MENIMBANG TEORI PERKEMBANGAN MORAL UNTUK MEMBANGUN PENDIDIKAN AGAMA YANG HUMANIS-REALISTIS

Mohamad Ali(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract

Meski mayoritas penduduk beragama Islam (87%), Indonesia bukan negara Islam. Negara malah memfasilitas setiap agama untuk membina keimanan umat (konfensional). Wujud kebijakan konfensional berupa pengalokasian waktu mata pelajaran pendidikan agama di sekolah. Harapan besar pada pendidikan agama belum mampu dijawab secara tuntas. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lulusan lembaga pendidikan menengah maupun tinggi yang bertindak immoral. Kajian ini mencoba mendiskusikan kecenderungan praktik pendidikan agama saat ini, elaborasi atas konsep-konsep perkembangan moral, dan kemungkinan sumbangan teori perkembangan moral untuk mengembangkan pendidikan agama. Temuan kajian ini menunjukkan bahwa (1) arus utama pendidikan agama di sekolah bercorak normatif, (2) teori perkembangan moral Kohlberg menandaskan bahwa pertumbuhan moral melalui proses bertahap mulai prakonvensional, konvensional, dan pascakonvensional, (3) implikasi teori dan sifat khas perkembangan moral dapat disuntikkan untuk perumusan tujuan, metode mengajar, dan pengembangan guru sedemikian rupa agar terarah pada terbangunnya pendidikan agama yang humanis-realistis.

Keywords

pendidikan agama, perkembangan moral, humanis-realistis

Full Text:

PDF

References

Achmadi. Islam sebagai paradigma ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media, 1992.

Ali, Mohamad. 2013. “Humanisasi pendidikan agama” dlm Harian Solopos. 25/1/2013.

Buchori, Mochtar. Penelitian pendidikan dan pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: IKIP Muhammadiyah Jakarta Press, 1994.

Baedhowi dan Alpha Amirrachman.. “Pengantar” Buku Pendidikan Al-Islam. Jakarta: Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2018.

Bertens, K. Etika. Jakarta: Gramedia, 1999

Dister, Nico Syukur. Psikologi agama. Jakarta: Gunung Mulia, 1994.

Duska, Ronald & Whean, Mariellen. Perkembangan moral perkenalan dengan Piaget dan Kohlberg. Terjemahan Dwija Atmaka. Yogyakarta: Kanisius, 1982.

Langgulung, Hasan. “Pendidikan agama menumbuhkan motivasi dan disiplin kerja” dlm. Jurnal Pesantren No. 1/Vol. III, 1986.

Ludjito, Achmad. “Pendekatan integralitik pendidikan agama pada sekolah umum” dlm. M. Chabib Thaha, F. Syukur dan Priyono (Eds.). Reformulasi filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.

Maarif, Ahmad Syafii. Islam dan Pancasila sebagai dasar negara, studi tentang perdebatan dalam konstituante. Jakarta: LP3ES, 2006.

Saerozi. Politik Pendidikan agama dalam era pluralisme, telaah historis atas kebijaksanaan Pendidikan agama konfensional di Indonesia. Yogyakarta: Tiara wacana, 2004.

Suparlan, Parsudi. “Kata pengantar” dlm. Roland Roberstson (Ed.). Agama dalam analisa dan interpretasi sosiologis. Jakarta: Rajawali Pers, 1993.

Suseno, Frans Magnis. Etika Jawa: sebuah Analisa falsafi kebijaksanaan hidup Jawa. Jakarta: Gramedia, 1984.

Thouless, Robert H. Pengantar psikologi agama. Terjemahan Machnum Husein. Jakarta: Rajawali Pres, 1992.

Article Metrics

Abstract view(s): 960 time(s)
PDF: 1051 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.