ESCHERICHIA COLI RESISTEN ANTIBIOTIK ASAL AIR KERAN DI KAMPUS ISTN

Fathin Hamida(1*), Lisana Sidqi Aliya(2), Vilya Syafriana(3), Della Pratiwi(4)

(1) Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jl. Moch. Kahfi 2 Bhumi Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
(2) Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jl. Moch. Kahfi 2 Bhumi Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
(3) Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jl. Moch. Kahfi 2 Bhumi Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
(4) Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jl. Moch. Kahfi 2 Bhumi Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
(*) Corresponding Author

Abstract

Resistensi antibiotik menjadi masalah global yang menyebar luas di dunia. Lingkungan merupakan jalur transmisi dan menyebabkan resistensi antibiotik. Hal itu dapat disebabkan oleh buruknya infrastruktur limbah air dan kontaminasi fekal. Kontaminasi air berpengaruh buruk bagi kesehatan manusia. Kampus ISTN memiliki pipa saluran air keran yang jarak berdekatan dengan pipa  septic tank, jarak antara pipa air keran dengan pipa septic tank berkisar ≤ 11 meter. Kontaminasi air oleh Escherichia coli menjadi factor penurunan kualitas air. Penelitian ini bertujuan mengisolasi E. coli dari pipa air keran kampus ISTN dan mendeteksi resistensinya terhadap antibiotik. Empat isolate E. coli telah diisolasi menggunakan media Lactose Broth dan Chromogenic Coliform Agar. Empat isolat E. coli telah diidentifikasi secara biokimiawi. Empat isolate E. coli diuji sensitivitasnya terhadap antibiotik amoksisilin, tetrasiklin, kloramfenikol, dan siprofloksasin menggunakan metode difusi cakram. Sensitivitas antibiotik diinterpresikan berdasarkan standar CLSI (Clinical and Laboratory Standard Institute). Hasil menunjukkan bahwa isolat 1A, 2A, 3A, dan 4A resisten terhadap amoksisilin, dan isolat 1A bersifat intermediat.

Keywords

Escherichia coli; air; resistensi; antibiotic; difusi cakram

Full Text:

PDF

References

Alharbi, N.S, Khaled, J.M., Kadaikunnan, S., Alobaidi, A.S., Sharafaddin, A.H., Alyahya, S.A., Almanaa, T.N., Alsughayier, M.A., Shehu, M.R. (2018). Prevalence of Escherichia coli strains resistance to antibiotics in wound infections and raw milk. Saudi Journal of Biological Sciences. https://doi.org/10.1016/j.sjbs.2018.11.016.

Awuy, S.C, Sumampouw, O.J., Boky, B. (2018). Kandungan Escherichia coli pada air sumur gali dengan septic tank di kelurahan Rap-Rap kabupaten Minahasa Utara tahun 2018. Jurnal Kesmas. 7(4): 1-6.

Brooks, G.F., Carroll, K.C., Butel, J.S., Morse, S.A. (2007). Jawetz, Melnick, & Adelberg’s: Medical Microbiology. 24th Ed. McGraw-Hill Medical. New York.

Byamukama, D., Kansiime, F., March, R.L., Farnleitner, A.H. (2000). Determination of Escherichia coli contamination with Chromocult Coliform Agar showed a high level of discrimination efficiency for differening fecal pollution levels in tropical waters of Kampala, Uganda. Appl. Environ. Microbiol. 66: 864-868.

Clinical dan Laboratory Standards Institute. (2012). Performance Standards for Antimicrobial Susceptibility Testing : Twenty-Second Informational Supplement. M100-S22. 32(3).

Finney, M., Smullen, J., Foster, H.A, Brokx, S., Storey, D.M. (2003). Evaluation of chromocult coliform agar for the detection and enumeration of Enterobacteriaceae from faecal samples from healthy subjects. Journal of Microbiological Methods. 54: 353– 358. doi:10.1016/S0167-7012(03)00068-X.

Jorgensen, J.H., Pfaller, M.A., Carroll, K.C., Funke, G., Landry, M. L., Richter, S.S., Warnock, D.W. (2015). Manual of Clinical Microbiology, 11th Edition. ASM Press. Washington DC.

Kumala, S., Raisa, N., Rahayu, L., Kiranasar, A. (2009). Uji kepekaan bakteri yang diisolasi dari urin penderita infeksi saluran kemih (Isk) terhadap beberapa antibiotika pada periode Maret–Juni 2008. Majalah Ilmu Kefarmasian. VI( 2): 45 – 55.

Kumala, S., Raisa, N., Rahayu, L., Kiranasari, A. (2009). Uji kepekaan bakteri yang diisolasi dari urin penderita infeksi saluran kemih (isk) terhadap beberapa antibiotika pada periode Maret – Juni 2008. Majalah Ilmu Kefarmasian. VI(2): 45 – 55.

Kusuma, E.A., Rasyid, R., Endrinaldi. (2015). Identifikasi bakteri Coliform pada air kobokan di rumah makan kelurahan Andalas kecamatan Padang Timur. Jurnal Kesehatan Andalas. 4(3): 845.

Lange, B., Strathmann, M., Oßmer, R. (2013). Performance validation of chromogenic coliform agar for the enumeration of Escherichia coli and coliform bacteria. Lett. Appl. Microbiol. 57: 547-553.

Prabowo, F.I dan Habib, I. (2012). Identifikasi pola kepekaan dan jenis bakteri pada pasien infeksi saluran kemih di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Mutiara Media Jurnal Kedoteran dan Kesehatan. 12 (2): 93 – 101.

Rice, E.W., Allen, M. J., Edberg, S.C. (1990). Efficacy of β-Glucuronidase assay for identification of Escherichia coli by the defined-substrate technology. Applied and Environmental Microbiology. 56(5): 1203-1205.

Robins-Browne, R.M., Bordun, A.M., Tauschek, M., Bennett-Wood, V.R., Russell, J., Oppedisano, F., Lister, N.A., Bettelheim, K.A, Fairley, C.K, Sinclair, M.I., Hellard, M.E. (2004). Escherichia coli and community acquired gastroenteritis, Melbourne, Australia. Emerging Infectious Diseases. 10(10): 1797 – 1805.

Sapulete. (2010). Hubungan antara jarak septic tank ke sumur Gali dan kandungan Escherichia coli dalam air sumur Gali di kelurahan Tuminting kecamatan Tuminting Kota Manado. Jurnal Biomedik. 2(3):179- 186.

Sasongko, H. (2014). Uji resistensi bakteri Escherichia Coli dari sungai Boyong kabupaten Sleman terhadap antibiotik amoksisilin, kloramfenikol, sulfametoxasol, dan streptomisin. Jurnal Bioedukatika. 2(1): 25-29. doi: 10.26555/bioedukatika.v2i1.4108.

Schuetz, A.N. (2019). Emerging agents of gastroenteritis: Aeromonas, Plesiomonas, and the diarrheagenic pathotypes of Escherichia coli. Seminars in Diagnostic Pathology. 36(3): 187-192. https://doi.org/10.1053/j.semdp.2019.04.012.

Sujaya, I.N., Aryantini, N.P.D., Nursini, N.W., Purnama, S.G., Dwipayanti, N.M.U, Artawan, I.G., Sutarga, I.M. (2010). Identifikasi penyebab diare di kabupaten Karangasem, Bali. KESMAS, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 4(4): 186-192.

Sumampouw, O.J., dan Risjani, Y. (2014). Bacteria as indicators of environmental pollution. International Journal of Ecosystem. 4(6): 251-258. doi : 10.5923/j.ije.20140406.03.

Taslim, E., dan Maskoen, T.T. (2016). Pola kuman terbanyak sebagai agen penyebab infeksi di intensive care unit pada beberapa rumh sakit di Indonesia. Anesthesia & Critical Care. 34 (1): 56-62.

Tryland, I dan Fiksdal, L. (1998). Enzyme characteristics of β-D-Galactosidase- and β-D-Glucuronidase-positive bacteria and their interference in rapid methods for detection of waterborne Coliforms and Escherichia coli. Applied and Environmental Microbiology. 64(3): 1018–1023.

Turner, K.M., Restaino, L., Frampton, E.W. (2000). Efficacy of chromocult coliform agar for Coliform and Escherichia coli detection in foods. Journal of Food Protection. 63(4): 539–541.

Wulandari, C., Nasril, N., Anthoni, A. (2014). Kondisi bakteriologis air sumur di sekitar tempat pembuangan akhir air dingin kota Padang. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 3(4): 289 – 295.

Article Metrics

Abstract view(s): 3314 time(s)
PDF: 11581 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.