ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT PEDESAAN TERHADAP ASURANSI KESEHATAN NASIONAL DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI KESEHATAN

Yun Fitrahyati Laturrakhmi(1*), Sinta Swastikawara(2), Nilam Wardasari(3)

(1) 
(2) Universitas Brawijaya
(3) Universitas Brawijaya
(*) Corresponding Author

Abstract

Di balik upaya mencapai Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2019, Kabupaten Tulungagung termasuk wilayah dengan jumlah partisipasi masyarakat terendah pada Program JKN-KIS. Dalam konteks akademis, beberapa studi sebelumnya telah mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi penggunaan asuransi kesehatan. Unaffordability dianggap sebagai faktor penyebab rendahnya penggunaan asuransi kesehatan di kalangan masyarakat. Di samping itu, beberapa studi lainnya menggarisbawahi faktor personal hingga prosedur administrasi sebagai faktor penentu rendahnya partisipasi masyarakat pada Program JKN-KIS. Menindaklanjuti berbagai studi tersebut, penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor determinan perilaku masyarakat di wilayah pedesaan Kabupaten Tulungagung terhadap asuransi kesehatan nasional. Kontribusi keilmuan yang diberikan berkaitan dengan analisis terhadap pengetahuan masyarakat atas produk layanan dan kaitannya dengan serangkaian faktor determinan penentu perilaku masyarakat di bawah kerangka Social Cognitive Theory. Di bawah desain penelitian studi kasus instrumental, data digali melalui wawancara dan FGD pada masyarakat, bidan desa serta aparatur desa. Untuk melengkapi data, digunakan pula data dokumentasi berkaitan dengan implementasi program JKN. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Boro, Kabupaten Tulungagung terjebak pada informasi hoax terkait JKN-KIS yang membuat mereka enggan untuk ikut serta dalam kepesertaan JKN-KIS, utamanya Non PBI. Masyarakat lebih tertarik untuk mendapatkan JKN-KIS PBI karena menilai pengeluaran tiap bulan untuk JKN-KIS Non PBI menjadi percuma jika tidak digunakan. Mitos atas informasi hoax ini semakin besar karena rendahnya pemberian informasi kepada masyarakat. Rendahnya health literacy menjadi permasalahan kunci dari adanya misinformasi yang tercipta.   

References

Abdullah, S.M. (2019). Social Cognitive Theory: A Bandura Thought Review Published in 1982 – 2012. Journal Psikodimensia, 18 (1). DOI 10.24167/psidim.v18i1.1708.

Bandura, A. (1998). Health promotion from the perspective of social cognitive theory. Psychology and health, 13(4): 623 – 649.

Branscum, P., Sharma, M. Leigh Wang, L., Wilson, B., Rojas-Guyler, L. (2013). A process evaluation of a social cognitive theory-based childhood obesity prevention intervention: the comics for health program. Health promotion practice, 14 (2): 189-198.

Creswell, J W. (1998). Research design: qualitative and quantitative approaches. California: Sage Publications.

Coffman, J. (2002). Public communication campaign evaluation: An environmental scan of challenges, criticisms, practice, and opportunities. Disiapkan untuk Communications Consortium Media Center. Harvard Family Research Project.

Diemer, F.S., Haan, Y.C., Panday, R.V.N., Montrafrans, G.A., Oehlers, G.P., Brewster, L.M. (2017). Health literacy in Suriname. Social work in healthcare, 56 (4).

Erlich, R.J., Russ-Eft, D. (2011). Applying social cognitive theory to academic advising to assess student learning outcomes. NACADA journal, 31 (2).

Fuady, Ikhsan. Arifin, Hasi S. & Prasanti, Ditha. (2018). Literasi informasi kesehatan: penyuluhan informasi dalam pencegahan hiv aids bagi masyarakat di kawasan wisata pangandaran. Jurnal Dhamakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat. Vol.6 (1) : 62-65.

Goto, Eiko. Ishikawa, Hirono. Nakayama, Kazuhiro & Kiuchi, Takahiro. (2018). Comprehensive health literacy and health related behaviors within a general japanese population: differences by health domains. Sage publication: health education and behavior. Vol 30(8), 717-726. DOI: 10.1177/1010539518806806.

Harinie, L., Sudiro, A., Rahayu, M., Fatchan, A. (2017). Study of Bandura’s cognitive learning theory for the entrepreneurship learning process. Social sciences, 6, (1): 1-6). Doi: 10.11648/j.ss.20170601.11.

Hasibuan, R.A. (2016). Persepsi masyarakat tentang jaminan kesehatan nasional terhadap keikutsertaan menjadi peserta JKN di Kota Medan tahun 2016. Skripsi S-1. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Hastings, G. (2007). Social Marketing: Why should the Devil have all the best tunes? (1st ed.). Burlington: Butterworth-Heinemann.

Latifah, D.A. (2015). Persepsi pasien peserta jaminan kesehatan nasional terhadap pelayanan kesehatan di Instalasi rawat inap Sa’ad Ibnu Abi Waqqash, Rumah Sakit Islam Sunan Kudus. Skripsi S-1. Universitas Negeri Semarang.

Lee, C.G., Park, S., Lee, S.H., Kim, H., Park, J. (2018). Social cognitive theory and physical activity among Korean male high-school students. American journal of men’s health, 12(4): 973-980.

Lee, S.Y., Tsai, Tzu-I. Tsai, Y. & Kuo, K.N. (2012). Health literacy and women’s health related behaviors in taiwan. SAGE Publication, 39(2): 210-218. DOI: 10.1177/1090198111413126.

Littlejohn, S.W., Foss, K. A. (2009). Encyclopedia of communication theory. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

McCormick, M.J.(2001). Self-efficacy and leadership effectiveness: applying social cognitive theory to leadership. Journal of leadership studies, 8 (1): 22-33.

McCormick, M.J., Martinko, M.J. (2004). Identifying leader social cognitions: integrating the causal reasoning perspective into social cognitive theory. Journal of leadership and organizational studies, 10 (4): 2-11.

Mocarski, R., Bissell, K. (2016). Edutaiment’s impact on helath promotion: viewing the biggest loser through the social cognitive theory. Health promotion practice, 17 (1): 107 – 115.

Portugal, L.M. (2018). Applying social cognitive theory in a neuropathy healthcare educational program for parents and families. General internal medicine, 2 (1).

Pangestika, V.F., Jati, S.P., Sriatmi, A. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepesertaan sector informal dalam BPJS kesehatan mandiri di Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. Jurnal kesehatan masyarakat, (5), 3.

Pergantian askes ke kartu kis hoax. (2017). Diakses pada 15 Juli 2019, dari https://www.bpjs-online.com

Puan cari solusi agar KIS tak membingungkan. (2014). Diakses pada 30 Juli 2019, dari https://www.republika.co.id/berita/koran/publik/14/11/06/nelvgf-puan-cari-solusi-agar-kis-tak-membingungkan.

Prasanty, D., Fuady, I. Penyuluhan Peran Kader dalam Meningkatkan Literasi Kesehatan Masyarakat di Desa Cimanggu, Bandung Barat. (2017). Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat. Vol 2, No.2 h 83-92. ISSN 2540-8747.

Putra, A.S.A. (2019, Juli 15). Kantor cabang Tulungagung ajak peserta sosialisasi aplikasi JKN. Jawa Pos. Diakses pada 16 Juli 2019 dari https://radartulungagung.jawapos.com.

Rankin, A., dkk. (2017). Public perceptions of personalised nutrition through the lens of social cognitive theory. Journal of health psychology, 22 (10): 1233-1242.

Rhoza, N., Mhawati, Y., Asih, T.N. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam kepesertaan jaminan kesehatan nasional (JKN) di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung tahun 2016. Jurnal ilmiah kesehatan, (8), 2.

Rinjani, D., Linggardi, K. (2016). Persepsi masyarakat terhadap keikutsertaan BPJS Kesehatan di Desa Wangon Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Skripsi S-1. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Sharma, M., Wagner, D.I., Wilkerson, J. (2004). Predicting childhood obesity prevention behaviors using social cognitive theory. International quarterly of community health education, 24 (3): 191-203.

Solichah, Z. (2018 Oktober 20). Peserta BPJS Kesehatan di Jatim masih 64 persen, Antara Jatim. Diakses dari www.jatim.antaranews.com.

Sujarwoko, D.H. (2017, Desember 19). BPJS Kesehatan Tulungagung kembangkan produk layanan kemitraan, Antara News. Diakses dari www.antaranews.com.

Thi Thuy Nga, N., Fizgerald, G., Dunne, M.(2018). Family-based health insurance for informal sector workers in Vietnam: why does enrolment remain low?. Asia pacific journal of public health, 1-9. DOI: 10.1177/0951484818760529.

Torpy, JM., Burke, AE. (2011). Health literacy. The Journal of the American Medical Association, 308 (10).

Wahyuni, T. (2014, Desember 7). Jokowi diminta tak teruskan kartu Indonesia sehat. CNN Indonesia. Diakses pada 30 Juli 2019 dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20141207093301-20-16334/jokowi-diminta-tak-teruskan-kartu-indonesia-sehat.

Wirastyanto, M. (2016). Hubungan persepsi masyarakat tentang program BPJS dengan partisipasinya di Kelurahan Cibadak Kota Bandung.

Weinhold, I., Gutner, S. (2014). Understanding shortages of sufficient health care in rural areas. Journal of health policy, 118 (2).

Yasip. (2017). Representasi Kearifan Lokal dalam Babad Tulungagung. Jurnal Acta diurnA, 13 (1).

Yin, R K. (2011). Studi kasus: desain dan metode. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Zarcadoolas, C., Pleasant, A.F., Greer, D.S. (2006). Advancing health literacy; a framework for understanding action. San Fransisco: John Willey & Sons.

Article Metrics

Abstract view(s): 4994 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 5837 time(s)

Refbacks