PENGARUH KOMPOSISI PEREKAT TEPUNG PADA BIOBRIKET LIMBAH BAGLOG JAMUR

Widodo Hadi Prabowo(1*), Muhammad Viki Lutfiana(2), Rosid Rosid(3), Muhammad Burhanuddin Ubaidillah(4)

(1) Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(3) Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(4) Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Energi yang berasal dari biomassa misalnya limbah baglogyang selama ini dibuang atau tidak dimanfaatkan, merupakan limbah yang dapat dikonfersi menjadi sumber energi alternatif penggant bahan bakar fosil  Dalam penelitian ini limbah baglog  jamur dimanfaatkan sebagai bahan bakar dengan cara mengubah limbah tersebut menjadi biobriket perbandingan komposisi yaitu perbandingan A (1:1:1) yaitu dengan komposisi tepung kanji 250 gram limbah baglog 250 gram dan air 250 ml, perbandingan B (1:2:2) yaitu dengan komposisi tepung kanji 250 gram limbah baglog 500 gram dan air 500 ml, perbandingan C (1:3:3) yaitu dengan komposisi tepung kanji 250 gram limbah baglog 1000 gram dan air 1000 ml. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk pengkajian laju pembakaran, nilai kalor, kadar abu, kadar air, kadar zat yang menguap, kadar karbon dan tes jatuh biobriket. Hasil penelitian memperoleh nilai kalor, kadar air, kadar karbon dan kadar zat yang menguap terdapat pada biobriket sampel A (1:1:1) sebesar 4065,69 kal/g, 5%, 17,1%, dan 71,4 %  untuk kadar abu terbaik terdapat pada sampel B (1:2:2) sebesar 4,8 %. Metode yang digunakan dalam penelitian ini baglog tersebut penghancuran sisa baglog dan pengeringan, membuat adoanan tepung kanji, pencampuran tepung kanji dengan limbah baglog, pengepresan biobriket kemudian dikeringkan

Keywords

Limbah baglog, biobriket, bahan bakar fosil, jamur tiram

References

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM). (2004). Statistik Energi Indonesia

Earl, D.E., 1974. A report on Corcoal, AndreMeyer Researc Fellow.FAO. Rome.

Haygreen, J.G dkk. 1989. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu Semua Pengantar.Diterjemahkan oleh Sutjipto A. Hadikusumo. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Hendra, D. 1999. Bahan Baku Pembuatan Arang dan Briket Arang. Litbang Hutan.Gunung Batu. Bogor.

Sulistyanto. 2006. Karakteristik Pembakaran Biobriket Campuran Batubaradan Sabut Kelapa. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Hal. 45-52

Sani, Hardy Rakhman. 2009. Pembuatan Briket Arang dari Campuran Kulit Kacang Cabang dan Ranting Pohon Sengon serta Sebetan Bambu. Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Masnun.“Teknologi Pembuatan Biobriket dari Limbah Baglog.” http://bppjambi.info/newspopup.asp?id=739.Diakses pada tanggal 15 Oktober 2016

Satmoko. 2013. Pengaruh Variasi Temperatur Cetakan Terhadap Karakteristik Briket Kayu Sanggon Pada Tekanan Kompagsi 6000 Psig. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Pane, E. 2015. Pengaruh Konsentrasi Perekat Tepung Tapioka dan Penambahan Kapur Dalam Pembuatan Briket Arang Berbahan Baku Pelepah Aren (Arenga pinnata). Jurnal Teknik Kimia USU. 4 (2) : 32-38.

Article Metrics

Abstract view(s): 1137 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 608 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.