PARADIGMA LIBERAL ARTS DALAM PENDIDIKAN DI ERA DISRUPSI STUDI KASUS DI ZAYTUNA COLLEGE

Kurniawan Dwi Saputra(1*),

(1) Prodi PAI, Universitas Islam Indonesia
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/profetika.v21i1.11052

Abstract

Amidst the noisy discourse of disruption era, the orientation of education in Indonesia is in a crossed way. On the one hand, by the presidential regulation number 87 on 2017, the government wants indonesian education to foster its character education. On the other hand, the more pragmatic approach to prepare skill-based system of education as the answer to industrial demands is obvious in the more recent government discourse. Based on this background, this qualitative research tries to present liberal arts education paradigm as an alternative way to today’s form of education. By studying relevant literature resources, and by evaluating its practice in Zaytuna College as the case, this research argues that liberal arts education is in line with core principles in Islamic education which views human as holistic creatures with many potentials.

Di tengah hingar bingar perbincangan tentang era disrupsi, orientasi pendidikan di Indonesia berada pada persimpangan jalan. Di satu sisi, berdasarkan peraturan presiden nomor 87 tahun 2017, pemerintah menginginkan pendidikan Indonesia untuk memperkuat pendidikan karakter. Di sisi yang lain, pendekatan yang lebih pragmatis untuk mempersiapkan sistem pendidikan yang menjawab kebutuhan dunia industri sangat jelas pada diskursus-diskursus pemerintah yang lebih baru. Berdasarkan latar belakang ini, penelitian kualitatif ini, mencoba menghadirkan paradigma pendidikan liberal arts sebagai jalan alternatif bagi pola pendidikan hari ini. Melalui studi sumber pustaka yang relevan, serta dengan mengevaluasi praksisnya di Zaytuna College sebagai studi kasus, penelitian ini berargumen bahwa pendidikan liberal arts selaras dengan prinsip-prinsip pokok pendidikan Islam yang memandang manusia sebagai makhluk holistik dengan potensi yang beragam.

Keywords

Pendidikan Liberal Arts, Era Disrupsi, Zaytuna College, Pendidikan Islam

Full Text:

PDF

References

Abidin, Z. (2015). Islamic Studies dalam Konteks Global dan Perkembangannya di Indonesia. Akademika, Vol. 20, No. 01 Januari – Juni 2015, 69-84.

Akhyar Yusuf, L. (2014). Posmodernisme: Teori dan Metode. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Al-Abrasyi, Mohammad Athiyyah. (1970). Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam. Diterjemahkan oleh Bustamy Abdul Ghani dan Djohar Bahry. Jakarta: Penerbit Bulan Bintang.

Al-Attas, SMN. (1980). The Concept of Education in Islam. Makkah: First World Conference on Muslim Education.

Koji, T. (2012). How Aristotle’s Theory of Education Has Been Studied in Our Century. Studida Classica Volume 3, 21-67.

Klang, M. (2006). Disruptive Technology: Effect of Technology Regulation on Democracy. Goteborg: Goteborg University.

Kuntowijoyo. (2004). Islam Sebagai Ilmu: Epistemologi, Metodologi, Etika. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Mawardi, I. (2012). Perbandingan Model Pendekatan Studi islam di Timur Tengah dan Barat: Formulasi Model Diskursus Pendidikan Islam Di Indonesia. Edukasia, Vol. 9, Nomor 2, Juli - Desember 2012, 63-80.

Muthoifin. Pemikiran Pendidikan Multikultural Ki Hadjar Dewantara, dalam Jurnal Intizar, Vol. 21, No. 2: 299. 2015.

Muthoifin. 2015. Sistem Pendidikan Nasional dan Pendidikan Islam: Studi Kritis Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Perspektif Islam, dalam Jurnal Wahana Akademika, Vol. 2, No. 1: 69-72.

Nata, Abuddin. (2005). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Ridla, Muhammad Jawwad. (2002). Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam: Perspektif Sosiologis-Filosofis. Diterjemahkan oleh Mahmud Arif. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Rusli. (2008). Pendekatan Fenomenologi dalam Studi Agama: Konsep, Kritik dan Aplikasi. Islamica, Vol. 2, No. 2, Maret 2008, 141-153.

Seneca (Tanpa Tahun). On Liberal and Vocational Studies. Diterjemahkan oleh Richard Mott Gummere.

Zada, K. (2006). Orientasi Studi Islam di Indonesia: Mengenal Pendidikan Kelas Internasional di Lingkungan PTAI. Insania Vol. 11, No. 2, Jan-Apr 2006, 258-270.

Zaytuna College Website. (2019). Diakses pada 24-25 April 2019 dari https://zaytuna.edu/.

Zakaria, F. (2015). In Defense of a Liberal Education. New York: W.W. Worton & Company.

Zizek, S. (2008). Violence. New York: Picador.

Website

Adam, Helmi. (2019). Revolusi Industri 4.0 atau Society 5.0. Diakses pada 24 April 2019 dari https://www.obsessionnews.com/revolusi-industri-4-0-atau-society-5-0/.

Atmosuwito, Dendi Raditya. (2018). Kebijakan LPDP dan Nasib Ilmu Sosial Humaniora Kita. Diakses pada 25 April 2019 dari https://tirto.id/kebijakan-lpdp-dan-nasib-ilmu-sosial-humaniora-kita-cCFY.

Haidar, Hasna. (2014). What Is Liberal Arts Education. Diakses pada 24 April 2019 dari https://www.topuniversities.com/blog/what-liberal-arts-education.

Making Indonesia 4.0: Strategi RI Masuki Revolusi Industri Ke-4. Siaran Press. Diakses pada 25 April 2019 dari http://www.kemenperin.go.id/artikel/18967/Making-Indonesia-4.0:-Strategi-RI-Masuki-Revolusi-Industri-Ke-4

Nuraini. (2019). Pemerintah Semakin Fokus pada Pendidikan Vokasi. Diakses pada 24 April 2019 dari https://jpp.go.id/humaniora/pendidikan/330095-pemerintah-semakin-fokus-pada-pendidikan-vokasi.

Setiawan, Rizki. (2018). Presiden Perintahkan untuk Fokus ke Pendidikan Vokasi dan SMK. Diakses pada 25 April 2019 dari http://psmk.kemdikbud.go.id/konten/4031/presiden-perintahkan-untuk-fokus-ke-pendidikan-vokasi-dan-smk.

Wijaya, L. Tri. (2018). Antara Industry 4.0 dan Transportasi 5.0. Diakses pada 24 April 2019 dari https://kumparan.com/l-tri-wijaya/antara-industri-4-0-dan-transportasi-5-0

Article Metrics

Abstract view(s): 700 time(s)
PDF: 1072 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.