Efektivitas Ultrasound Therapy Dan Auto Stretching Dengan Penambahan Neuromuscular Taping Terhadap Penurunan Nyeri Dan Peningkatan Luas Gerak Sendi Proximal Interphalangeal Pada Pasien Trigger Finger Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

Juliastuti Juliastuti(1*), Aisyah Dwi Ayu Alma(2), Sarina Sarina(3)

(1) STIKes Muhammadiyah Palembang
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract

Trigger finger adalah kondisi yang menyerang tendon-tendon pada jari atau ibu jari, sehingga membatasi gerakan pada jari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa signifikan efek penerapan modalitas fisioterapi berupa Ultrasound dan Auto Stretching dengan penambahan Neuromuscular Taping pada pasien trigger finger di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Single-Case dengan desain A-B-A dengan ketentuan A1 adalah kondisi baseline awal sebelum diberi perlakuan, B adalah kondisi pemberian treatment, A2 adalah kondisi baseline pengulangan atau follow up setelah pemberian intervensi. Intervensi yang digunakan berupa modalitas Ultrasound therapy dan Auto Stretching dengan penambahan Neuromuscular Taping selama 1 minggu. Populasi penelitian ini adalah pasien poliklinik fisioterapi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan diagnosa Trigger Finger. Pengambilan sampel dilakukan secara matching alocation karena pemilihan sampel dilakukan atas pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan berdasarkan variabel yang diteliti. Pada penelitian ini seluruh populasi menjadi sampel. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang sederhana dengan menggunakan grafik garis sebagai suatu gambaran dari pelaksanaan dan hasil eksperimen. Hasil penelitian didapatkan penurunan derajad nyeri gerak dengan Visual Analoque Scale (VAS) terhadap 5 (lima) subjek, pada baseline awal (intervensi Ultrasound therapy) rata-rata nilai VAS 6,46, pada fase treatment (penambahan NMT) rata-rata nilai VAS 5,07 dan pada fase baseline 2 atau fase follow up rata-rata nilai VAS 4,49, terdapat peningkatan LGS proximal interphalangeal, pada baseline awal (intervensi Ultrasound therapy) rata-rata nilai LGS proximal interphalangeal 25 derajat, pada fase treatment (penambahan NMT) rata-rata nilai LGS 29.1 derajat dan pada fase baseline 2 atau fase follow up rata-rata nilai LGS 31.9 derajat. Simpulan penelitian ini adanya perubahan nyeri dan lingkup gerak sendi pada baseline 1, treatment, dan baseline 2.

References

Blow, D. (2015). Neuromuscular Taping. From Theory to Practice. Edi-ermas. Milan. Italy.

Berlingieri, dkk. (2016). Possible Application Of Neuromuscular Taping In Pain Reduction In Multiple Sclerosis Subject : a preliminary report. Vol. 10.14616. Hlm. 303-307. Senses Sclences.

Camerota, et all (2015). Does Neuromuscular Taping Influence Hand Kinesiology? A Pilot Study on Down Syndrome. Societa Editrice Universo (SEU). https://www.researchgate.net/profile/Filippo_Camerota/publication/282039951_Does_neuromuscular_taping_influence_hand_kinesiology_A_pilot_study_on_Down's_Syndrome/links/562a8d8d08ae22b17031c0d4/Does-neuromuscular-taping-influence-hand-kinesiology-A-pilot-study-on-Downs-Syndrome.pdf

Dillah, U., & Imron, A. (2013). Auto Stretching dan Transverse Friction lebih baik dari pada Paraffin Bath dan Transfer Friction Terhadap Kemampuan Fungsional Tangan Pada Kasus Trigger Finger. Jurnal Fisioterapi. 13 (1),33-45.

Fauzi, A., (2015). Trigger Finger. Juke Unila. 5(9):134-140.

Goel Ritu, Joshua M. Abzug (2014). De Quervain’s Tenosynovitis ; a review of Rehabilitative Options. American Association of Hand Surgery. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4349843/

Hadi Bisri (2012). Perbedaan Efek Antara Transverse Friction dan Kinesiotaping pada Intervensi Ultrasound Terhadap Nyeri dan Disabilitas Ibu Jari pada Kasus De Quervein Syndrome. Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul Jakarta. https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-8255-JURNAL.pdf

Hayes, K. W., & Hall, K. D. (2016). Agen Modalitas Untuk Praktek Fisioterapi. Edisi, 6 Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Helmi, Z, N. (2013). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika.

Muawanah Siti, Azminggu Muhammad Herli (2018). Perbedaan Pemberian Neuromuscular Taping dan Ultrasound (US) Lebih Baik daripada Neuromuscular Taping (NMT) dan Infra Red (IR) dalam Mengurangi Nyeri pada Kasus De Quervein Syndrome. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi (SENATEK). Universitas Abdurrab Pekanbaru.

Mujianto. (2013). Cara Cepat Mengatasi 10 Besar Kasus Muskuloskeletal Dalam Praktik Klinik Fisioterapi. Jakarta: TRANS INFO MEDIA.

Noor, Z. (2016). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika.

Kisner, C., & Colby, L. A. (1990). Therapeutik Exercise Foundations and Tecniques. Printed in Canada.

Pratama, Aditya, D & Agustiyawan. Application Of Neuromuscular Taping On Thumb Arthtritis Condition:Case Study. Jakarta Selatan : NMT Indonesian Symposium 2018

Trisnowiyanto, B. (2012). Instrumen Pemeriksaan Fisioterapi dan Penelitian Kesehatan. Yokyakarta: Nuha Medika.

PERMENKES. (2013). Peraturan Mentri Kesehatan tentang penyelenggaraan pekerjaan dan praktik fisioterapi. www.djpp.kemenkumham.go.id.

Sunarto. (2018). Proceeding The 2 Indonesian Neuromuscular Taping Symposium “ A Multi Profesional Approach Using Neuromuscular Taping (NMT) Application Cases”. Solo Indonesia, 22-21.

Trisnowiyanto, B. (2012). Instrumen Pemeriksaan Fisioterapi dan Penelitian Kesehatan. Yokyakarta: Nuha Medika

Article Metrics

Abstract view(s): 1317 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 1390 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.