Pengenalan Teknologi Kloning Melalui Media Pembelajaran Interaktif “Lakon” pada Siswa SMA di Kota Yogyakarta

Arif Bimantara(1), Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali(2*), Erwin Rasyid(3)

(1) Program Studi Bioteknologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
(2) Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
(3) Program Studi Komunikasi, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Media pembelajaran interaktif menjadi salah satu perangkat pembelajaran yang efektif dalam asimilasi pengetahuan baru kepada siswa. Pengabdian masyarakat dalam artikel ini bertujuan mengenalkan dasar ilmu kloning sebagai salah satu teknologi rekayasa genetika melalui media pembelajaran interkatif kepada siswa SMA di Kota Yogyakarta. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang benar kepada siswa tentang teknologi kloning di tengah maraknya berita hoax mengenai teknologi ini. Media interaktif yang digunakan bernama Labirin Kloning atau disingkat “Lakon” yang berbentuk puzzle terdiri dari bahan yang digunakan dalam proses kloning materi genetik. Pre-test dan post-test dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan media pembelajaran ini. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pemahaman siswa mengenai teknologi kloning melalui Lakon meningkat secara signifikan ditunjukkan dengan peningkatan ratarata jumlah siswa yang menjawab dengan benar pada saat dilakukan pre-test (45,86%) dibandingkan dengan post test (85,71%). Lakon diharapkan dapat menjadi prototype media pembelajaran interaktif bagi para guru dalam menanamkan ilmu pengetahuan baru kepada siswanya.

Keywords

Hoax,Teknologi Kloning, Media Pembelajaran Interaktif, Rekayasa Genetika

References

Ayala, F. J. 2015. Cloning humans? Biological, Ethical, and Social Considerations. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 112(29) : 8879–8886.

Fajar, M. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Komunikasi. Pustaka Utama: Jakarta, hal.31.

Hammond, L.D., Flook, L., Harvey, C.C., Barron, B. and Osher, D. 2020. Implications for Educational Practice of the Science of Learning and Development. Applied Developmental Science, 24(2):97- 140.

Khan, S., Ullah, M.W., Siddique, R., Nabi, G., Manan, S., Yousaf, M. and Hou, H. 2016. Role of Recombinant DNA Technology to Improve Life. International Journal of Genomics, 2016:14pp.

Klotzko, A. J. 2004. A Clone of Your Own? The Science and Ethics of Cloning. Oxford University Press:162 pp.

Maio, G. 2006. Cloning in the Media and Popular Culture. An Analysis of German Documentaries Reveals Beliefs and Prejudices that are Common Elsewhere. EMBO Reports, 7(3), 241–245.

Nurudin. 2016. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Popular. Rajagrafindo Persada: Jakarta, hal.17.

Prasetya, B. 2019. Regulasi Produk Rekayasa Genetik (PRG) di Indonesia “Posisi Sekarang dan Tantangan ke Depan”. FGD Pemanfaatan Bioteknologi Untuk Mendukung Pembangunan

Pertanian Berkelanjutan. Ketua Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetika.

Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L. 1., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., Jackson, R., & Campbell, N. A. 2014. Campbell Biology (Tenth edition). Boston:Pearson.

Satyawati, N.P., Utari, P. and Hastjarjo, S. 2019. Fact Checking of Hoaxes by Masyarakat Antifitnah Indonesia. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 6(6):159-172.

Souii, A., Ben M’hadheb, M., and Gharbi, J. 2013. Gene Cloning: A Frequently Used Technology in A Molecular Biology Laboratory ‐ Alternative Approaches, Advantages and Limitations. American Journal of Research Communication, 1(5):18-35.

Wulff, H.J. 2001. Clone in Media. Medien Praktisch, 3:47–53.

Article Metrics

Abstract view(s): 1220 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 5677 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.