PENGARUH FREKUENSI PENYIRAMAN AIR LIMBAH CUCIAN BERAS TERHADAP LAMA WAKTU PENGOMPOSAN DENGAN METODE BIOPORI
mifbakhuddin mifbakhuddin(1*), Linda Ayu P(2), Ulfa Nurullita(3)(1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang
(2) Universitas Muhammadiyah Semarang
(3) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang: Setiap hari masyarakat menghasilkan sampah, terutama sampah organik. Jika tidak ada pengolahan sampah dengan baik, dapat menimbulkan masalah lingkungan. Pengolahan sampah yang mudah dan sederhana, yaitu pengomposan. Penelitian ini dilakukan dengan frekuensi penyiraman air limbah beras sebagai aktivator pada proses pengomposan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi penyiraman air limbah beras terhadap lama waktu pengomposan dengan metode Lubang Resapan Biopori (LRB). Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu ( quasi eksperimen ). Ada 3 perlakuan, yaitu frekuensi penyiraman 3 hari sekali, frekuensi penyiraman 6 hari sekali dan kontrol. Pada masing-masing pengobatan digunakan sampah sebanyak kg serta volume air limbah cucian beras yang digunakan pada tiap perlakuan 100 mL. Lama waktu pengomposan dihitung berdasarkan karakteristik fisik kompos, yaitu warna, bau dan tekstur. Hasil: Penelitian menunjukkan pH netral, yaitu 7. Suhu sesuai dengan proses pengomposan berkisar 35,4 0 C - 35,6 0 C. Kelembaban sesuai dengan proses pengomposan berkisar 59,28 % - 59,67%. Warna kompos, yaitu hitam. Bau kompos, yaitu tidak berbau. Tekstur kompos, yaitu remah. Lama waktu pengomposan rata-rata minimal 17 hari, sedangkan rata-rata maksimal 33 hari. Kesimpulan: Ada pengaruh frekuensi penyiraman air limbah cucian beras terhadap lama waktu pengomposan dengan metode lubang resapan biopori ( p- = 0,00).
Kata kunci : Sampah, kompos, frekuensi penyiraman, lama waktu pengomposan
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Article Metrics
Abstract view(s): 495 time(s)PDF (Bahasa Indonesia): 307 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.