BEBAN KERJA DAN MIKROKLIMAT RUANG KERJA PERAJIN UANG KEPENG (PIS BOLONG) UD. KAMASAN BALI DI DESA KAMASAN KLUNGKUNG

Ni Nengah Ariati(1*), Ni Made Dewantari(2),

(1) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), UPT Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik dan Porselen (PSTKP) Bali, Jalan By Pass Ngurah Rai, Tanah Kilap, Sawung Kauh, Denpasar, Bali, 80122, Indonesia
(2) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), UPT Pengembangan Seni dan Teknologi Keramik dan Porselen (PSTKP) Bali, Jalan By Pass Ngurah Rai, Tanah Kilap, Sawung Kauh, Denpasar, Bali, 80122, Indonesia
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/jiti.v10i2.1256

Abstract

Industri kerajinan logam antara lain membuat pis bolong saat ini sedang berkembang di kabupaten Klungkung, sebagai sarana persembahyangan mutlak diperlukan. Selain untuk masyarakat Bali, komoditi ini juga disiapkan untuk diekspor ke luar negeri dengan membuat berbagai macam perhiasan, patung, hiasan dinding, dsb. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu basah, suhu kering, kelembaban udara dan beban kerja pekerja di bagian peleburan logam. Dari hasil penelitian menunjukkan rerata usia pekerja adalah 21,8 tahun dengan simpang baku 3,27 tahun. Rerata pengalaman kerja 4,2 tahun dengan rentangan berkisar antara 3–6 tahun. Beban kerja pekerja di bagian peleburan logam termasuk beban kerja dalam katagori berat dengan rerata denyut nadi kerja 125,54 denyut/menit. Perbedaan denyut nadi istirahat dengan denyut nadi kerja cukup tinggi yaitu 60,16. Rerata % CVL pekerja adalah 90,86% dengan simpang baku 1,89. Kondisi lingkungan kerja di bagian peleburan logam berada pada garis biru yang berarti waktu kerja yang diijinkan adalah 50% bekerja dan 50% istirahat dilakukan setiap jam supaya pekerjaan dapat berlangsung selama 8 jam sehari. Dapat disarankan untuk mengurangi beban kerja, organisasi kerja perlu diperbaiki misalnya dengan istirahat pendek 5 menit setiap jam/setiap sekali periode peleburan logam dan pada saat istirahat pendek pekerja diberikan minuman berkalori seperti teh manis dan kudapan untuk memenuhi kebutuhan gizi pekerja.

Keywords

beban kerja; mikrolimat

References

Adiputra, N. 2002. Denyut Nadi Dan Kegunaannya Dalam Ergonomi. Program Studi Ergonomi-Fisiologi Kerja, Program Pascasarjana, Universitas Udayana Denpasar Bali. Jurnal Ergonomi Indonesia, Vol. 3, No. 1 Juni 2002 : 22-26.

Astrand, PO and Rodahl. K. 1977. Textbook of Work Physiology 2th ed. Mc Graw Hill Book Company, USA

Atmaja, I Agus Sundia. 2006. Pemberian Teh Manis, Kudapan dan Istirahat Pendek Setiap Jam Dapat Meningkatkan Produktivitas Kerja Pekerja Tempa Produksi Belakas Desa Kusamba Kabupaten Klungkung. Tesis. PS Ergonomi Fisiologi Kerja Universitas Udayana. Denpasar.

Bernard, T.E. 1996. Occupational Heat Stress. Dalam: Bttachary, A & McGlothlin, J.D. eds. Occupational Ergonomic. Marcel Dekker Inc USA: 195-216.

Bridger, R.S. 1995 Introduction to Ergonomic. Singapore : McGrraw – Hill Inc.

Crockford, G.W. 1981. The Thermal Environment. Dalam Schilling R.S.F. (Ed), Occupational Health Practice. London: Butterworths. 478.

Grandjean, E. 1998. Fitting The Task To The Man. A Text Book Of Occupational Ergonomics, 4th Edition, Taylor & Francis Ltd, London.

Helander, M. 1995. A Guide to The Ergonomics of Manufactuting. London: Taylor & Francis Ltd.

Intaranont, K. & Vanwonterghem, K. 1993. Study of Exposure Limit in Contraining Climatic Conditions for Strenous Task : an Ergonomic Aproach. Final Report. Bangkok : Chulangkom University Department of Industrial Engeneering.

Manuaba, A. 1992. Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas. Bunga Rampai Ergonomi Vol. 11. Program Studi Ergonomi–Fisiologi Kerja Universitas Udayana, Denpasar. 1998. 126-133

Manuaba, A. 1993. Pengaturan Suhu Tubuh dan Water Intake. Bunga Rampai Ergonomi I, Program Studi Ergonomi–Fisiologi Kerja Universitas Udayana, Denpasar.

Manuaba, A. 2003. Optimalisasi Aplikasi Ergonomi dan Fisiologi Olahraga dalam Rangka Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja dan Prestasi Atlet. Makalah. Disampaikan pada seminar Nasional Ergonomi dan Olahraga di Universitas Negeri Semarang. 12 April

Netrawati, IGA Oka. 2002. Pemberian Teh Manis Saat Istirahat Pendek Meningkatkan Produktivitas Kerja Pekerja Industri Tahu di Kota Mataram. Tesis. PS Ergonomi Fisiologi Kerja Universitas Udayana. Denpasar.

Persons, K. 1990. Human Reponse to Thermal Environments: Principles and Methods. John R. Wilson dan E. Corlett Nigel (Ed), Evaluation of Human work: A Practical Ergonomics Methologi. 385-396. London: Taylor & Francis.

Sanders, M.S. & Mc. Cormick, E.J. 1987. Human Factors in Engineering and Design. New York : Mc. Graw – Hill Book Company.

Suarbawa, I Ketut Gede Juli. 2003. Pemberian Kudapan dan Istirahat Pendek Menurunkan Kehilangan Berat Badan, Beban Kerja dan Keluhan Subjektif serta Meningkatkan Produktivitas Perajin Gamelan di Desa Tihingan Kabupaten Klungkung. Tesis. PS Ergonomi Fisiologi Kerja Universitas Udayana. Denpasar.

Suma’mur, P.K. 1984. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Cet-4. Penerbit PT Gunung Agung. Jakarta: 82-92

Suma’mur, PK. 1995. Higene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.

Suyasning, 1998. Penggunaan Lintas Berundak Ergonomi dan Penampungan Sementara Meningkatkan Produktivitas Kerja

Wanita Pengangkut Batu Padas. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.

Article Metrics

Abstract view(s): 524 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 428 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.