Pengaruh Genetik dan Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Sengon (Falcataria molucanna) Ras Lahan Jawa

Mudji Susanto(1*), Liliana Baskorowati(2)

(1) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan
(2) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan
(*) Corresponding Author

Abstract

Tegakan sengon (Falcataria molucanna) ras lahan Jawa dibangun di  Bali dengan tujuan untuk mengetahui keragaman pertumbuhan yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetik pada umur 1-3 tahun. Tegakan sengon tersebut dibangun
sebagai uji keturunan dengan rancangan Baris Kolom Incomplete Block Design (IBD). Tegakan sengon tersebut menguji 25 famili half-sib dengan single plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman pertumbuhan yang disebabkan
oleh faktor genetik (aditif ) maupun faktor lingkungan berubah-ubah setiap tahun. Pada tahun pertama ragam aditif mempunyai peranan 3,38% untuk tinggi pohon dan 0,67% untuk diameter batang; pada tahun kedua ragam aditif sebesar
3,40% untuk tinggi pohon dan 3,05% untuk diameter batang; dan pada tahun ketiga ragam aditif sebesar 3,90% untuk tinggi pohon dan 7,00% untuk diameter batang. Sedangkan sisanya mulai tahun pertama sampai ketiga pertumbuhan
dipengaruhi oleh ragam lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman sengon ras lahan Jawa mayoritas dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sehingga disarankan tanaman sengon ras lahan Jawa harus
menggunakan sitim silvikultur yang tepat yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman sengon.

Keywords

genetik, lingkungan, keragaman, ras lahan

Full Text:

PDF

References

Chytrý, M., Tichý, L., Hennekens, S. M., & Schaminée, J. H. J. (2014). Assessing vegetation change using vegetation-plot databases: A risky business. Applied Vegetation Science, 17(1),32–41. https://doi.org/10.1111/avsc.12050

Elias, M. E. A., Schroth, G., Macêdo, J. L. V, Mota, M. S. S., & D’Angelo, S. A. (2002). Mineral Nutrition, Growth and Yields of Annatto Trees (Bixa Orellana) in Agroforestry on an Amazonian Ferralsol. Experimental Agriculture, 38(3), 277–289. https://doi.org/10.1017/S0014479702003034

Fromm, J. (2010). Wood formation of trees in relation to potassium and calcium nutrition. Tree Physiology. https://doi.org/10.1093/treephys/tpq024

Holmgren, E. (1995). The P-P Plot as a Method for Comparing Treatment Effects. Journal of the American Statistical, 90(429), 360–365. https://doi.org/10.1080/01621459.1995.10476520

Johnson, K., & Lenhard, M. (2011). Genetic control of plant organ growth. New Phytologist.https://doi.org/10.1111/j.1469-8137.2011.03737.x

Jurasinski, G., Jentsch, A., Retzer, V., & Beierkuhnlein, C. (2012). Detecting spatial patterns in species composition with multiple plot similarity coefficients and singularity measures.Ecography, 35(1), 73–88. https://doi.org/10.1111/j.1600-0587.2011.06718.x

Kartikawati, N. (2008). Sistem Perkawinan Kayu Putih Melaleuca cajuputi Di Paliyan, Gunungkidul,Yogyakarta. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 5(1), 209–216.

Lteif, A., Whalen, J. K., Bradley, R. L., & Camiré, C. (2008). Diagnostic tools to evaluate the foliar nutrition and growth of hybrid poplars. Canadian Journal of Forest Research, 38(8),2138–2147. https://doi.org/10.1139/X08-069

Maltamo, M., Bollandsås, O. M., Næsset, E., Gobakken, T., & Packalén, P. (2011). Different plot selection strategies for field training data in ALS-assisted forest inventory. Forestry, 84(1),23–31. https://doi.org/10.1093/forestry/cpq039

Martín-Benito, D., Cherubini, P., Del Río, M., & Cañellas, I. (2008). Growth response to climate and drought in Pinus nigra Arn. trees of different crown classes. Trees - Structure and Function,22(3), 363–373. https://doi.org/10.1007/s00468-007-0191-6

Nurwanto, I. (2015). Pembangunan Sumber Benih Sengon di Bali. Denpasar.

Nyland, R. D. (2011). Silviculture: concepts and applications. Plant Biosystems (Vol. 145). https://

doi.org/10.1080/11263504.2011.558705

Prastyono, & Susanto, M. (2015). Variasi Sifat Pertumbuhan Ulin (Eusideroxylon zwageri T. Et B)pada Uji Keturunan di Bondowoso. Jurnal Wasian, 2(2), 79–86.

Ricotta, C., & Bacaro, G. (2010). On plot-to-plot dissimilarity measures based on species functional

traits. Community Ecology, 11(1), 113–119. https://doi.org/10.1556/ComEc.11.2010.1.16

Ruiz, L. A., Hermosilla, T., Mauro, F., & Godino, M. (2014). Analysis of the influence of plot size and LiDAR density on forest structure attribute estimates. Forests, 5(5), 936–951. https://doi.org/10.3390/f5050936

Susanto, M. (2008). Analisis Komponen varian Uji Keturunan Melaleuca Cajuputi Subsp. Cajuputi Di Paliyan, Gunungkidul. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 5(1), 199–264.

Susanto, M. (2015). Genetik Pertumbuhan Sumber Benih Sengon (Paraserianthes mollucana)Di Jembrana, Bali. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL Sewindu BPTHHBK Mataram :“Pengarusutamaan Hasil Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai

Lokomotif Pembangunan Berkelanjutan” (pp. 169–175).

Williams, E. R., Matheson, A. C., & Harwood, C. E. (2002). Experimental Design and Analysis For Tree Improvement. CSIRO Publishing. Retrieved from www.publish.csiro.au

Zobel, B. J., & Talbert, J. T. (1984). Applied Forest Tree Improvement. John Willey & Sons, Inc.

Article Metrics

Abstract view(s): 5323 time(s)
PDF: 21370 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.