Hambatan Akses Informasi Kesehatan Reproduksi Pada Mahasiswa Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Izzatul Arifah(1*), Meutia Fildzah Sharfina(2)

(1) 
(2) Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat FIK UMS
(*) Corresponding Author

Abstract

Ketersediaan pelayanan dan adanya kebutuhan untuk mengakses informasi saja belum dapat meningkatkan akses jika remaja masih mengalami berbagai hambatan akses. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan hambatan akses kognitif dengan akses informasi kesehatan reproduksi pada mahasiswa.Desain penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa fakultas-fakultas kesehatan (FIK Farmasi, kedokteran dan kedokteran gigi) di Universitas Muhammadiyah Surakarta berjumlah 280 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknikProportional Random Sampling. Instrumen penelitian berupa self- administered kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data meliputi analisis bivariabel dengan uji statistik Chi-Square dan analisis multivariabel menggunakan uji regresi logistic dengan dengan tingkat kemaknaan 95%. Analisis multivariabel menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara hambatan akses kognitif setelah mempertimbangkan variabel lain yaitu hambatan akses psikososial dan jenis kelamin (p<0,050). Terdapat kecenderungan responden yang mengakses informasi kesehatan reproduksi lebih tinggi pada kelompok yang tidak mengalami hambatan dibanding yang mengalami hambatan akses kognitif. Ada hubungan yang bermakna antara hambatan akses psikososial dan jenis kelamin dengan akses informasi kesehatan reproduksi. Tidak terdapat hubungan antara tingkat penghasilan orang tua dengan akses informasi kesehatan reproduksi.

Keywords

Akses informasi kesehatan reproduksi,Hambatan akses, Hambatan kognitif

References

Alli, F., Maharaj, P., & Vawda, M. Y. (2013). Interpersonal relations between health care workers and young clients: barriers to accessing sexual and reproductive health care. Journal of community health, 38(1), 150-155.

Agampodi, S. B., Agampodi, T. C., & Piyaseeli, U. K. D. (2008). Adolescents perception of reproductive health care services in Sri Lanka. BMC health services research, 8(1), 98.

Arfianti, Novi., Mudatsir., dan Tahlil, Teuku. (2017). Analisis Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Jurnal Ilmu Keperawatan (2017)5:2 ISSN: 2338-6371

BPS, BKKBN, Kemenkes RI & ICF International (2018) Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2012, Maryland, USA:ICF International.

Bankole, A., & Malarcher, S. (2010). Removing barriers to adolescents' access to contraceptive information and services. Studies in family planning, 41(2), 117-124.

Chandra-Mouli, V., Svanemyr, J., Amin, A., Fogstad, H., Say, L., Girard, F., & Temmerman, M. (2015). Twenty years after International Conference on Population and Development: where are we with adolescent sexual and reproductive health and rights?. Journal of Adolescent Health, 56(1), S1-S6.

Chandra-Mouli, V., Lane, C., & Wong, S. (2015). What does not work in adolescent sexual and reproductive health: a review of evidence on interventions commonly accepted as best practices. Global Health: Science and Practice, 3(3), 333-340.

Coker, T. R., Sareen, H. G., Chung, P. J., Kennedy, D. P., Weidmer, B. A., & Schuster, M. A. (2010). Improving access to and utilization of adolescent preventive health care: the perspectives of adolescents and parents. Journal of Adolescent Health, 47(2), 133-142.

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Infodatin Pusat Data Informasi Kementerian Kesehatan RI Indonesia Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja.

Kesterton, A. J., & de Mello, M. C. (2010). Generating demand and community support for sexual and reproductive health services for young people: A review of the Literature and Programs. Reproductive health, 7(1), 25.

Kurniasih, N., & Komariah, N. (2017). Peta Pencarian Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja Kota Bandung Berdasarkan Jenis Kelamin, Latar Belakang Pendidikan, Status Sosial dan Ekonomi.

Nurmansyah, M. I., Al-Aufa, B., & Amran, Y. (2012). Peran Keluarga, Masyarakat dan Media Sebagai Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi pada Mahasiswa. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 3(1 Apr), 16-23.

Price, N. L., & Hawkins, K. (2007). A conceptual framework for the social analysis of reproductive health. Journal of health, population, and nutrition, 25(1), 24.

Perry, R. C., Kayekjian, K. C., Braun, R. A., Cantu, M., Sheoran, B., & Chung, P. J. (2012). Adolescents' perspectives on the use of a text messaging service for preventive sexual health promotion. Journal of Adolescent Health, 51(3), 220-225.

Zainafree, I. (2015). Perilaku Seksual dan Implikasinya Terhadap Kebutuhan Layanan Kesehatan Reproduksi Remaja di Lingkungan Kampus (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang). Unnes Journal of Public Health, 4(3).

Article Metrics

Abstract view(s): 1552 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 898 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.