Pembentukan Peer Educator dalam Upaya Diseminasi Informasi Pencegahan Perilaku Berisiko HIV pada Remaja
Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum(1*), Yuli Kusumawati(2), Toni Indriawan(3), Mayang Widya Saputri(4), Sonia Pebrianti(5), Aufanadea Laela Liswanti(6)(1) Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(3) Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(4) Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(5) Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(6) Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Remaja adalah masa dimana terdapat fase perkembangan mulai anak-anak menuju fase dewasa. Perilaku seks berisiko remaja memiliki dampak terhadap kesehatan reproduksi seperti HIV/AIDS, maupun Kehamilan Tidak Diinginkan. Program pemberian informasi HIV kepada siswa menjadi salah satu kegiatan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyebarkan informasi HIV kepada teman yang lain. Pelaksanaan program pengabdian masyarakat dilakukan melalui beberapa tahap mulai dari pengembangan media, pemberian informasi dengan media video animasi, dan pendampingan melalui kemitraan dengan organisasi yang bergerak di bidang penanggulangan HIV. Pemberian informasi HIV dilakukan kepada 22 siswa yang tergabung di dalam OSIS SMA Negeri 3 Surakarta melalui edukasi dengan media video animasi. Video animasi yang diberikan terdiri dari materi mengenai definisi HIV, perbedaan HIV dan AIDS, cara penularan HIV, cara pencegahan HIV, dan peran siswa sebagai pendidik sebaya. Upaya pemberian informasi HIV dengan mampu meningkatkan pengetahuan, sikap, self efficacy serta peran peer educator mengenai upaya-upaya pencegahan HIV/AIDS. Siswa yang telah menjadi peer educator bertugas untuk memberikan informasi terkait HIV/AIDS kepada teman sesama remaja. Keberlanjutan kegiatan pengabdian ini diharapkan melalui pembentukan peer educator dapat menjadi salah satu langkah pencegahan HIV/AIDS di kalangan siswa khususnya remaja melalui tutor teman sebaya khususnya pada ruang lingkup SMAN 3 Surakarta dan Masyarakat sekitar pada umumnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afritayeni, A., Yanti, P. D., & Angrainy, R. (2018). Analisis Perilaku Seksual Berisiko Pada Remaja Terinfeksi Hiv Dan Aids. Jurnal Endurance, 3(1), 69. https://doi.org/10.22216/jen.v3i1.2717
Amelia, C. R. (2014). Pendidikan Sebaya Meningkatkan Pengetahuan Sindrom Pramenstruasi pada Remaja. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 28(2), 151–153.
Badan Pusat Statistik, Badan Koordinasi Keluarga Berencanan Nasional, Departemen Kesehatan, & Macro International. (2013). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. In Sdki. https://doi.org/10.1111/j.1471-0528.2007.01580.x
Bakara, D. M., Esmianti, F., & Wulandari, C. (2014). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang HIV/AIDS terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa SMA. Jurnal Kesehatan, 5(1), 67–70.
Direktur Jenderal P2P Kementrian Kesehatan RI. (2017). Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Fatimah, S., Pandiangan, A. T. M., & Julianda, J. (2019). Pengaruh Pembentukan Peer Educator Terhadap Pengetahuan Kespro Pada Remaja. Pertemuan Ilmiah Tahunan Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta, 146–161.
Handayani, L. (2017). Pengaruh Pendidikan Kehatan Dengan Media Video Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Pencegahan HIV/AIDS di SMAN 1 Parigi Kabupaten Pangandaran. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Kasim, F. (2014). Dampak Perilaku Seks Berisiko terhadap Kesehatan Reproduksi dan Upaya Penanganannya (Studi tentang Perilaku Seks Berisiko pada Usia Muda di Aceh). Jurnal Studi Pemuda, 3(1), 39–48. https://jurnal.ugm.ac.id/jurnalpemuda/article/download/32037/19361
Kemenkes, R. (2017). Infodatin Reproduksi Remaja-Ed.Pdf. In Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja.
Kemenkes RI. (2013). Pedoman Nasional Tes dan Konseling HIV dan AIDS.
Komisi Penanggulangan AIDS Kota Surakarta. (2018). Laporan Data Kasus HIV/AIDS Kota Surakarta 2018.
Larissa, T. E. I. (2012). Adolescence, sexuality and sexual education. Healt Science Journal, 1(1), 1–8.
Naully, P. G., & Romlah, S. (2018). Prevalensi HIV dan HBV pada Kalangan Remaja. Jurnal Kesehatan, 9(2), 280. https://doi.org/10.26630/jk.v9i2.908
Nugroho, C., & Kusumaningrum, T. A. I. (2018). Isyarat Bertindak sebagai Faktor Pendorong Lelaki Seks Lelaki dalam Melakukan Voluntary Counseling and Testing. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 13(2), 101. https://doi.org/10.14710/jpki.13.2.101-113
Rinta, L. (2015). Pendidikan Seksual Dalam Membentuk Perilaku Seksual Positif Pada Remaja Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Psikologi Remaja. Jurnal Ketahanan Nasional, 21(3), 163. https://doi.org/10.22146/jkn.15587
Sabilla, M., Febrianti, T., & Efendi, R. (2019). Analisis Perilaku Dan Kebutuhan Informasi Kesehatan Reproduksi Melalui Pusat Informasi Konseling Remaja. Jurnal Kesehatan Indra Husada, 7(1), 1. https://doi.org/10.36973/jkih.v7i1.153
Sabriyanti, T., Usman, & Abidin. (2020). Efektivitas Promosi Kesehatan Dengan Metode Peer Educator Terhadap Tingkat Pengetahuan HIV / AIDS Pada Siswa SMA Negeri 3 Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 3(2), 175–185.
Wardhani, D. T. (2012). Perkembangan dan Seksualitas Remaja. Sosio Informa, 17(03), 184–191.
Article Metrics
Abstract view(s): 1834 time(s)PDF: 1139 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.