Pendidikan Sepuluh Keterampilan Sosial untuk Anak-Anak di Desa Seririt Buleleng Bali

Gede Suwardika(1), Dian Rahmani Putri(2*), I Ketut Putu Suniantara(3), Kadek Masakazu(4)

(1) Universitas Terbuka
(2) 
(3) Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali
(4) Universitas Terbuka
(*) Corresponding Author

Abstract

Peran masyarakat sangat penting dalam pendidikan karakter anak-anak, setelah peran orang tua dan keluarga dekat. Dalam konteks Bali, masyarakat memiliki lembaga yang disebut banjar di mana warga dapat berkumpul untuk melaksanakan kegiatan sosial apa saja. Mulai dari pertemuan rutin untuk membahas tentang kondisi lingkungan aktual, upacara keagamaan, kesehatan masyarakat, sarana dan prasana umum sampai dengan kegiatan pendidikan untuk anakanak. Salah satu contoh lokasi, di wilayah Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali, di mana banyak terdapat bale banjar yang digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan juga Taman Kanak-Kanak (TK), serta tempat bermain bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD). Pendidikan Sepuluh Keterampilan Sosial (PSKS) yang telah dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat, membantu anak-anak dalam menemukan dan memperbaiki kekurangan dari setiap kepribadian melalui berbagai teknik dan juga berbagai materi dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), yang mencakup pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan teknik pembelajaran, serta pelaksanaan sharing dan pembagian modul untuk orang tua dan guru-guru. Tim pengabdian masyarakat mengajak bersama-sama melaksanakan PSKS. Pelaksanaan kegiatan tim pengabdian masyarakat dibantu oleh mahasiswa Bidikmisi Universitas Terbuka Denpasar. Kegiatan ini telah dilaksanakan di masing-masing banjar selama 8 bulan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah adanya perubahan sikap anak-anak setelah melaksanakan kegiatan yaitu menjadi lebih sopan-santun, lebih percaya diri untuk aktif bertanya dan menjawab, lebih fokus, serta bersemangat dalam melaksanakan proses belajar.

Keywords

banjar, pendidikan karakter, sepuluh keterampilan sosial, CTL

References

Agastia, I. (2006). Menemui Diri Sendiri Percikan Pemikiran Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Denpasar: Yayasan Dharma Sastra.

Arends, R. I. (2012). Learning to Teach (9th Ed). New York: The MacGraw-Hill Companies Inc.

Hulukati, W. (2015). Peran Lingkungan Keluarga Terhadap Perkembangan Anak. MUSAWA, 7(2), 265–282. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/114008-ID-peran-lingkungan-keluarga-terhadap-perke.pdf

Izzaty, R. E. (2012). Pentingnya Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini : Sudut Pandang Psikologi Perkembangan Anak. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), 1–9. Retrieved from http://staffnew.uny.ac.id/upload/132206556/lainlain/Pentingnya+Pendidikan.pdf

Johnson, E. B. (2012). Contextual Teaching and Learning: What It Is and Why It’s Here To Stay. Thousand Oaks, California: Corwin Press, Inc., A Sage Publications Company.

Karo-Karo, D. (2014). Membangun Karakter Anak dengan Mensinergikan Pendidikan Informal dengan Pendidikan Formal. Elementary School Journal Pgsd Fip Unimed, 1(2), 1–13. Retrieved from https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/viewFile/1322/1083

Maemonah. (2012). Aspek-Aspek dalam Pendidikan Karakter. FORUM TARBIYAH, 10(1), 30–42.

Mantra, I. B. (1996). Landasan Kebudayaan Bali. Denpasar: Yayasan Dharma Sastra.

Munif Chatib. (2019). Gurunya Manusia. Bandung: Kaifa.

Putri, D. R., Sumartini, N. L. P. U., & Suniantara, K. P. (2018). Belajar Bahasa Sambil Bernyanyi dan Bercerita di Panti Asuhan Anugerah Gereja Bala Keselamatan Denpasar. Widyabhakti Jurnal Ilmiah Populer, 1(1), 13–18.

Ramdhani, M. A. (2014). Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Universitas Garut, 8(1), 28–37.

Rowntree, D., & Connors, B. (1979). How to Develop Self-Instructional. England: The Open University.

Sanjaya, A. A. N. A., & Juliarthana, I. N. H. (2019). Pemanfaatan Bale Banjar sebagai Ruang Kreativitas Anak Muda di Kota Denpasar. Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 1(1), 26–32. Retrieved from https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space/article/view/261/241

Saputro, I. W. (2017). Penanaman Pendidikan Karakter di Lembaga Pendidikan Non-Formal (Studi Kasus di Homeschooling Group Khairu Ummah, Bantul). Jurnal At-Ta’dib, 12(1), 19–42.

Sawitri, N. P. A., & Nugrahandika, W. H. (2017). Tipologi Perkembangan Pemanfaatan Lahan Bale Banjar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya Studi Kasus Kota Denpasar, Provinsi Bali. In Seminar Nasional SPACE #3 (pp. 352–376).

Stufflebeam, D. L. A. J. S. (2007). Evaluation Theory, Models, and Applications. San Francisco: John Wiley & Sons, Inc.

Sudaryanti. (2012). Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 1(1), 11–20.

Suryawati, P. (2018). Reaktualisasi Fungsi Bale Banjar di Kota Denpasar. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 18(1), 62–70. Retrieved from https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/dharmasmrti/article/view/103/81

Tanu, I. K. (2017). Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Agar Dapat Tumbuh dan Berkembang sebagai Generasi Bangsa Harapan di Masa Depan. ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasar, 2(2), 19–29.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Trianto. (2011). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik : Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. (Sunarni, Ed.) (Cetakan 5). Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wibowo, T. (2018). Success Begins with Characters; Revolusi Pendidikan Karakter. Jakarta: Pendidikankarakter.com.

Article Metrics

Abstract view(s): 338 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 338 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.