Email this article Teknologi Vertebroplasty Untuk Menangani Fraktur Kompresi Tulang Belakang Manusia Akibat Penyakit Osteoporosis
Wahyu Irawati(1*)(1) Universitas Pelita Harapan
(*) Corresponding Author
Abstract
Osteoporosis merupakan penyakit metabolik tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang akibat berkurangnya matriks dan mineral tulang disertai dengan kerusakan mikroarsitektur dari jaringan tulang. Osteoporosis dapat terjadi akibat berbagai faktor terutama faktor usia. Osteroporosis tidak menunjukan gejala yang jelas sehingga penderita osteoporosis beru menyadarinya ketika sudah terjadi fraktur pada tukang belakang yang menyebabkan nyeri. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui teknologi vertebroplasty dalam menangani fraktur kompresi tulang belakang manusia akibat penyakit osteoporosis. Kajian literatur ini akan membahas empat fokus kajian yaitu: 1) struktur dan fungsi sistem tulang, 2) kelainan struktur dan fungsi sistem tulang, 3) mekanisme terjadinya osteoporosis, serta 4) penanganan osteoporosis dengan menggunakan teknologi vertebroplasty. Pada dasarnya bagian luar tulang sangat kuat dan kokoh, tetapi pada bagian lainnya terdapat beberapa spons. Struktur tulang sangat mendukung setiap fungsi yang dimiliki. Pada keadaan normal, siklus pembentukan tulang yang melibatkan sel-sel tulang dan jaringan tulang akan membuat tulang tetap kuat. Ketidakseimbangan dalam regenerasi tulang di mana jaringan tulang trabekular lebih aktif dan cepat sementara tulang kortikal bekerja lebih lambat, dapat menjadi penyebab osteoporosis. Percutaneous vertebroplasty (PV) merupakan penanganan osteoporosis dengan injeksi langsung semen medis (polymethylmethacrylate [PMMA]) pada tulang yang keropos maupun retak, dapat meredakan nyeri dengan lebih cepat.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Bokov, A., Mlyavykh, S., Aleynik, A., Kutlaeva, M., & Anderson, G. (2016). he potential impact of venobasillar system morphology and applied technique on epidural cement leakage with percutaneous vertebroplasty. Pain Physician, 19(1), 357-362. Retrieved from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27454265/
Center, J., Biluc, D., Nguyen, N., Nguyen, T., & Eisman, J. (2011). Osteoporosis medication and reduced mortality risk in elderly women and men. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 96(4), 1006-1014. doi:https://doi.org/10.1210/jc.2010-2730
Clarke, B. (2008). Normal bone anatomy and physiology. Clinical journal of the American Society of Nephrology : CJASN, 3(Suppl 3), S131-S139. doi:https://doi.org/10.2215/CJN.04151206
Dewi, P., Sabri, M., Rahmi, E., Jalaluddin, M., Asmilia, N., & Azhar, A. (2017). Density of lumbal vertebrae bone ovariectomized rat (rattus norvegicus) given the extract sipatah – patah (cissus quadrangularis salisb). Jurnal Medika Veterinaria,14(1), 39-44. doi:https://doi.org/10.21157/j.med.vet..v1 1i1.4065
Firanescu, C. E., Vries, J. d., & Lodder, P. (2018). Vertebroplasty versus sham procedure for painful acute osteoporotic vertebral compression fractures (vertos iv): randomised sham controlled clinical trial. TheBMJ, I(1), 1-10. doi:https://doi.org/10.1136/bmj.k1551
Florencio Silva, R., Sasso, G. R., Sasso Cerri, E., Simões, M. J., & Cerri, P. S. (2015). Biology of bone tissue: Structure, function, and factors that Influence bone cells. BioMed Research International, 1-17. doi:10.1155/2015/421746
Halim, S., & Hasan, S. (2015). Penerapan metode certainty factor dalam sistem pakar pendeteksi resiko osteoporosis dan osteoarthritis. ULTIMA Computing, 2(2), 59-69. doi:https://doi.org/10.31937/sk.v7i2.233
Hargunani, R., Corroller, T. L., Khashoggi, K., Liu, D. M., Marchinkow, L. O., Mudri, M. J., . . . Munk, P. L. (2012). An overview of vertebroplasty: current status, controversies, and future directions. Canadian Association of Radiologis Journal, 63, 63(3 suppl), 11-17. doi:https://doi.org/10.1016/j.carj.2012.04.001
Hutapea, A. M. (2005). Keajaiban-Keajaiban : dalam Tubuh Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Iriani, S. (2015). Penerapan metode backward chaining pada sistem pakar diagnosa penyakit tulang manusia. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security, 4(1), 51-55. doi:http://dx.doi.org/10.1123/ijns.v4i1.1319
Kawiyana, I. K. (2009). Osteoporosi patogenesis diagnosis dan penangana terkini. Journal Of Internal Medicine, 10(2), 157-170.
KEMENKESRI. (2015). Data & Konsiai Penyakit Osteoporosis di Indonesia. InfoDatin, 1.
Kurniasih, T. (2018). Sistem Organ Manusia. Yogyakarta: Deepublish.
Lestari, N. M. (2016). Latihan fisik dan osteoporosis pada wanita postmenopause. Jurnal Penjakora, III(1), 92-101. doi:http://dx.doi.org/10.23887/penjakora.v3i1.11672
Lieberman, I. H. (2018, 1 17). Tentang kami: Remedy Health Media. Retrieved from Situs Web Remedy Health Media: https://www.spineuniverse.com
Limbong, E. A., & Syahrul, F. (2015). Rasio resiko osteoporosis menurut indeks massa tubuh, paritas, dan konsumsi kafein. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(2), 194-204. doi:http://dx.doi.org/10.20473/jbe.V3I22015.194-204
Luetmer, M. T., Bartholmai, B. J., Kallmes, R., & Kallmes, D. (2011). Asymptomatic and unrecognized cement pulmonary embolism commonly occurs with vertebroplasty. ANJR, XXX(2), 654-657. doi:https://doi.org/10.3174/ajnr.A2368
Mardiyah, S., & Sartika, R. A. (2014). Gangguan kepadatan tulang pada orang dewasa di daerah urban dan rural. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(6), 272-279. doi:http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v0i0.380
Mardiyah, S., Sartika, R., A. (2014). Gangguan kepadatan tulang pada orang dewasa di daerah urban dan rural. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(6), 272-279. Retrieved from http://jurnalkesmas.ui.ac.id/index.php/kesmas/article/download/380/379
Martikos, K., Greggi, T., Vommaro, F., Boriani, L., Scarale, A., Zarantonello, P., . . . Zucchini, R. (2019). Vertebroplasty in the treatment of osteophorotic vertebral compression fractures. Dovepress, 11(1), 157-161. doi:https://doi.org/10.2147/OARRR.S174424
Mohamed, A. M. (2008). An overview of bone cells and their regulating factors of differentiation. The Malaysian journal of medical sciences : MJMS, 15(1), 4-12.
Oftadeh, R., Perez-Viloria, M., Villa-Camacho, J. C., Vaziri, A., & Nazarian, A. (2015). Biomechanics and mechanobiology of trabecular bone: a review. Journal of biomechanical engineering, 137(1), 0108021–01080215. doi:https://doi.org/10.1115/1.4029176
Osterhoff, G., Morgan, E. F., Shefelbine, S. J., Karim, L., McNamara, L. M., & Augat, P. (2016). Bone mechanical properties and changes with osteoporosis. Injury, 47(Suppl 2), S11–S20. doi: https://doi.org/10.1016/S0020-1383(16)47003-8
Parinduri, A. G. (2018, Januari). Identifikasi Tulang Belulang. Anatomica Medical Journal, 1(1), 2.
Pearce. (2002). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pretorius, M. (2013). The remarkable cell: Intelligently designed or by evolutionary process? Verbum Eccles, 34(1), 82-89. Retrieved November 22, 2020, from http://www.scielo.org.za/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S2074-77052013000100010&lng=en&tlng=en
Rajaratenam, S. G., Martini, R. D., & Lipoeto, N. I. (2014). Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan tindakan. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(2), 225-228.
Ralston, S. H. (2013). Bone structure and metabolism. Medicine, 41(10), P581-585. doi:https://doi.org/10.1016/j.mpmed.2013.07.007
Ramadani, M. (2010). Faktor-faktor resiko osteoporosis dan upaya pencegahannya. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(2), 111-115. Retrieved from http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/78/84
Sari, M., & Realize, P. (2019). Sistem pakar mendiagnosa penyakit osteoporosis pada lansia menggunakan metode forward chaining berbasis web. Jurnal Ilmiah Informatika, VII(1), 1-7. Retrieved from http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/jif/article/view/906/673
Sihombing, I., Wangko, S., & Kalangi, S. J. (2012). Peran estrogen pada remodeling tulang. Jurnal Biomedik, 4(3), 18-28. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/download/1210/980
Song, L., Xie, X.-B., Peng, L.-K., Yu, S.-J., & Peng, Y.-T. (2015). Mechanism and treatment strategy of osteoporosis after transplantation. International Journal of Endocrinology, 1-17. doi:10.1155/2015/280164
Sözen, T. Ö., & Başaran, N. Ç. (2017). An overview and management of osteoporosis. European journal of rheumatology, 4(1), 46-56. doi: https://doi.org/10.5152/eurjrheum.2016.048
Syafira, I., Suroyo, R. B., & Utami, T. N. (2020). Analisis faktor yang mempengaruhi osteoporosis pada ibu menopause di puskesmas stabat kabupaten langkat. Jurnal JUMANTIK, 5(1), 65-77. Retrieved from http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/kesmas/article/download/6776/3120
Syam, Y., Noersasongko, D., & Sunaryo, H. (2014). Fraktur akbiat osteoporosis. Jurnal E-Clinic (ECL), II(2), 1-6. doi:https://doi.org/10.35790/ecl.2.2.2014.4885
Tandra, H. (2009). Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang osteoporosis: Clinical journal of the American Society of Nephrology : CJASN, 3(Suppl 3), S131-S139. doi:https://doi.org/10.2215/CJN.04151206
Dewi, P., Sabri, M., Rahmi, E., Jalaluddin, M., Asmilia, N., & Azhar, A. (2017). Density of lumbal vertebrae bone ovariectomized rat (rattus norvegicus) given the extract sipatah – patah (cissus quadrangularis salisb). Jurnal Medika Veterinaria,14(1), 39-44. doi:https://doi.org/10.21157/j.med.vet..v1 1i1.4065
Firanescu, C. E., Vries, J. d., & Lodder, P. (2018). Vertebroplasty versus sham procedure for painful acute osteoporotic vertebral compression fractures (vertos iv): randomised sham controlled clinical trial. TheBMJ, I(1), 1-10. doi:https://doi.org/10.1136/bmj.k1551
Florencio Silva, R., Sasso, G. R., Sasso Cerri, E., Simões, M. J., & Cerri, P. S. (2015). Biology of bone tissue: Structure, function, and factors that Influence bone cells. BioMed Research International, 1-17. doi:10.1155/2015/421746
Halim, S., & Hasan, S. (2015). Penerapan metode certainty factor dalam sistem pakar pendeteksi resiko osteoporosis dan osteoarthritis. ULTIMA Computing, 2(2), 59-69.
Article Metrics
Abstract view(s): 3389 time(s)PDF (Bahasa Indonesia): 1163 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.
