Covid 19: Adaptasi Perawatan Jenazah dalam Tinjauan Syariat Islam dan Medis pada Jemaah Masjid Al-Ikhlas Yogyakarta

Rohmansyah Rohmansyah(1*)

(1) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Salah satu problem yang tampaknya masih berlaku sampai hari adalah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat yang bercampur dengan agama, seperti pelaksanaan perawatan jenazah yang masih menggunakan tradisi dan adat kebiasaan setempat tanpa didasarkan pada syariat dan pertimbangan medis terutama pada masa pandemic covid-19. Karena itu solusi yang tepat dilakukan pemahaman agama yang mendalam dan pelatihan praktik perawatan jenazah. Tulisan ini bertujuan untuk menjawab problem tersebut dengan melakukan metode penelitian adalah melakukan field research dan metode pelaksanaan dalam bentuk ceramah dan praktik. Hasil dari kegiatan pengabdian dapat disimpulkan menjadi beberapa point penting, yaitu: Pertama, pelatihan perawatan jenazah dilakukan dengan bentuk penyampaian materi tentang perawatan jenazah yang difokuskan pada dua aspek penting yakni memandikan jenazah dan mengkafani jenazah yang didasarkan kepada syariat yang bersumber Alquran dan hadis. Kedua, memandikan dan mengkafani dilakukan dalam bentuk praktik langsung dengan warga masyarakat dan mereka merespon positif terhadap materi dan praktik jenazah, karena selama ini mereka tidak mengetahui tentang pelaksanaan yang benar sesuai syariat Islam dan medis. Ketiga, praktik pelaksanaan perawatan jenazah dalam tinjauan medis harus mengikuti protokol kesehatan dengan memberikan penyemprotan obat terutama terhadap orang-orang sakit karena infeksius (TBC) dan penyakit Covid-19 sebelum dilakukan perawatan khusus. Perawatan khusus bagi orang sakit karena infeksius TBC dan Covid-19 adalah dilap dengan lap khusus, kemudian dilapisi dengan pelastik khusus, kain kafan, dan dilapisi dengan pelastik lagi, kemudian dimasukan ke dalam kantong jenazah dan dimasukan ke dalam peti jenazah. Tindakan ini merupakan tindakan pencegahan untuk mengatasi penyebaran penyakit atau virus kepada orang yang masih hidup yang menyebabkan terjadinya cluster baru

Keywords

perawatan jenazah, syariat Islam, medis

Full Text:

PDF

References

Abū Dāwud Sulaimān bin al-Asy’aṡ al-Sijistāni. (n.d.). Sunan Abī Dāwud (vol. 2). Riyāḍ: Bait al-Afkār al-Dawliyyah.

al- Naisābūrī, A. Ḥusain M. bin al-Ḥajāj al-Q. (1998). Ṣaḥīḥ Muslim (Vol. 4). Riyāḍ: Bait al-Afkār al-Dawliyah.

Al-Bukhāri, M. bin I. bin I. bin al-M. al-J. (1422). Ṣaḥīḥ al-Bukhāri (vol. 1). Beirūt: Dār al-Ṭūq al-Najaḥ.

Al-Manshur, M. D. G. dan F. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatit. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Ḥanbal, A. bin. (2001). Musnad al-Imām Aḥmad bin Ḥanbal (vol. 42). Beirūt: al-Muassasah al-Risālah.

Karim, A. (2017). Makna Ritual Kematian dalam Tradisi Islam Jawa. Sabda, 12(2), 161–171.

Koentjacaraningrat. (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

Kurniawati, A. F., Satyabakti, P., & Arbianti, N. (2015). Risk Difference of Multidrug Resistance Organisms (MDROs) According to Risk Factor and Hand Hygiene Compliance. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(3), 277. https://doi.org/10.20473/jbe.v3i32015.277-289

Muhammadiyah, P. P. (2018). Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

MUI. (2020). Fatwa MUI tentang Pedoman Pengurusan Jenazah (Tajhiz al-Jana’iz) Muslim yang Terinfeksi Covid-19. 1–11. Retrieved from https://covid19.go.id/p/protokol/fatwa-majelis-ulama-indonesia-nomor-18-tahun-2020

Nata, A. (2014). Metodologi Studi Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

PAHO WHO America. (2020). Dead body management in the context of the novel coronavirus (COVID-19). 002(April), 1–5. Retrieved from https://iris.paho.org/bitstream/handle/10665.2/52001/PAHOPHEIHMCovid1920002_eng.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Rohmansyah, R. (2017). Pengantar Fikih Ibadah dan Muamalah. Yogyakarta: LP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Article Metrics

Abstract view(s): 472 time(s)
PDF: 685 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.