Keanekaragaman Dan Kelimpahan Gulma Pada Tumpangsari Jagung Manis Dengan Kacangan

Agus Nugroho Setiawan(1*), Sarjiyah Sarjiyah(2)

(1) 
(2) UMY
(*) Corresponding Author

Abstract

Jagung manis merupakan tanaman penting bagi Indonesia, umumnya ditanam secara monokultur dengan jarak tanam lebar yang menyebabkan banyak gulma. Pengendalian gulma kebanyakan dilakukan secara manual atau kimiawi yang efektivitas dan efisiensinya rendah. Salah satu metode yang potensial untuk mengendalikan gulma adalah tumpangsari. Tanaman yang sesuai untuk ditumpangsarikan dengan jagung manis adalah kacangan, yang mempunyai karakter berbeda dengan jagung manis. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh jenis kacangan terhadap mikroklimat, keanekaragaman dan kelimpahan gulma, serta mendapatkan jenis kacangan yang efektif untuk menekan gulma. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan percobaan faktor tunggal yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan 3 blok sebagai ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah jenis kacangan yang terdiri atas 5 jenis yaitu kacang tanah, kedelai, kacang tunggak, kacang merah dan kacang hijau, serta penanaman jagung manis monokultur sebagai pembanding. Pengamatan gulma dilakukan dengan analisis vegetasi dengan 5 petak sampel setiap petak perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma yang tumbuh pada tumpangsari jagung manis+kacangan sebanyak 33 jenis, didominasi oleh gulma tekian dan daun lebar, yaitu Cyperus rotundus, Cynodon dactylon, Physallis angulata dan Phyllantus niruri; semua jenis kacang pada tumpangsari mampu menekan pertumbuhan gulma, dengan kemampuan menekan gulma yang paling tinggi yaitu kacang tunggak; dan keberadaan kacangan sebagai tanaman sela di antara jagung manis pada tumpangsari tidak menurunkan hasil jagung manis.

Keywords

Gulma, Jagung manis, Kacangan, Keanekaragaman, Tumpangsari

References

Asih, D.N.S., A. N. Setiawan, dan Sarjiyah. 2018. Weeds Growth in Various Population of Corn-Peanut Intercropping. Planta Tropika: Jurnal Agrosains (Journal of Agro Science). 6 (1) : 22-23

Dharma, S.K., Haryadi, dan S. Anwar. 2015. Dampak Aplikasi Herbisida IPA Glisofat dalam Sistem Tanpa Olah Tanah (TOT) terhadap Tanah dan Tanaman Padi Sawah. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 5(1): 61-70.

Fachrudin, L. 2000. Budidaya Kacang-kacangan. Kanisius, Yogyakarta.

Hendrival, Zurrahmi, dan Abdul. 2014. Periode Kritis Tanaman Kedelai Terhadap Persaingan Gulma. Jurnal Floratek 9 : 6-13.

Hendroatmodjo. 2009. Teknik Budidaya Tanaman Monokultur dan Tumpang Sari. Padjajaran University Press, Bandung.

Huňady, I. and M. Hochman. 2014. Potential of Legume-Cereal Intercropping for Increasing Yields and Yield Stability for Self-Sufficiency with Animal Fodder in Organic Farming. Czech J. Genet. Plant Breed. 50(2): 185–194

Kermah, M., A. C. Franke, Samuel Adjei-Nsiah, B.D.K. Ahiabor, R.C. Abaidooc, and Ken E. Gillera. 2017. Maize-grain legume intercropping for enhanced resource use efficiency and crop productivity in the Guinea savanna of northern Ghana. Field Crops Research. 213: 38–50.

Mal´ezieux, E., Y. Crozat, C. Dupraz, M. Laurans, D. Makowski, H. Ozier-Lafontaine, B. Rapidel1, S. de Tourdonnet, M. Valantin-Morison. 2009. Mixing plant species in cropping systems: concepts, tools and models. A review. Agron. Sustain. Dev. 29: 43–62.

Mangoensoekarjo, S dan A. T Soejono. 2015. Ilmu Gulma dan Pengelolaan Pada Budi Daya Perkebunan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Marliah, A., Jumini & Jamilah. 2010. Pengaruh Jarak Tanam antar Barisan Pada Sistem Tumpangsari Beberapa Varietas Jagung Manis dengan Kacang Merah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil. Agrista 14(1): 30-38.

Moenandir, J. 1998. Persaingan Tanaman Budidaya dengan Gulma. Rajawali, Jakarta Utara.

Nurlaili. 2010. Respon Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) dan Gulma Terhadap Berbagai Jarak Tanam. Agrobisnis 2(4):19-29.

Nurudin, H. 2011. Pengaruh Sistem Tanam Tumpangsari terhadap Penekanan Gulma, Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Padi Gogo, Kedelai dan Jagung. Paspalum 1(1): 83-87.

Rahman, T., Xin Liu, Sajad Hussain, Shoaib Ahmed, Guopeng Chen, Feng Yang, Lilian Chen, Junbo Du, Weiguo Liu, Wenyu Yang. 2017. Water use efficiency and evapotranspiration in maize-soybean relay strip intercrop systems as affected by planting geometries. PLoS ONE 12 (6) : 1-20

Rizal, Z., Safrida dan Sofyan. 2016. Analisis Perbandingan Pendapatan Petani Pola Tanam Monokultur dan Polikultur di Kecamatan Meurudu Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah. Universitas Syiah Kuala 1 (1): 305-311

Rokiek, E. G. D., S.A.S.E Din & A.A Sharara. 2011. Allelopathic Behavior of Cyperus rotundus L. on Both Chorchorus Olitorius (Broad Leaved Weed) and Echinocloa Crus-Galli (Grassy Weed) Associated With Soybean. Journal of Plant Protection Research 50 (3): 274-279

Sastroutomo, S. 1998. Ekologi Gulma. Gramedia Pustaka, Jakarta

Shahida, B., and A.K. Ijaz. 2016. Impact of Weed Control Techniques on Intercropping of Mungbean with Maize under Agro Climate Condition of Peshawar. Sarhad Journal of Agriculture. 32(2): 62-69.

Shamsabadi, H., D. Ahmad , A. Yahya , and W. Aimrun. 2017. Yield components of sweet corn (Zea mays) and some soil physical properties towards different tillage methods and plant population. 19 (3) : 56–63

Sharma, R.C. and P. Banik. 2013. Baby Corn–Legumes Intercropping System : Weeds Dynamics and Community Structure. NJAS Wageningen Journal of Life Scinces 67: 11–18.

Smith. H.A. and O. E. Liburd. 2018. Intercropping, Crop Diversity and Pest Management. ENY862, the Entomology and Nematology Department, UF/IFAS Extension. http://edis.ifas.ufl.edu

Soetikno, S. S. 1990. Ekologi Gulma. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Suhartono. 2008. Pengaruh Interval Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Meriil) Pada Berbagai Jenis Tanah. Embryo 5(1): 98-112

Suroto, D., & S. Haryanti. Pengaruh Glisofat dan Olah Tanah terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Jagung Manis. 2002. Dalam Prosiding Seminar Nasional Budidaya Olah Tanah Konservasi; Yogyakarta, hal .136-144.

Suryaningsih, M. Joni & A.A.K Darmadi. Inventarisasi Gulma Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Lahan Sawah Kelurahan Padang Galak, Denpasar Timur, Kodya Denpasar, Provinsi Bali. 2011. Simbiosis 1(1): 1-8.

Tanveer, A., M. Ayub., A. Ali., R. Ahmad & M. Ayub. 1999. Weed Crop Competition in Maize Relation to Row Spacing and Duration. Biological Sciences 2 68.

Widaryanto, E. 2017. Weed communities on monoculture and intercropping cultivation techniques. Journal of Degraded and Mining Lands Management. 4 (3): 781-788

Widiastuti, L., Tohari & E. Sulistyaningsih. 2004. Pengaruh Intensitas Cahaya dan Kadar Daminosida terhadap Iklim Mikro dan Pertumbuhan Tanaman Krisan dalam Pot. Ilmu Pertanian 11(2):35-42.

Zhang, Y., Jian Liu, Jizong Zhang, Hongbin Liu, Shen Liu, Limei Zhai, Hongyuan Wang, Qiuliang Lei, Tianzhi Ren, Changbin Yin. 2015. Row Ratios of Intercropping Maize and Soybean Can Affect Agronomic Efficiency of the System and Subsequent Wheat. PLoSONE 10 (6): 1-16

Article Metrics

Abstract view(s): 804 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 457 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.