Law Enforcement of Fisheries Crime in North Maluku Province through Transcendental Paradigm

Muhammad Amin Hanafi(1*), Absori Absori(2), Khudzaifah Dimyati(3), Ajid Abdul Syawal(4), Arief Budiono(5),

(1) Universitas Muhammadiyah Ternate
(2) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(3) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(4) Khairun University of Ternate
(5) Universitas Muhammadiyah Ponorogo
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/jtl.v2i1.11368

Abstract

Objective: This article aims to discuss the enforcement of customary law in North Maluku, the deliberation value in the BMA Sultanate of Ternate, and the implementation of customary criminal sanctions by the Badan Musyawarah Adat.

Methodology: The methodology used in this study was legal research conducted in a non-doctrinal qualitative approach. In this study, the law is not only conceptualized as all the principles and rules that regulate human life in society but also includes institutions and processes that actualize the validity of these rules in society.

Findings: Law enforcement of fisheries crimes is based on the provisions of Indonesian Law No. 45 of 2009 concerning Fisheries. Criminal provisions are regulated by Articles 84 to 104. One of them is about sinking the ship used to commit fishing crimes. Sanctions given to the fish theft (illegal fishing) perpetrators in territorial waters that have been determined by the local customary head are 1) warning; (2) monetary charges according to the agreement of the local customary community; and (3) boat (pajeko in Ternate) or motorboat seized by the sultanate to be used by the community through profit sharing.

Utility: Customary Institute of Ternate Sultanate in 2018 has decided on three cases in the Kao bay area concerning fish catching. Besides the traditional law enforcement that is implemented by the Sultanate, North Maluku recognizes Sasi Customs (Adat Sasi), which is regulation of tradition that limits people for catching fish or taking other sources in a certain type and particular period. Thus, the ecological balance is still maintained.

Novelty/Originality: The concept of transcendental law enforcement is substantially in line with the values in the Segulaha tradition that has been applied for a long time in North Maluku. In Segulaha customary law, there is a traditional element in a person who has the same soul with transcendental values by positioning revelation as the source of the law.

 

Keywords: Law Enforcement, Fisheries Crimes, Transcendental Approach

Full Text:

PDF

References

Abdulrahman, Jusuf. (2002). Kesultanan Ternate dalam “Jou Ngon Ka Dada Madopo Fangare Ngom Ka Alam Madiki”. Manado: Media Pustaka.

Abidin, Lit. A.Z. (2010). Hukum Pidana Indonesia. Jakarta: Yarsif Watampone.

Absori. (2018). Epistemologi dan Legalisasi Hukum Transendental, Prosiding Seminar Hukum Transendental: Pengembangan dan Penegakan Hukum di Indonesia. Yogyakarta: Genta Publishing.

Abdul, Kadir Riyadi. (2014). Wacana Klasik tentang Manusia Spiritual. Jakarta: LP3ES

Arif, Barda Nawawie. (2010). Kebijakan Legislatif dalam Penanggulangan Kejahatan dengan Pidana Penjara. Yogyakarta: Genta Publishing

Ali, Achmad. (2009). Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Juricialprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence). Jakarta: Prenada Media Grup

Anderson, Ben. (2000). Kuasa Kata ; Jelajah Budaya – Budaya Politik di Indonesia. Yogyakarta: Mata Bangsa.

Apeldoorn.L.J.Van. (1982). Pengantar Ilmu hokum. Jakarta: Pradnya Paramita

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Tt. Adat Istiadat Maluku Utara. Jakarta: Ditjen kebudayaan RI

Dimyati, Khudzaifah. Sesi Kuliah Paradigma Pembangunan Hukum Berbasis Nilai-Nilai Transendental. Ruang Kuliah Program Doktor Ilmu Hukum UMS: Gedung Pascasarjana Lt. 4.

Dirdjosisworo, Soedjono. (1983). Pengantar ilmu Hukum. Jakarta: Fajar.

Erwin, Muhammad. (2011). Filsafat Hukum Refleksi Kritis Terhadap Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Fahrul, Abd Muid. (2018). Ayat Ayat Kelautan dalam Tafsir Al Misbah. Bandung: NLI.

Farid, Zainal Abidin. (2007). Hukum Pidana 1. Jakarta: Sinar Grafika.

Friedman, Lawrence. M. (1975). The Legal System, A Social Science Perspective. New York: Russel Sage Foundation.

Friedman, Lawrence M. (1984). “What is a Legal System” dalam American Law. New York: W.W Norton and Company

Gatot, S. (2011). Hukum Acara Pidana dan Hukum Pidana Di bidang Perikanan. Jakarta: Rineka Cipta

Hasan, Abdul Hamid. (2001). Aroma Sejarah dan Budaya Ternate. Jakarta: Antara Pustaka Utama.

H. Halim HS & Erlies Septiana Nurbani. (2014). Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan Disertasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Heryanto, Husein. (2012). Paradigma Holistik, Dialog Filsafat, Sains, dan kehidupan menurut Shadra dan Whitehead. Bandung: Teraju.

Hikmahanto Juwono. (2006). Penegakan hukum dalam kajian Law and development: Problem dan fundamen bagi Solusi di Indonesia. Jakarta: Varia Peradilan

Joko, T. H. (2013). Hukum Perikanan Indonesia. Bandung: Citra Aditiya Bakti.

Kardono, Priyadi (Ed). (2015). Paradigma Geomaritim; Strategi Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia dalam Perspektif Geografi. Diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) didukung oleh Ikatan Geograf indonesia (IGI)

Kelsen, Hans. (2007). General Theory of Law and State (edisi Terjemahan oleh Raisul Muttaqien). Bandung: Nusa Media dan Nuansa.

Lamintang, P.A.F. (1997). Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Lamintang, P.A.F. (1990). Asas-Asas Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Sinar Baru.

Lapian, AB. (2015). Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut - Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX. Depok: Komunitas Bambu.

Lili Rasyidi & Ira Tania Rasyidi. (2010). Pengantar Filsafat Hukum. Bandung: Mandar Maju.

Liliwere. A. (2003). Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Marpaung, Leden. (2008). Asas-Teori Praktik Hukum Pidana. Jakarta: Sinar Grafika.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Moertono, Soemarsaid. (2017). Negara dan Kekuasaan di Jawa Abad XVI-XIX. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Mudafar. Syah. Tt. Lingkungan Hidup Adat Ternate. Ternate Maluku Utara

Muladi. (2004). Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana. Semarang: Universitas Diponegoro.

Muladi & Barda Nawawi Arief. (2002). Teori-teori dan kebijakan hukum pidana. Bandung: Alumni.

Munoz, Paul Michel. (2013). Kerajaan-Kerajaan Awal Kepulauan Indonesai dan Semenanjung Malysia. Yogyakarta: Media Abadi.

Nina Mariani Noor (Ed). Etika dan Religiusitas Anti-Korupsi Dari Konsep ke Praktek di Indonesia. (2015). Switzerland: Globethics.net.

Noor. Sulaiman, M. (1995). Adat Segulaha dalam Perspektif Ajaran Islam Makalah Laporan Hasil Penelitian. Ternate: Fakultas Tarbiyah.

Noor. Sulaiman, M. (2001). Alkhairaat dan Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Kaili. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Prakoso, Djoko. (1987). Polri Sebagai Penyidik Dalam Penegakan Hukum. Jakarta: PT Bina Aksara.

Prodjohamidjojo Martiman .(1997). Memahami dasar-dasar hukum pidana Indonesia jilid II. Jakarta: Pradnya Paramita.

Prodjodikoro, Wirjono. (2003). Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Remmelink, Jan. (2003). Hukum Pidana “Komentar Atas Pasal-Pasal Terpenting Dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Belanda dan Padanannya Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Soekanto, Soerjono. (1983). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Rajawali Pers.

Sunyowati, Dina. (2013). Peran Hukum dalam Pembangunan di Indonesia. Bandung: Rosdakarya

Surbakti, Natangsa. (2014). Peradilan Restoratif; dalam Bingkai Empiri, Teori, dan Kebijakan. Yogyakarta: Genta Publishing.

Spradley, James P. The Etnographic Interview, Dialihbahasakan oleh Misbah Zulfah Elizabeth, dengan judul Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Sunyowati, Dina. (2013). Port State Measures dalam upaya pencegahan terhadap IUU Fishing di Indonesia, dalam Idris dkk, Peran Hukum dalam Pembangunan di Indonesia. Bandung: Rosdakarya.

Teguh Prasetyo & Abdul Halim Barkatullah. (2012). Filsafat, Teori dan Ilmu Hukum Pemikiran Menuju Masyarakat yang berkeadilan dan Bermartabat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wattimena, Reza A. (2007). Melampaui Negara Hukum Klasik. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Wardiono, Kelik. (2016). Paradigma Profetik: Pembaruan Basis Epsitemologi Ilmu Hukum. Genta Publishing: Yogyakarta.

Wignjosoebroto, Soetandyo. Silabus Metode Penelitian Hukum. Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Airlangga.

Journal

Moh Mufid. (2018). Fikih Konservasi Laut: Relevansi Fiqh Al-Bīʼah di Wilayah Pesisir Lamongan. Jurnal Al Manahij, Vol. XII No. 1.

Elva, Lestari & Arif, Satria. (2015). Peranan Sistem Sasi Dalam Menunjang Pengelolaan berkelanjutan Pada Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat. Buletin Ilmiah MARINA Sosek Kelautan dan Perikanan, Vol. 1 No. 2.

Lamerissa, Yanti Amelia. (2010). Praktek Illegal Fishing Di Perairan Maluku; Sebagai Bentuk Kejahatan Ekonomi. Jurnal Sasi, Vol.16. No.3.

Muhamad, Simela Victor. (2012). Illegal fishing di perairan indonesia: permasalahan dan upaya penanganannya secara bilateral di Kawasan. Jurnal Politica, Vol. 3, No. 1.

Ahmad Yusam Thobroni. (Juli-Desember 2008). Fikih Kelautan II : Etika Pengelolaan Laut dalam Perspektif Al-Qur’an. Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 7, No. 2

Buntoro, Kresno. (2013). Kegiatan Militer Di Zee Dan Pelaksanaan Hot Pursuitdi Indonesia. Jurnal Opinio Juris, Vol. 12.

Freshty Yulia Arthatiani. (2014) Peran Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perikanan dalam Proses Penegakan Hukum Kasus IUU Fishing di Indonesia. Jurnal Widyariset, Volume 17, Nomor 1.

Elva Lestari & Arif Satria. (2015). Peranan Sistem Sasi Dalam Menunjang Pengelolaan berkelanjutan Pada Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat. Buletin Ilmiah MARINA Sosek Kelautan dan Perikanan Vol. 1 No. 2.

Hongzhou, Zhang. (2015). Indonesia’s War on Illegal Fishing: Impact on China. Journal RSIS, No. 192.

Khopiatuziadah. (2017). Evaluasi Pengadilan Perikanan Dalam Penegakan Huku Di Bidang Perikanan Dalam Rangka Perubahan Kedua Undang-Undang Tentang Perikanan. Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 14 N0. 01.

Lewerissa, Yanti Amelia. (2010). Praktek Illegal Fishing di Perairan Maluku sebagai Bentuk Kejahatan Ekonomi. Jurnal Sasi, Vol.16. No.3.

Liebell, Susan P. (2011). The Text and Context of "Enough and as Good": John Locke as the Foundation of anEnvironmental Liberalism. Journal Polity, Vol. 43.

Lucken, Karol. (1998). Contemporary Penal Trends: Modern or Postmodern?. The British Journal of Criminology, Vol. 38, No. 1 Winter

Mathias, Matthew D. (2013). The Sacralization of the Individual: Human Rights and the Abolition of the Death Penalty. American Journal of Sociology, Vol. 118, No. 5.

Nadia Putri Rachma Persada, dkk. (2018). Sasi sebagai Budaya Konservasi Sumber Daya Alam di Kepulauan Maluku. Jurnal Ilmu dan Budaya, Vol. 41, No.59.

Naim, Armain. (2010). Pengawasan Sumberdaya Perikanan dalam Penanganan Illegal Fishing di Perairan Provinsi Maluku Utara, Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 3 Edisi 2.

Pettalongi, Sagaf S. (2012). Adat Segulaha dalam Tradisi Masyarakat Kesultanan Ternate, el Harakah Vol.14 No.2.

Polsenberg, Johanna. (2011). US and EU team up to combat illegal fishing, Journal Frontiers in Ecology and the Environment, Vol. 9, No. 8.

Putra, Yudi Dharma. (2015). Tinjauan Tentang Penegakan Hukum Tindak Pidana Penangkapan Ikan Secara Illegal (Illegal Fishing) Di Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Naskah Publikasi Jurnal, Program Studi Magister Ilmu Hukum, Universitas Brawijata Malang.

Runtukahu, Jurian. (2016). Tanggung Jawab Polisi Perairan dalam Penegakan Hukum Di Wilayah Laut Teritorial Republik Indonesia. Jurnal Lex et Societatis, Vol. IV/No. 1.

Sangadji, Maryam. (2013). Alternatif Pengendalian Inflasi Melalui Nilai-Nilai Kearifan Lokal Maluku. Jurnal Ekonomi Citra Ekonomika, Volume VII, No. 2.

Simela Victor Muhamad. (2012). Illegal fishing di perairan indonesia: permasalahan dan upaya penanganannya secara bilateral di Kawasan. Jurnal Politica, Vol. 3, No. 1.

Sulaiman. (2011). Model Pengelolaan Perikanan berbasis Hukum Adat Laot di Lhok Rigaih Kabupaten Aceh Jaya. Jurnal MMH, Jilid 40 No. 1.

Yelli Maivi Dapu. (2016). Implikasi UU No. 23 Tahun 2014 Terhadap Kewenangan Urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Kelautan dan Perikanan. Jurnal Lex et Societatis, Vol. IV/No. 8.

Yuliana Primawardani. (2017). Perlindungan Hak Masyarakat Adat dalam Melakukan Aktivitas Ekonomi, Sosial dan Budaya di Provinsi Maluku, Jurnal HAM Vol. 8 No. 1.

Yusran & Afri Asnellu. Kajian Green Politics Theory Dalam Upaya Menangani Krisis Ekologi Laut Indonesia Terkait Aktifitas Illegal Fishing. Indonesian Journal of International Relations, Vol. 1, No. 2.

Wenno, I. H. (2011). Budaya “Ale Rasa Beta Rasa” Sebagai Kearifan Budaya Lokal Maluku Dalam Pembentukan Karakter Bangsa, Cakrawala Pendidikan. Th. XXX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY

Zulfikar Judge & Marissa Nurizka. (2008). Peranan Hukum Adat Sasi Laut dalam Melindungi Kelestarian Lingkungan Di Desa Eti Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Lex Jurnalica, Vol. 6 No.1. Hlm 30.

Thesis and Dissertation

Shafrudin. (2009). Pelaksanaan Politik Hukum Pidana Dalam Menanggulangi Kejahatan. Tesis, Semarang: Universtias Diponegoro

Maryam Sangadji. (2010). Penguatan Eksistensi Budaya Sasi Sebagai Upaya Menjaga Keberlanjutan Ekonomi (Tinjauan Perspektif ModalSosial). Disertasi: Universitas Brawijaya.

Indonesian Constitution and Regulation

Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perikanan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Acara Pidana

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian

Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2010 tentang Peraturan Pelaksana Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2012 tentang Kepolisian

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 28/PUU-V-2007 Tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan RI Terhadap Undang-Undang Dasar 1945 (Kewenangan Penyidik)

Interview

Wawancara dengan Andi, Anggota Kejaksaan Negeri Maluku Utara, 10 Februari 2018, pukul 10.30 WIT

Wawancara dengan Arman Naim, minggu pertama ramadhan 12 Pukul 12.30

Wawancara dengan Samsudi Ishak / Noke Nama Jaksa / Kasipidum pada Pukul 10:00, perwira yang dimaksud oleh Noke berinisial AJ.

Wawancara Sugianur, SH, Hakim pada Pengadilan Negeri Ternate pada pukul 10 : 00.

Wawancara dengan Om Ade, Nelayan di Perairan Maluku Utara, 16 Januari 2018, Pukul 09.00 WIT

Wawancara Jainudin dinas perikanan pulau morotai, 16 Mei 2019 Pukul 10.00

Wawancara dengan Daud Gobasa, warga desa Posi-Posi, 18 Januari 2018, pukul 17.00 WIT

Article Metrics

Abstract view(s): 436 time(s)
PDF: 389 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.