Konsepsi Arsitektur Nusantara: Makna Ruang Bersama dalam Ruang Privat Desa Keboansikep-Keboananom Sidoarjo

Fairuz Mutia(1*), Dyan Agustin(2), Wiwik Dwi Susanti(3)

(1) Laboratorium Perancangan Kawasan dan Bangunan Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
(2) Laboratorium Perancangan Kawasan dan Bangunan Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
(3) Laboratorium Perancangan Kawasan dan Bangunan Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
(*) Corresponding Author

Abstract

Arsitektur selalu merasa perlu membagi antara fungsi dan zona ruang privat, publik dan servis. Dalam telaah kajian ruang nusantara, pembagian ini seperti samar dan kadangkala tidak berlaku. Pada Desa Keboan Sikep di Sidoarjo, yang secara fisik telah berubah modern, beberapa nilai nusantara masih sangat terasa. Hal ini menjadi menarik ketika adanya beberapa konsepsi mengenai ruang bersama yang memanfaatkan lahan pribadi warga. Penggunaan istilah fungsi maupun guna menjadi layak untuk dipertanyakan dan ditelaah dalam balai pos ronda yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Keboan Sikep. Nilai – nilai kenusantaraan dengan prinsip rela berkorban yang menjadi representasi tentang arsitektur nusantara melalui pemaknaan ruang yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Dengan pendekatan fenomenologi, balai pos ronda kemudian ditelusuri melalui hakikat rong, space dan juga place, selain memahami dalam bentuk ekspresi visual-spasial kawasannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya nilai – nilai nusantara yang tertanam secara intuitif yang kadangkala tidak selalu berupa ekspresi visual, namun lebih kepada spasial. Dalam arus hegemoni modern dan arsitektur euro-ricacentrism yang kental, nyatanya manusia masih mengejawantahkan nilai – nilai kenusantaraan dalam tingkahlaku dan pembentukan ruangnya

 

Keywords

arsitektur nusantara; bentuk arsitektur; makna ruang; teritorialitas; visual-spasial; zonasi ruang

Full Text:

PDF

References

Adiyanto, J. (2012). Ruang Bersama di Kolong Studio Akanoma (Ke-kini-an Arsitektur Jawa).

Ariyanto, R. D., Mappiare-AT, A., & Irtadji, M. (2017). Identifikasi karakter ideal konseli menurut teks kepribadian Founding Fathers Indonesia: kajian dalam perspektif Fromm. JP (Jurnal Pendidikan): Teori dan Praktik, 1(2), 174-182.Hadinugroho, D. L. (2002). Ruang Dan Perilaku: Suatu Kajian Arsitektual.

Huang, J., Mori, S., & Nomura, R. (2019). Territorial Cognition, Behavior, and Space of Residents: A Comparative Study of Territoriality between Open and Gated Housing Blocks; a Case Study of Changchun, China. Sustainability, 11(8), 2332.

Lestari, S. (2016). Analisis Teritorialitas Ruang Publik Di Perkampungan Kota Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Lestyarini, B. (2012). Penumbuhan semangat kebangsaan untuk memperkuat karakter Indonesia melalui pembelajaran bahasa. Jurnal pendidikan karakter, (3).

Mutia, F., Utomo, H. P., & Susanti, W. D. 2019. Pembentukan Identitas Kawasan Pendidikan Di Jalan Rungkut Madya Surabaya Melalui Konsep Meruang Mahasiswa. In SMART: Seminar on Architecture Research and Technology (Vol. 4, No. 1, pp. 203-214).

Najib, M., Ramdlani, S., & Asikin, D. (2015). Ruang Bersama Kampung Temenggungan Ledok Malang. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, 3(1).

Noel, J. P., Bertoni, T., Terrebonne, E., Pellencin, E., Herbelin, B., Cascio, C., ... & Serino, A. (2019). Rapid Recalibration of Peri-Personal Space; Psychophysical, Electrophysiological, and Neural Network Modeling Evidence. bioRxiv, 842690.

Nugroho, A. C. (2009). Kampung kota sebagai sebuah titik tolak dalam membentuk urbanitas dan Ruang Kota Berkelanjutan. Jurnal Rekayasa, 13(3), 210-218.

Prijotomo, J., & Pangarsa, G. W. (2010). Rong: Wacana Ruang Arsitektur Jawa. Eboo Engine.(www. ruangarsite tur. com, diak ses 12 Juli 2013).

Pujantara, R. 2015. Karakteristik Ruang pada Rancangan Arsitektur Dengan Konsep Superimposisi dan Hibrid Dalam Teori Function Follow Form. In Forum Bangunan (Vol. 12, No. 1, pp. 18-25).

Rohkimah, D. O. A. (2013). Mitos Kepahlawanan dalam Ludruk Pak Sakera di Sampang.

Y A Yusran and D K Santoso 2020. Buk: An inornate folksy construction in creating cultural space IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci.

Article Metrics

Abstract view(s): 933 time(s)
PDF: 539 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.