PERAWATAN PULPEKTOMI NON VITAL PADA GIGI DESIDUI ANTERIOR MAKSILA (Laporan Kasus)

Asri Damayanti(1*), Septriyani Kaswindiarti(2)

(1) Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Tujuan utama pada bidang kedokteran gigi anak adalah menjaga gigi desidui didalam rongga mulut hingga waktunya tanggal. Ketika pulpa telah nekrosis maka diindikasikan untuk dilakukan perawatan pulpektomi. Pulpektomi membantu untuk mempertahankan gigi desidui yang nekrosis dengan menghilangkan bakteri serta produknya dan memastikan saluran akar hermetis sehingga gigi desidui dapat berfungsi hingga waktu normalnya tanggal tanpa mempengaruhi benih gigi permanen atau mempengaruhi kesehatan pasien. Pada laporan kasus ini dibahas mengenai perawatan pulpektomi pada gigi desidui nekrosis pada seorang anak perempuan berusia 5 tahun yang datang bersama ibunya dengan keluhan gigi depan atas yang gigis. Pemeriksaan radiografi menunjukkan gigi telah nekrosis tanpa kelainan perpiakial. Dilakukan preparasi saluran akar menggunakan K-File no. 15 – 35 dan H-File no. 40. Kemudian dilakukan sterilisasi saluran akar menggunakan kalsium hidroksid (Ca(OH)2). Satu minggu kemudian, saluran akar diobturasi menggunakan zink okside eugenol (ZOE). Obturasi saluran akar sudah hermetis dan tidak ditemukan adanya keluhan 1 minggu paska perawatan dengan hasil pemeriksaan obyektif dan pemeriksaan radiografi tidak terdapat lesi periapikal sehingga pulpektomi telah berhasil dilakukan.

Keywords

pulpektomi; ZOE

Full Text:

PDF

References

Andlaw RJ, Rock WP. A Manual of Paedodontics. Jakarta : Widya Medika. 1992.

Widhianti I, Suwelo IS. Perawatan Saluran Akar Satu Kali Kunjungan Pada Gigi Incisivus Sulung Non Vital. JKGUI. 2003; 693 – 698.

Pediarahma A, Rizal MF. Zink Oxide Eugenol – Formokresol Root Canal Treatment Fails to Treat A Decidous Tooth with Dentoalveolar Abses. JDI. 2014; 21 (3).

Bahrololoomi Z, Zamaninejad S. Success Rate of Zinc Oxide Eugenol in Pulpectomy of Necrotic Primary Molars : A Retrospective Study. J Dent Mater Tech. 2015; 4 (2) : 89-94

Yanti N. Perawatan Pulpa Gigi (Endodonti). Jakarta : EGC. 2015.

Harty FJ. Endodonti Klinis. Jakarta : Hipokrates. 1993.

Stephen C, Hargreaves KM. Pathways of the Pulp. 8th ed. St Louis : Mosby. 2002.

Ahmed HMA. Pulpectomy Procedures in Primary Molar Teeth. EJGD. 2015; 3 (1) : 3-10

Chunawalla YK, Zingade SS, Ahmed BMN. Pulp Therapy in Maxillary Fused Primary Central and Lateral Incisor : A Case Report. IJCD. 2011; 2 (2).

Belanger GK. Pulp Therapyfor the Primary Dentition. Dalam Pinkham, J. R., Pediatric Dentistry Infancy Through Adolecende 2nd ed. Philadelphia : W. B. Saunders Co. 1988.

Jha M, Patil SD, Sevekar S, Jogani V, Shingare P. Pediatric Obturating Materials and Technique. J Contem Dent. 2011; 1 : 27 – 32.

Arslan H, Karatas E, Barutcugil C, Topcuoglu HS, Aladag H. Treatment of Large Periapical Lesions without Surgical Approach : Report of Three Cases. Int Dent Res. 2012; 2 (1) : 17 – 22.

Pinkham JR, Casamassimo PS, Fields HW, McTigue DJ, Novak A. Pediatric Dentistry Infancy Through Adolescence. 4th ed. St Louis : Elsevier Sauders. 2005.

American Academy of Pediatric Dentistry, Guideline on Pulp Therapy for Primary and Young Permanent Teeth, Pediatric Dentistry, 2009; 31 (6) : 179 – 186.

Mihir J. Pediatric Obturating Materials and Techniques. Journal of Contemporary Dentistry. 2011; 1(2): 27-32.

Estrela C. Influence Of Iodoform On Antimicrobial Potential Of Calcium Hydroxide. J Appl Oral Sci. 2006; 14(1):33-37.

Praveen P. A review of obturating material for primary teeth. Journal of Dental Sciences. 2011; 1(3).

Article Metrics

Abstract view(s): 9793 time(s)
PDF: 24234 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.