Terapi Berhenti Merokok dengan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)

Eny Purwandari(1*), Elvandari Pubianti(2), Mita Sofiana(3), Muhammad Didik Nugroho(4), Freddy Freddy(5)

(1) Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(3) Magister Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(4) Magister Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(5) Magister Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Remaja sebagai generasi penerus bangsa perlu dipersiapkan menjadi manusia yang sehat dan berkualitas. Namun, generasi muda kita sedang terancam karena rokok. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh School of Strategic and Global Studies untuk studi jaminan nasional Universitas Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan perokok aktif adalah pada usia 25-38 tahun dengan persentase 44,75. Anak muda memiliki jumlah persentase yang cukup banyak yaitu sebanyak 33,03 persen pada 1000 responden berusia 18-24 tahun masih menjadi perokok aktif. Kondisi ini ditemukan SMA Al-Kautsar sebagai mitra. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari guru BK SMA Al-Kautsar ditemukan sebagian besar siswa laki-laki merokok. Hal ini yang menjadi perhatian bagi tim pengabdian untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat di SMA Al-Kautsar dengan tema “SELF DEVELOPMENT TRAINING FOR TEENAGERS”. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk dapat memberikan edukasi kepada remaja SMA akan bahaya merokok yang ditinjau dari sisi kesehatan, emosi dan spiritual. Selain itu kegiatan ini juga untuk mengaplikasikan intervensi berhenti merokok pada siswa sebagai perokok aktif secara berkelompok dan membantu siswa mengatasi kecanduan merokok. Metode yang digunakan dengan psikodedukasi dan terapi SEFT. Terapi SEFT dilakukan pada 3 perokok aktif (sebagai volunteer). SEFT Therapy, atau perpanjangan dari Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) adalah salah satu teknik terapi alternatif untuk mengatasi masalah emosi dan fisik. Terapi dilakukan dengan cara totok ringan pada titik saraf tertentu atau meridian dalam tubuh. Serangkaian teknik yang sistematis digunakan dalam sistem tubuh untuk meningkatkan kondisi pikiran, emosi, dan perilaku untuk mengurangi kebiasaan merokok. Hasil dari terapi SEFT pada kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya penurunan skala kenikmatan yang dirasakan anak yang ditunjukkan dengan adanya mual, pusing, pahit, batuk bahkan sampai muntah – muntah. Pemberian terapi SEFT ini dapat mengubah mindset siswa untuk menurunkan aktivitasnya dalam merokok. Jadi, SEFT dapat menjadi alternatif terapi yang dapat digunakan untuk kecanduan merokok yang bisa diterapkan setting sekolah.

Keywords

rokok, terapi, remaja, SEFT

References

Ali, M. (2010). Panduan Hidup Sehat. Kompas Media Nusantara : Jakarta.

Aminuddin, M., Samsugito, I., Nopriyanto, D., & Puspasari, R. (2019). Terapi Seft Menurunkan Intensitas Kebiasaan Merokok Di Kelurahan Sambutan Kota Samarinda. JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat), 3(2), 329-335.

Badan Pusat Statistik. (2016). Data Susenas 2016. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik Indonesia.

Depatermen Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesahatan Dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. http://www.depkes.go.id/resources/ download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf. Diakses tanggal 8 Desember 2019.

Etika, A. N., & Wijaya, D. S. (2015). Pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Intensitas Merokok Pada Siswa. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 3(3), 12-18.

Fahrosi, A. (2013). Perbedaan Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Merokok pada Remaja SMP di Pedesaan dan Perkotaan di Kabupaten Jember. Skripsi. Jember: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.

Haryanto T. (2016). Hubungan Persepsi Perokok Aktif Tentang Perokok Pasif dengan Motivasi Berhenti Merokok di Dusun Brajan Kasihan Bantul Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Alma Ata Yogyakarta.

Isfandari, S., & Lolong, D. B. (2014). Analisa faktor risiko dan status kesehatan remaja Indonesia pada dekade mendatang. Buletin Penelitian Kesehatan, 42(2 Jun), 122-130.

Kaplan, H., Sadock, B., & Grebb, J. (1997). Sinopsis psikiatri. Jakarta: Binapura Aksara.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Riset kesehatan dasar tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. (2014). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 Buku I. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,Jakarta. 311 hal.

Komasari, D., & Helmi, A. F. (2000). Faktor-Faktor Perilaku Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, 2.

Lian, T. Y., & Dorotheo, U. (2018). The Tobacco Control Atlas: ASEAN Region, Fourth Edition. Thailand: Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA).

Mufaza, F. Y. (2015). Peran rokok terhadap kualitas hidup (evaluasi menggunakan kuesioner SF-36v2 antara perokok dan non perokok laki-laki) (Bachelor’s thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2015).

Mustaqim, A., & Rahman A. (2016). Ruqyah Asy-Syar’iyyah. Jakarta: Shahih.

Notoatmodjo, S. (2007). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Renika Cipta.

Nurjanah, D. S. (2019). Terapi Kecanduan Rokok dengan Menggunakan Metode Spiritual Emotional Freedom Technique (Seft). Syifa al-Qulub, 3(2), 112-119. DOI :10.15575/saq.v3i2.3536.

Sarwono, S. W. (2015). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Saptutyningsih, E. (2015). Esai Tentang Produktivitas dan Keputusan Merokok (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Sulifan, Y., & Muhid, S. (2014). Efektifitas Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) untuk Mengurangi Perilaku Merokok Remaja Madya. Jurnal Psikologi Tabularasa Volume, 9 (1), 86-95.

Triastera I. (2009). Fenomena Konsumen Rokok Era Baru: Perilaku Merokok Terhadap Citra Simbolisme Personal. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

World Health Organization. (2018). World no tobacco day : tobacco heart disease. Geneva: World Health Organization.

Yugistyowati, A., & Rahmawati, R. (2018). Pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Motivasi Berhenti Merokok Pada Remaja. Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 5, 34-38.

Zainuddin, F, A. (2006). SEFT For Healing + Success + Happiness + Greatness. Jakarta: Afzan Publishing.

Article Metrics

Abstract view(s): 4075 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 2826 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.