggunakan kardus, di bawah kolong jembatan, bantaran sungai, bahkan membangun di lahan yang ilegal. Belum lagi harus berurusan dengan cicilan kredit yang melibatkan bunga bank. Solusi alternatif hunian yang hemat biaya dan efisien bagi warga yang kurang mampu sangat diperlukan. Rumah Scaffolding yang memanfaatkan material alternatif sebagai struktur utama, dikembangkan oleh arsitek dari Akanoma Studio. Metode penelitian yang digunakan adalah  metode kualitatif, merujuk pada riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisa dari sumber-sumber terpercaya. Selain itu untuk mendapatkan data yang diperlukan, dilakukan juga interview jarak jauh dengan arsitek penemu gagasan rumah scaffolding di Akanoma Studio. Hasil dari penelitian ini berupa pengetahuan keunggulan material scaffolding sebagai bahan utama pembuatan rumah hemat biaya dan gambaran perencanaan pembangunan rumah scaffolding, yang akan ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Keberadaan rumah scaffolding diharapkan dapat membantu meyediakan fasilitas berupa hunian untuk sementara sebelum bisa membangun rumah yang lebih baik dan juga membantu menghindari terjadinya riba karena kredit rumah yang mahal.

Keywords

Scaffolding; Rumah Tinggal; Rumah Murah

Full Text:

PDF

References

Fatwa DSN-MUI no.1 tahun 2004.

Frick, H. (2006). Pola Struktur dan Teknik Bangunan di Indonesia. University Press Yogyakarta.

Frick, H., FX, & Suskivatno, B. (1998). Dasar-Dasar Eko-Arsitektur, Konsep Arsitektur Berwawasan Lingkungan Serta Kualitas Konstruksi dan Bahan Bangunan Untuk Rumah Sehat. Semarang: Soegijapranata University Press.

Ikhsanudin, K. (2017). Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A). Tanjung Emas Container Apartement, 8-13.

Kementrian Agama RI. 2014. Al-Quran Terjemah. Bandung: Sygma Creative Media Corp.

KEMENKES RI. 2007 . Syarat Rumah Sehat. Jakarta : Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PPPL).

Neufert, E. (2002). Data Arsitek Terjemah oleh Tjahjadi, Sunarto, Chaidir, Ferryanto. Jakarta: Erlangga.

Rataru, R. (1996). Handbook of Temporary Structures in Conctruction. United Stated: The McGraw-Hill.

Richard Untermann dan Robert Small. (1986). Perencanaan Tapak untuk Perumahan. Malang: Intermata.

Rully. (2014). Merencanakan dan Merancang Rumah Tinggal yang Optimal, 13.

Soemardi, R. (1992). Manajemen Proyek Pembangunan, Konsep dan Beberapa Studi Kasus di Indonesia. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Article Metrics

Abstract view(s): 512 time(s)
PDF: 898 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.