PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA LELE DI DESA DOPLANG, SAWIT, KABUPATEN BOYOLALI MELALUI PRODUKSI PAKAN IKAN BERUPA PELET SECARA MANDIRI DARI KOTORAN AYAM PETELUR

Guruh Sri Pamungkas(1*), Guruh Sri Pamungkas(2), Dian Kresnadipayana(3), Tri Mulyowati(4)

(1) Universitas Setia Budi Surakarta
(2) Universitas Setia Budi Surakarta
(3) Universitas Setia Budi Surakarta
(4) Universitas Setia Budi Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Untuk membantu menyelesaikan persoalan mahalnya pakan pellet buatan pabrik di Kelompok Budidaya Lele Desa Doplang, Sawit, Kabupaten Boyolali maka dilaksanakan kegiatan IbM dalam bentuk kegiatan pembimbingan, pendampingan dan pelatihan bagi mitra. Metode yang digunakan untuk pencapaian tujuan tersebut adalah suatu proses alih teknologi dan dilaksanakan melalui penyuluhan, demonstrasi, praktik, dan pendampingan yang berkesinambungan. Ipteks yang ditransfer dalam program ini meliputi perancangan sepaket mesin pencetak pelet, proses analisis proximat bahan baku dan kotoran ayam, proses pengeringan dan pembuatan tepung dari kotoran ayam, proses formulasi bahan baku, pembuatan pakan ikan lele berupa pelet, pengeringan pelet dan uji lapangan pada ternak, evaluasi dan monitoring. Hasil dari pengabdian IbM ini cukup signifikan terhadap penurunan biaya pakan dari yang selama ini seharga Rp. 9300,- per kg menjadi Rp. 6000,- dengan Protein Kasar (PK) masih diatas 27 % . Hasil budidaya masih bisa bersaing dengan pakan komersial (pabrikan) dengan FCR (Feed Comsumption Rate)  yang kecil sehingga produktivitas dan efesiensi meningkat karena harga pakan yang diproduksi lebih murah sekitar 35% dibanding harga pabrik. Keuntungan juga didapatkan bagi kelompok peternak ayam bisa memproduksi bahan pakan berupa kotoran ayam serbuk (konsentrat) dengan harga Rp. 400,- per kg sehingga meningkatkan nilai jual dari kotoran ayam petelur dari Rp. 7000,- per karung 50 kg menjadi Rp. 20.000 per karung 50 kg.

Keywords

peternak lele, mesin pelet ikan, kotoran ayam petelur

Article Metrics

Abstract view(s): 869 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 821 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.