FREKUENSI KEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTIK BERDASARKAN INDEX OF ORTHODONTIC TREATMENT NEED DI SMP NEGERI 1 SALATIGA

Hafiizh Nur Perwira(1*), Ana Riolina(2), Nilasary Rochmanita(3)

(1) Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(3) Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Orthodontic merupakan beberapa tindakan yang dilakukan untuk mengubah oklusi pada tahap awal pertumbuhan, perlunya memperbaiki kesehatan rongga mulut, fungsi rongga mulut, dan penampilan pribadi. Salah satu indeks yang menjadi acuan dalam perawatan ortodontik adalah Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). IOTN merupakan sebuah sistem skoring untuk maloklusi, dikembangkan oleh Brook & Shaw (1989). IOTN berfungsi sebagai indeks kebutuhan perawatan ortodontik yang berguna untuk menentukan keparahan atau tingkat sifat oklusi (overjet, reverse overjet, cross bite anterior/ posterior,  displacement contact point, open bite anterior/posterior, dan overbite). Indeks ini terdiri dari dua buah komponen yaitu Dental health Component (DHC) dan Aesthetic Component (AC).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat frekuensi perawatan ortodontik berdasarkan IOTN di SMP Negeri 1 Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian descriptive observational study. Digunakan sampel 84 sampel dari siswa-siswi di SMP Negeri 1 Salatiga. Gigi-geligi sample dicetak dan dilakukan foto dari sisi anterior sejajar dengan oklusi. Hasil cetakan dilakukan pengukuran dan pengklasifikasian dilakukan sesuai grade DHC. Hasil foto gigi-geligi dilakukan analisis wawancara dengan sample sesuai grade AC.

Hasil distribusi di dapatkan Frekuensi tingkat kebutuhan perawatan ortodontik siswa-siswi SMP Negeri 1 Salatiga menurut IOTN dengan indeks DHC 39,3% atau 33 siswa-siswi dari total sampel di SMP Negeri 1 Salatiga menunjukkan tingkatan sangat membutuhkan perawatan ortodontik, serta dengan indeks AC 56% atau 47 siswa-siswi dari total sampel di SMP Negeri 1 Salatiga menunjukkan tingkatan tidak membutuhkan perawatan ortodontik.

Keywords

Ortodontik; Deskriptif Observasional; IOTN; Dental Health Component (DHC); Aesthetic Component (AC)

Full Text:

PDF

References

Harty, F.J, dan R.Ogston., 1993, Kamus Kedokteran Gigi, Jakarta. EGC.

Foster, T.D., 2012, Buku Ajar Ortodonsi , 3th ed., Jakarta. EGC.

UU RI No. 20., 2003., Sistem Pendidikan Nasional., Semarang: Aneka Ilmu.Hal 3

Profit, William R., Fields, Henry W., Sarver, David M., 2013, Contenporary Orthodontics, 5th ed, Philadelphia, Elsevier.

Harshanur, Itjingningsih W., 1995, Anatomi Gigi.,Jakarta. EGC.

Budhiati., 2011, Hubungan antara kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang pengelolaan lingkungan dengan perilaku hidup sehat masyarakat di kota Surakarta, Jurnal EKOSAINS (3) 2

Musyulianti., 2010, Kebutuhan perawatan ortodonsi pada SMP Eben Heazer I Manado(Skripsi), Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, p.36.

Article Metrics

Abstract view(s): 2592 time(s)
PDF: 2411 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.