Pengaruh Penggunaan Assesment Resiko HIV/AIDS terhadap Upaya Penata/Perawat Anestesi dalam Pelaksanaan Patient Safety;Universal Precautions

Yustiana Olfah(1*), Ni Ketut Mendri(2), Bondan Palestin(3)

(1) Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta
(2) Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta
(3) Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Latar Belakang : AIDS bukan penyakit, karena AIDS tidak menular. Yang menular adalah HIV yaitu virus yang menyebabkan tubuh mencapai masa AIDS. Virus ini terdapat dalam larutan darah, cairan sperma dan cairan vagina sehingga dapat menular melalui kontak darah/cairan tersebut bersumber dari Ditjen PP dan PL Kemenkes RI yang dilaporkan pada bulan September 2014 secara kumulatif HIV dan AIDS terhitung mulai 1 April 1987 sampai dengan 30 September 2014 total HIV 150.296 dan AIDS 55.799.

Pemeriksaan laboratorium HIV/AIDS belum merupakan pemeriksaan rutin sebagai bagian dari persiapan operasi sehingga tentu dengan makin tingginya kejadian HIV/AIDS kalau tidak di deteksi akan sangat membahayakan bagi tim operasi yang kemungkinan besar mengalami paparan langsung dengan cairan tubuh pasien  walaupun telah dilindungi dengan pemakaian alat pelindung diri/APD. Sehingga untuk keamanan penata/perawat anastesi sangat diperlukan cara yang dapat membantu mengkaji resiko HIV/AIDS pada pasien untuk meningkatkan kehati-hatian dalam mencegah penularan dan pelaksanaan patient safety. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan wawancara pada lima penata anestesi belum ada alat/ instrument selain dengan pemeriksaan laboratorium yang dapat membantu petugas kesehatan khususnya penata anestesi agar mampu mengkaji pasien beresiko atau tidak  terinfeksi HIV/AIDS, Dengan assesment resiko cara ini diharapkan persiapan operasi akan lebih hati hati dan optimal.

Tujuan Penelitian  : Mengetahui  pengaruh  penggunaan Assesment Resiko terhadap Upaya Penata/Perawat Anestesi  dalam Pelaksanaan Patient Safety ;Universal Precautions di RSUD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Metode Penelitian : Jenis penelitian Quasi eksperiment dengan rancangan Pre test Post test Design. Sampel penelitian dilakukan secara total sampling.  Rancangan ini tanpa kelompok pembanding (kontrol) dengan pertimbangan terbatasnya jumlah penata/perawat anastesi yang ada di RSUD Provinsi DIY, pengisian kuesioner dilakukan dua kali. Pertama untuk mengetahui kemampuan penata/perawat anestesi dalam deteksi resiko HIV/AIDS pasien pada saat kunjungan pra nestesi serta upaya pelaksanaan patien safety;universal precautions  sebelum diberikan Assesment Resiko dan kedua sesudah diberikan pelatihan menggunakan Assesment Resiko. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan kriteria penata/perawat anestesi yang aktif dan bekerja di kamar operasi.  Data hasil pemeriksaan dianalisis secara diskriptif  dan secara analitik dengan bantuan komputer menggunakan uji T test dengan  taraf signifikan 0,05.

Hasil Penelitian: Uji statistik bernilai 0,000 terdapat pengaruh penggunaan assesment resiko terhadap upaya penata/perawat anestesi dalam pelaksanaan patient safety; universal precautions di RSU Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keywords

Assesment resiko; universal precaution; perawat anestesi

Full Text:

PDF

References

Adhi ,Juandha. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . Jakarta. FKUI

Ahluwalia, V.K., & Ahluwalia, M., 2005, HIV/AIDS Transmission, Prevention and Alternatives Therapies, Lotus Press, India.

Arriaga AF, Bader AM, Wong JM, et al.2013. Simulation-based trial of surgical-crisis checklists.N Engl J Med;368:246–53

Arief Mansjoer. 2001. KapitaSelekta Kedokteran Jilid I. Medis Aesculapius,Jakarta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Refisi VI. PT Asdi Mahasatya,Jakarta.

Borgmann, H., Helbig, S., Reiter, M. a., Hüsch, T., Schilling, D., Tsaur, I., & Haferkamp, A. 2015. Utilization of surgical safety checklists by urological surgeons in Germany: a nationwide prospective survey. Patient Safety in Surgery, 9(1), 37. doi:10.1186/s13037-015-0082-5

Birnbach DJ, Hernandez M. 2007.Neuraxial an-algesia For Labor in Spinal and Epidural anaesthesia, Wong CA (ed). New York: Mc Graw-Hill, ; p.257-74.

Cangara, Hafied.2012.Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada,Jakarta

Dale, Edgar. 1969. Audio Visual Methods in Teaching. New York: Holt, Rinehart and Winston Inc. The Dryden Press

.

Farnan, R., & Enriquez, M., 2012, What Nurses Know…HIV/AIDS : The Answer You Need From The People You Trust,Demos Medical Publishing, New York.

International Labour Organization (ILO). 2013. Keselamatan dan Kesehatan KerjaSarana untuk Produktivitas. Jakarta : ILO

Kemenkes RI,2011, Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada Orang Dewasa

Kemenkes RI 2006. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (patient safety). UtamakanKeselamatan Pasien.

Kemenkes RI,2014. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia . Dit.Jend PP dan

Kholid, A. 2012. Promosi Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Mangku,Gde,Senaphati T Gde Agung.2010. Buku Ajar Anestesi Reanimasi,Cetakan Pertama,Jakarta.

Muhibbin Syah. 2011. Psikologi Belajar Jakarta: Bumi Aksara

Notoatmodjo. 2010 (a). Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Rineka Cipta.Jakarta.

_________2010 (b).Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: RinekaCipta

Slameto,2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta.

Syamsu Hidayat, R. De Jong Wim. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi. Jakarta: EGC.

Syafri Kamsul Arif, Irda Astuty.2017. Anestesi Pasien HIV,Nusantara Medical Science Journal 1 (2017) 28-32

Widodo, E. (2009). Praktik Wanita Pekerja Seks (WPS) Dalam Pencegahan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Dan HIV&AIDS Di Lokalisasi Koplak, Kabupaten Grobogan. The Indonesian Journal of Health Promotion (Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia), 4(2), 94-102.

Article Metrics

Abstract view(s): 1352 time(s)
PDF: 564 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.