FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN AKIBAT PAPARAN DEBU SILIKA (SiO2) PADA AREA HAND MOULDING I, HAND MOULDING II, HAND MOULDING III, FETLING DAN MELTING PEKERJA PABRIK 1 PENGECORAN PT BARATA INDONESIA (PERSERO)

Aulia Kesuma Wardhani P(1*), Siti Rachmawati(2), Seviana Rinawati(3)

(1) Program Studi Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
(2) Program Studi Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
(3) Program Studi Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Silikosis merupakan penyakit ganguan pernapasan paling utama yang dialami oleh pekerja pengecoran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala gangguan sistem pernapasan akibat paparan debu silika (SiO2) Pada Area Hand Moulding I, Hand Moulding II, Hand Moulding III, Fetling dan Melting Pekerja Pabrik 1 Pengecoran PT Barata Indonesia (Persero). Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner yang disebar pada area HM I, HM II, HM III, Fetling dan Melting. Hasil kuisioner yang diperoleh diuji menggunakan uji analitik chi square. Sebanyak 15 orang responden laki-laki atau 50% mengalami gangguan pernafasan. Bedasarkan hubungan gangguan pernafasan yang dihubungkan dengan pekerja yang memiliki aktivitas merokok dan mengalami gangguan pernafasan sebanyak 7 orang (p value 0,296>0,05;OR:2.139). Pekerja dengan masa kerja 2-4 tahun sebanyak 13 orang dan masa kerja > 4 tahun sebanyak 4 orang (p value 0,977>0,05;OR:1.122). Pekerja yang berpendidikan SMA yaitu sebanyak 14 orang (p value : 0,307>0,05) dan pekerja yang mempunyai riwayat dahulu 14 orang (p value : 0,002<0,05;OR :17.500) . Hasil dari uji berbagai faktor diatas membuktikan bahwa faktor riwayat pekerjaan dahulu mempunyai tingkat hubungan paling kuat yaitu 0,002 dan mempunyai risiko 17 kali lebih besar dari pada yang tidak memiliki riwayat pekerjaan dahulu. Faktor yang tidak berhubungan dengan gejala gangguan sistem pernapasan akibat paparan debu silika (SiO2) pada Area HM I, HM II, HM III, Fetling dan Melting Pekerja Pabrik 1 Pengecoran PT Barata Indonesia (Persero) adalah aktivitas merokok, masa kerja dan pendidikan, sedangkan faktor yang berhubungan adalah riwayat pekerjaan yang dimiliki pekerja.

Keywords

Debu Silika; Gangguan Sistem Pernafasan

Full Text:

PDF

References

Cho,Y.M., Lee, J., Choi, M., Choi, W.S., Myong, J.P. (2015). Work Related COPD after Years of Occupational Exposure. Annals of Occupational and Environmental. Med licensee BioMed Central. DOI 10.1186/s40557-015-0056-1.

Faidawati, R. (2003). Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dan Asma Akibat Kerja. Journal of the Indonesia Association of Pulmonologist. Jakarta. 2003 : 7 -11

Gomes J, Lloyd OL, Norman NJ, Pahwa P. (2001). Dust exposure and impairment of lung function ata small iron foundry in a rapidly developing country. Occup Environ Med. 2001 Oct;58(10):656-62.

Harianto, F., Wardani, K.M., Wulandari, D.C. (2014). Pengaruh Perilaku Tenaga Kerja Dan Lingkungan Kerja Yang Dimoderasi Faktor Pengalaman Kerja Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kecelakaan Kerja Konstruksi Di Surabaya. Seminar Nasional X 2014. ITS:Teknik Sipil. Surabaya.

Helda. (2007). Hubungan Karakteristik Tenaga Kerja dan Faktor Pekerjaan dengan Kecelakaan Kerja di Perusahaan Meuble Kayu Kelurahan Oesapa Kota Kupang. Skripsi.

Kayhan, S., Tutar, U., Cinarka, H., Gumus, A., & Koksal, N. (2013). Prevalence of Occupational Asthma and Respiratory Symptoms in Foundry Workers. Pulmonary Medicine. doi.org/10.1155/2013/370138.

Koo, J. W., Chung. C. K., Park, C. Y., Lee, S.H., Lee, K.S., Roh, Y.M., & Yim, H.W. (2000). The Effect of Silica Dust on Ventilatory Function of Foundry Workers. Journal of Health. 42: 251–257.

Meadow., Roy, S., & Simen. (2002). Lecture Notes on Pediatrika. Erlangga. Jakarta.

Nurjazuli., Setiani, O., Fikri, E. (2010). Analisis Perbedaan Kapasitas Fungsi Paru Pada Pedangang Kaki Lima Berdasarkan Kadar Debu Tatal di Jalan Nasional Kota Semarang. J Kesehatan Masyarakat Indonesia. Vol 6 No 1.

Rinanda, F & Paskarini, I. (2014). Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Selamat Pada Pengemudi Pengangkut Bahan Kimia Berbahaya PT Aneka Gas Industri, Sidoarjo. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, Vol. 3, No. 1 Jan-Jun 2014:58-70.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D. ALFABETA. Bandung.

Suma’mur. (2014). Hiegiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Sagung Seto. Jakarta.

Yulaekah, S. (2007). Paparan Debu Terhirup Dan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Industri Batu Kapur Desa Mrisi Kecamatan Tnggungharjo Kabupaten Grobogan. Tesis. UNDIP. Semarang.

Zhang, M., Zheng, Y. D., Du, X. Y., Lu, Y., Li, W.J., QI, C., Wu, Z.L. (2010). Biomedical and Environmental Science Silicosis in Automobile Foundry Workes. A 29-Year Cohort Study. Biomedical and Environmental Sciences. Volume 23, Issue 2, April 2010, Pages 121-129.

Article Metrics

Abstract view(s): 2773 time(s)
PDF: 12413 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.