Karakteristik Taman Anak Cerdas Kota Surakarta sebagai Penunjang Kota Layak Anak (KLA)

Aditya Mulya Pratama(1*), Nur Rahmawati Syamsiyah(2)

(1) Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Konferensi Habitat II atau City Summit yang diadakan di Turki tahun 1996, menghasilkan gagasan tentang Kota Layak Anak (KLA). Tahun 2005 Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak mengenalkan KLA dan menunjuk Kota Surakarta menjadi salah satu pilot project pengembangan KLA. Penerapan konsep KLA yang telah dilakukan Pemerintah Kota Surakarta adalah Taman Anak Cerdas atau TAC. Saat ini Kota Surakarta memiliki 13 TAC yang tersebar di 5 Kecamatan. Peraturan tentang TAC terdapat dalam Peraturan Walikota Surakarta No.6 Tahun 2008. TAC bertujuan agar anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapat kesempatan belajar IT, mengembangkan bakat dan mendapat tempat bermain. Dari 13 TAC tentunya memiliki perbedaan aktivitas yang dapat dilakukan di TAC tersebut. Karena itu timbul pertanyaan tentang apakah fasilitas dan aktivitas di 13 TAC memiliki karakteristik tersendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil apakah fasilitas dan kegiatan pada 13 TAC memiliki ciri khas atau tidak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana pencarian data dengan observasi secara langsung serta melakukan dokumentasi dan wawancara terbuka kepada pengelola dan pengunjung. Analisis dan pembahasan dengan diskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa karakteristik TAC Kota Surakarta terbagi dalam 3 kategori yaitu berdasarkan aktivitas, fasilitas, dan style bangunan. Aktivitas di TAC ditunjang oleh beberapa fasilitas yang mendukung kecerdasan anak melalui permainan logika, permainan atraktif (motorik aktif) dan permainan tradisional. Sementara itu style bangunan dari semua TAC didominasi bangunan berbentuk pendopo. Bentuk ini memiliki makna kerukunan atau guyub sehingga dapat menjadi ciri khas TAC di Surakarta.

Keywords

kota layak anak; karakteristik; taman anak cerdas

Full Text:

PDF

References

Azmi, R. N. (2012). Meningkatkan Kreatifitas Anak Melalui Alat Peraga Eduktif Puzzle. Jurnal Empowerment Vol. 1 No. 2, 85-91.

Brussoni, M., Olsen, L., Pike, I., & Sleet, D. (2012). Risky Play and Children’s Safety: Balancing Priorities for Optimal Child Development. International Journal of Environmental Research and Public Health Vol. 9 Issue 9, 3134-3148.

Coombs. (1973). New Part To Learning. New York: ICED.

Duzenli, T., Yilmaz, S., & Alpak, E. M. (2019). Children's Imaginations About Environment And Their Perceptions On Environmental Problems. Fresenius Environmental Bulletin Vol. 28 Issue 12 A, 9798-9808.

Fadlillah, M. (2012). Desain Pembelajaran PAUD. Yogyakarta: AR_RUZZ MEDIA.

Green, J. M. (2008). Risk and the Construction of Social Identity: Children's Talk about Accidents. International Journal of Sociology of Health & Illness Vol. 19 Issue 4, 457-479.

Kamil, M. (2009). Pndidikan Nonformal. Bandung: Alfabeta.

KLA. (2017, March 26). Kota Ramah Anak. Retrieved from KLA.id: https://www.kla.id/kota-ramah-anak/

Lynch, K. A. (1997). Growing Up in City. Cambridge: MIT Press ISBN: 9780262120784.

Mukhtar. (2013). Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press Group.

Nawawi, H. H., & Martini, H. M. (1996). Penelitian Terapan. Yogyakarta: UGM Press.

Peraturan Walikota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008. (N.D.). Tentang Petunjuk Pelaksanaan Taman Anak Cerdas (Tac) Kota Surakarta.

Permatasari, N. F. (2021). Evaluasi Purna Huni Taman Cerdas Jebres Sebagai Ruang Publik Ramah Anak di Surakarta. Seminar Ilmiah Arsitektur II.

Prakoso, W. (2021, July 31). Soloraya. Retrieved from solopos.com: https://www.solopos.com/selamat-solo-raih-predikat-kota-layak-anak-kategori-utama-untuk-kali-keempat-1142701#:~:text=Solopos.com%2C%20SOLO%20%E2%80%94%20Kota,29%2F7%2F2021)

Protzko, J., Aronson, J., & Blair, C. (2013). How to Make a Young Child Smarter: Evidence From the Database of Raising Intelligence. Perspectives on Psychological Science , doi.10.1177/1745691612462585.

Rohmah, N. (2016). Bermain Dan Pemanfaatannya Dalam Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Tarbawi Vol. 13 No. 2, 27-35.

Sari, N. P., & Kipuw, D. M. (2019). Identifikasi Prioritas Anak terhadap Indikator Kinerja Taman Bermain Layak Anak di Kota Surakarta. Planners InSight.

Sari, R. P. (2017). Kesesuaian Taman Cerdas Sebagai Ruang Publik Skala Pelayanan Kelurahan Terhadap Konsep Kota Layak Anak. Region.

Sari, S. M. (2004). Peran Warna Interior Terhadap Perkembangan dan Pendidikan Anak di Taman Kanak-Kanak. Dimensi Interior, Vol. 2, No. 1, Juni 2004: 22 - 36.

Tedjasaputra, M. S. (2001). Bermain, mainan dan permainan. Jakarta: PT. GRAMEDIA WIDIASARANA INDONESIA.

UNICEF. (2004). Building Child Friendly Cities (A Framework for Action). Florence, Italy: Innocenti Research Centre .

Yasmin, A. P., & Giriwati, N. S. (2019). Kualitas Taman Cerdas Trunojoyo Malang Dengan Pendekatan Kriteria Layak Anak. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur.

Article Metrics

Abstract view(s): 212 time(s)
PDF: 193 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.