PROSES KREATIF PERANCANGAN ARSITEKTUR MASJID ERA PEMERINTAHAN SOEKARNO DAN SOEHARTO

Rizky Adam(1*)

(1) Universitas Pancasila
(*) Corresponding Author

Abstract

Masjid memiliki makna tempat bersujud bagi umat islam, serta memiliki peranan yang sangat penting bagi umat islam baik dari segi pelayanan ibadah dan pemberdayaan umat. Terbangunnya masjid-masjid di Indonesia pasti memiliki latar belakang yang berbeda-beda, namun ada hal yang dapat mempengaruhi terbangunnya sebuah masjid yaitu Proses kreatif masing-masing Presiden, pengaruh kekuasan dan budaya. Tidak hanya bangunan-bangunan monument saja yang memiliki pengaruh kekuasaan dan pengalaman.. Kini masjid pun bisa menjadi ekspresi dari kekuasaan orang yang diberi amanah pada masa itu. Tujuan penulisan ini adalah agar khalayak dapat mengetahui bahwasanya Presiden mempunyai kuasa dalam membangun negara dengan berdasarkan pengalaman pribadi yang dilaminya serta menghasilkan perbedaan perkembangan arsitektur yang istimewa. Penulisan ini menggunakan pendekatan sejarah dan literatur serta pendekatan secara arsitektural yaitu mengamati dari gaya, arsitektur. Hasil penulisan ini membawa kesimpulan bahwa Soekarno memiliki gagasan yang modern dan monumental dan Soeharto lebih mengusung gagasan arsitektur bernuansa lokal. Proses kreativitas seseorang tidak akan berhenti dan akan selalu berproses berdasarkan latar belakang budaya mereka berasal, pengalaman hidup yang menjadi identitas sang presiden yang berkuasa pada masa tersebut.  

Keywords

arsitektur, budaya, kekuasaan, masjid

References

Ardhiati, Yuke.,. 2005. Bung Karno Sang Arsitek : Kajian Artistik Karya Arsitektur, Tata ruang kota, Interior, Kriya, Simbol, Mode Busana dan Teks Pidato 1926-1945 Depok : Komunitas Bambu

Ardhiati, Yuke.,. 2008. Soekarno-Soeharto Duo Gemini Perancang Simbol Arsitektur Artikel Eve

Ash-Shallabi, Ali Muhammad .,.2016 Sejarah Daulah Umawiyah & Abbasiyah Jakarta : Ummul Qura

Ash-Shallabi, Ali Muhammad .,.2016 Sejarah Daulah Utsmaniyah Jakarta : Ummul Qura

Kusno, Abidin. 2000. Behind the post-colonial:

architecture, urban space, and political

cultures in Indonesia. London: Routledge

Munandar, Utami. 2002. Kreativitas dan

keberbakatan : strategi mewujudkan potensi kreatif dan bakat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Karim, Ninik L., dan Takwim,Bagus. 2008. Warisan (daripada) Soeharto Jakarta : Kompas

Silaban, Charly. 2003. Gagasan Bangsa dalam Politik Arsitektur dan Ruang Kota. Online di:http://www.silaban.net/2003/06/21/gagasan-bangsa-dalam-politik-arsitektur-daan-ruang-kota/Diakses pada 30 Maret 2019.

Kasenda, Peter. 2010. Sukarno Muda: Biografi Pemikiran 1926–1933. Jakarta: Komunitas Bambu.

Akbar, Jay. 2010. Habis Tumpang Terbitlah Kubah. Online di:https://historia.id/kultur/articles/

habis-tumpang-terbitlah-kubah-v2RZv

Diakses pada 20 Mei 2019.

Eko Purwanto, Wachid. 2017. Konsep Kepemimpinan Soeharto Dalam Butir-Butir Budaya Jawa, Bahastra Journal Universitas Achmad Dahlan, Vol 37, No 1, P 73-88

http://dx.doi.org/10.26555/bahastra.v37i1.6298

Sugiarto Arifin, Toto. 2014. Monumen Masa Pemerintahan Orde Lama Di Jakarta: Representasi Visual Nasionalisme Soekarno, Panggung Jurnal Seni Budaya, Vol 24, No 2, P 188-197

http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v24i2.117

Noventari, Widya. 2016. Kuasa Dibalik Senyum Sang Jendral (Analisis Gaya Kepemimpinan Dan Bagaimana Soeharto Melanggengkan Kekuasaan Selama 32 Tahun), VIDYA jurnal Universitas Wisnuwardhana, Vol 24, No 2, P 34-40

Article Metrics

Abstract view(s): 161 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.