Prophetic : An Epistemological Offer for Legal Studies
(1) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/jtl.v1i1.8797
Abstract
Purpose of the study:This article aims to define Prophetic (Islamic demystification/Islamic scholarship) which is a concept offered by Kuntowijoyo to integrate science and religion. Unlike western epistemology, prophetic includes revelation and the heart as part of the ontology. From the aspect of prophetic epistemology, it is based on synthetic and analytic approaches with transcendental structural methods, while from axiological aspects, justice with prophetic ethical values are humanization, liberation, and transcendence, becomes the goal and values.
Methodology: This research was based on a philosophical approach because it was intended to explore the epistemological building of the prophetic paradigm offered by Kuntowijoyo. The main sources of information in the form of Kuntowijoyo's writings and thoughts about the prophetic paradigm were collected through library studies. The data that have been processed were analyzed using descriptive analysis, interpretation, hermeneutics, and heuristics.
Main Findings: Prophetic can be used as one model to integrate science and religion, which is done by connecting the text with the context.
Applications of this study: This study can provide keywords that can be used as a guide to understand prophetic such as: (1) qauliyah verses, kauniyah verses, and nafsiyah verses; revelation, reason, heart, and senses, as a keyword in understanding aspects of ontology; (2) synthetic and analytic approaches with transcendental structural methods, as keywords in understanding aspects of epistemology, and; (3) justice which is based on prophetic ethical values encompassing humanization, liberation, and transcendence, as keywords in understanding the axiological aspects.
Novelty/Originality of this study: understanding the prophetic paradigm of Kuntowijoyo
Full Text:
PDFReferences
Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. (2010). Islam and Secularism. diterjemahkan oleh Khalif Muammar (dkk). Islam dan Sekularisme. Bandung : Institut Pemikiran Islam dan Pembangunan Insan (PIMPIN) bekerjasama dengan Institut Alam dan Tamadun Melayu (ATMA) Universitas Kebangsaan Malaysia.
Armas, Adnin. (2007). Dewesternisasi dan Islamisasi Ilmu Pengetahuan. .makalah disampaikan dalam diskusi sabtuan INSISTS pada tanggal 19 Mei 2007.
Armas, Adnin. (2007). Krisis Epistemologi dan Islamisasi Ilmu. Ponorogo: ISID Gontor: Center for Islamic and Occidental Studis. 2007.
Bagir, Zainal Abidin. (2005). Pengilmuan Islam dan Integrasi Ilmu dengan Etika: Gagasan Kuntowijoyo. disampaikan dalam seminar Apresiasi Hidup dan Pemikiran Kuntowijoyo. di University Center UGM. 26 Mei 2005.
Bosetti, Giancarlo. (2009). Pemikiran untuk Mencari Titik Temu . dalam Giancarlo Bosetti (ed.). Iman Melawan Nalar: Perdebatan Joseph Ratzinger Melawan Jürgen Habermas. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Capra, Fritjof. (2009). The Tao of Physic: An Exploration of The Parallels bertween Modern Physics and Easter Mysticism. diterjemahkan oleh Aufiyah Ilhamal Hafidz. The Tao of Physic: Menyingkap Kesejajaran Fisika Modern dan Mistisme Timur. Cet. Ke-IV. Yogyakarta : Penerbit Jalasutra
Casanova, José. (2006). Secularization Revisited: A Reply to Talal Asad. dalam David Scott dan Charles Hirschkind (eds.). Powers of the Secular Modern: Talal Asad and His Interlocutors. Stanford. California: Stanford University Press
Dhakidae, Daniel. (2003). Cendikiawan dan kekuasan Dalam Negara Orde Baru. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fahmi, M.. (2005). Islam Transendental (Menelusuri jejak-jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo). Yogyakarta: Pilar Media
Golshani, Mehdi. (2003). Science and the Sacred: Sacred Science vs. Secular Science. makalah International Conference on Religion and Science in the Post-Colonial World. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. 2-5 Januari
Habermas, Jürgen. (2009). Hal-hal yang Diakui oleh Filsuf Non-Religius Tentang Tuhan (lagi dari Rawls). dalam Giancarlo Bosetti (ed.). Iman Melawan Nalar: Perdebatan Joseph Ratzinger Melawan Jürgen Habermas. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Hardiman, F. Budiman. (2003). Melampaui Positivisme dan Modernitas: Diskursus Filosois tentang Metode Ilmiah dan Problem Modernitas. Yogyarakta : Penerbit Kanisius.
Kartanegara, Mulyadhi. (2007). Mengislamkan Nalar: Sebuah Respon terhadap Modernitas. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Kleden, Ignas. (2010). Masyarakat Post-Sekular: Relasi Akal Dan Iman Serta Tuntutan Penyesuaian Baru. teks pidato Studium Generale Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta 16 Agustus 2010
Kuntowijoyo. (1991). Paradigma. Islam: Interpretasi Untuk Aksi . Bandung : Mizan.
Kuntowijoyo. (1997) . “Menuju Ilmu Sosial Profetik”. Republika (19 Agustus 1997)
Kuntowijoyo. (1997). Identitas Politik Umat Islam. Bandung: Mizan. 1997.
Kuntowijoyo. (1999). Paradigma Baru Ilmu-ilmu Islam: Ilmu Sosial Profetik Sebagai Gerakan Intelektual. Jurnal Mukaddimah. Nomor 7. Tahun V/1999.
Kuntowijoyo. (2001). Muslim Tanpa Masjid. Bandung: Mizan.
Kuntowijoyo. (2004). Islam Sebagai Ilmu. Bandung: Teraju.
Naisbitt, John. (1997). The Eight Megatrends that are Changing the World. diterjemahkan oleh Danan Priyatmoko dan Wandi S. Brata. Megatrends Asia: Delapan megatrend Asia yang Mengubah Dunia. Jakarta: Periplus Editions dan PT. Gramedia Pustaka Utama.
Nugroho, Heru. (1997). “Mencari Legitimasi Akademik Ilmu Sosial Profetik”. Kedaulatan Rakyat . (13 Desember 1997).
Putra, Heddy Shri Ahimsa. (2011). Paradigma Profetik: Mungkinkah? Perlukah?. Makalah disampaikan dalam “Sarasehan Profetik 2011”. diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana UGM. di Yogyakarta. 10 Februari 2011.
Rachman, Budhy Munawar. (2001). Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan Kaum Beriman. Jakarta: Paramadina.
Ratzinger, Joseph. (2009). Nalar dan Iman: Pertukaran Timbal Balik untuk Mambangun Suatu Etika Umum. dalam Giancarlo Bosetti (ed.). Iman Melawan Nalar: Perdebatan Joseph Ratzinger Melawan Jürgen Habermas. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Sardar, Ziauddin. (1987). Masa Depan Islam. Bandung: Pustaka Salman
Setia, Adi. (2007). Tiga Makna Sains Islam : Menuju Pengoperasionalan Islamisasi Sains. Jurnal Pemikiran dan peradaban Islam. Vol. III. No. 4. 2007. Jakarta: INSISTS dan Penerbit Khairul Bayan.
Subeno, Sutjipto. (2011). Paradigma Sains-Mistis Fritjof Capra: Suatu Tinjauan Kritis Dari Sudut Pandang Iman Kristen. http://www.grii-andhika.org/makalah_penting.htm.
Suseno, Franz Magnis. (2005). Pijar-Pijar Filsafat : Dari Gotholoco ke Filsafat Perempuan . dari Adam Müller ke Postmodernisme. Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Sutanto, Trisno S. (2010). Menyelamatkan Sekularisasi. Menyelamatkan Agama: Catatan tentang Masyarakat Post-Secular. makalah yang disampaikan dalam diskusi bulanan Komunitas Salihara Jakarta. Desember 2010.
Wan Daud, Wan Mohd Nor. (2008). “Dewesternization and Islamization : Their Epistemic Framework and Final Purpose”. Makalah yang dipresentasikan dalam seminar dengan tema Islamisasi Ilmu-ilmu Kontemporer” yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Institut Pemikiran Yogyakarta (IPI Jogja) pada tanggal 13 Desember 2008.
Zarkasyi, Hamid Fahmy. (2010). Ikhtiar Membangun kembali Peradaban Islam yang bermartabat. dalam Laode M. Kamaluddin (Ed.). On Civilization : Menyalakan Kembali Lentera Peradaban Islam yang Sempat Padam. Semarang : Unissula-Press bekerjasama dengan Penerbit Republikata.
Article Metrics
Abstract view(s): 461 time(s)PDF: 375 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.