PERBANDINGAN APLIKASI CHLORHEXIDINE 2% DAN ASAM POLIAKRILAT 10% TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN ADHESIVE SELF ETCH RESTORASI RESIN KOMPOSIT
Anindita Diptya Kartika(1*), Noor Hafida Widyastuti(2)(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Resin komposit merupakan bahan restorasi adhesif yang dapat berikatan dengan jaringan keras gigi melalui sistem bonding. Prosedur preparasi menghasilkan smear layer yang terdiri dari bakteri, hidroksiapatit dan kolagen yang terdenaturasi. Smear layer dapat menghalangi proses terjadinya perlekatan yang sempurna bahan adhesive terhadap struktur gigi. Chlorhexidine dan asam poliakrilat 10% merupakan molekul kation yang biasanya digunakan sebagai bahan cavity cleanser dan dapat menghapuskan smear layer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan aplikasi chlorhexidine 2% dan asam poliakrilat 10% terhadap kekuatan tarik bahan adhesive self etch restorasi resin komposit. Penelitian ini menggunakan sampel 32 gigi premolar permanen. Sampel dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diaplikasikan resin komposit dengan chlorhexidine 2% sebagai cavity cleanser, kelompok kedua diaplikasikan resin komposit dengan asam poliakrilat 10% sebagai cavity cleanser. Sampel direndam dalam saliva buatan selama 24 jam dan diinkubasi pada suhu 37°C. Sampel kemudian dilakukan thermocycling dengan suhu 60° C dan 4°C selama 1 menit setiap suhu, diulang 25 kali. Kekuatan tarik resin komposit diukur menggunakan Universal Testing Machine. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kedua kelompok penelitian tersebut terdapat perbedaan nilai kekuatan tarik yang signifikan yakni p=0,000 (P<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi asam poliakrilat 10% sebagai cavity cleanser memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi chlorhexidine.
Keywords
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view(s): 921 time(s)PDF: 1173 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.