STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK TOKOH PURI UBUD DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI DAN TRADISI BALI
Redi Panuju(1*)(1) Universitas Dr Soetomo Surabaya
(*) Corresponding Author
Abstract
Mempertahankan tradisi di era modern merupakan tantangan semua orang, tidak terlepas bagi masyarakat Ubud Kabupaten Gianyar Propinsi Bali. Desa ini dikenal sebagai destinasi wisata terbaik dunia, sehingga interaksi budaya antara pendatang dan wisatawan dengan masyarakat setempat berpotensi merubah tatanan tradisi. Kemajuan pariwisata yang didukung pesatnya perkembangan Ilmu dan Teknologi semakin menguatkan terjadinya perubahan.
Namun, pada kenyataannya tradisi di Ubud tidak sepenuhnya berubah, bahkan beberapa pelaksanaan tradisi di Ubud semakin berkembang. Jauh sebelum pesatnya pariwisata, pelestarian dan penanaman tradisi sudah dilakukan masyarakat Ubud yang dipimpin Puri Ubud yang saat itu masih menjadi Raja Ubud. Tatanan pemerintahan dan kekuasaan melanggengkan tradisi, begitu pula sebaliknya. Wisatawan yang datang ke Ubud tujuan utamanya adalah menyaksikan tradisi dan budaya masyarakat Ubud, sehingga pada akhirnya antara tradisi dan pariwisata juga menjadi saling ketergantungan.
Perubahan tata pemerintahan pasca kemerdekaan hingga orda baru membuat kewenangan Puri Ubud terbatas, sehingga tokoh Puri Ubud mulai berbenah agar tradisi tidak hancur. Kesempatan mengembalikan era kekuasaan zaman dahulu terbuka lebar pasca reformasi, tokoh Puri Ubud masuk dalam berbagai organisasi tradisional, organisasi sosial hingga organisasi politik. Kekuasaan sebelumnya mulai diambil melalui pengaruh yang lebih luas dalam bidang adat, agama, sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan. Francis Fukuyama menyebut hal tersebut sebagai modal sosial yang berupa jaringan sosial. Sosiolog Prancis Pierre Bourdieu (2010) menyebut symbolic capital, disamping economic capital. Lebih lanjut menurut Bourdieu ada empat modal yang bisa dipergunanakan dalam mendukung komunikasi politik, yakni modal kapital, modal modal kapital, modal budaya dan modal simbolik.
Penelitian ini menggunakan teknik kualitatif deskriptif, pengumpulan data berupa wawancara, observasi, studi dokumen, dengan analisis data deskriptif-kualitatif. Ada dua teori yang digunakan yaitu, Teori Praktik dan Teori Komunikasi Massa. Penelitian ini mengungkap bentuk atau metode komunikasi politik Puri Ubud dalam mempertahankan tradisi, sehingga beberapa tokoh Ubud berhasil meraih menjadi Kepala daerah, anggota DPRD hingga pimpinan lainnya. Empat modal dan menduduki kekuasaan semakin menguatkan tradisi begitu juga kekuasaan.
Eksistensi tradisi di Ubud juga dipengaruhi oleh ideologi pasar, pencitraan, praktik kekuasaan, modal (sosial, ekonomi, budaya, simbolik). Faktor inilah yang saling berkaitan dan bertautan serta bersimbiosis dalam mempertahankan tradisi dan kekuasaan Puri Ubud di zaman modern.
Kata kunci : tradisi, komunikasi, puri ubud.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Agger, Ben. 2008. Teori Sosial Kritis(Terjemahan) Yogyakarta : Kreasi Wacana.
Anonimus. 2006. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Semarang : Dahara Prize.
Arcana, Fajar. 2007. Surat Merah Untuk Bali. Jakarta : Galangpress (Anggota IKAPI).
Artha, I Gusti Putu. 2006. Wacana Berita Surat Kabar Kampanye Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Badung Provinsi Bali Tahun 2005 : Sebuah Kajian Budaya. Tesis Program Program Studi Kajian Budaya Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.
Atmaja, Bawa dan Anantawikrama Tungga Atmadja.2009. “Pelampiasan Syahwat Kekuasaan dan “Ngutang Gae, Ngalih Gae”: Pemaknaan Pesta Demokrasi di Bali”. Dalam Jurnal Kajian Budaya, Kajian Budaya Universitas Udayana, Volume 6 Nomor 11 Januari 2009. Halaman 45-82.
Bagong Suyanto dan Sutinah. 2005. Metode Pemelitian Sosial : Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta, Prenada Media
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama .
Bungi, Burhan. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Cetakan Pertama. Jakarta : Prenada Media
Cangara, H. 2009. Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi. Raja Grafindo. Jakarta.
Cangara, H. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Raja grafindo Persada. Jakarta
Dedi, Aji Mulawarman. 2007. ‘’Perubahan Dengan Eksistensi Habitus’’. Dalam ajidedim.wordpress.com. 12/26/2007.
Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar (2018). Memori Pengabdian Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata. DEVA Communications.
Dwipayana, Ari. 2006. Pergulatan Politik Representasi atas Bali. Denpasar: Uluangkep Press.
Effendy, Onong Uchjahna. 1992. Dinamika komunikasi. Pt Remaja Rosda Karya. Bandung.
Effendy, Onong Uchjahna. 1990. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung
Eriyanto, 2001, Analisis Wacana : Pengantar Analisi Teks Media, LKiS, Yogyakarta.
Fashri, Fauzi.2007. Penyingkapan Kuasa Simbol. Yogyakarta : JUXTAPOSE.
Firmanzah. 2007. Marketing Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Geriya, W. 1995. Pola Partisipasi dan Pemberdayaan Sumber Desa Adat dalam Perkembangan Pariwisata. Denpasar. Upada Sastra
Hamad, Ibnu. 2004, Konstruksi Realitas Politik Dalam Media Massa : Sebuah Study Critical Discourse Analysis Terhadap Berita-berita Politik, Granit, Jakarta.
Haryanto. 2005. Kekuasaan Elit. Yojakarta: Program Pascasarjana (S2) Universitas Gadjah Mada.
I Putu Gede Suwitha, Jurnal Kajian Bali, Elite Puri dalam Lanskap Politik Kontemporer di Bali. Volume 05, Nomor 01, April 2015
Ishwara, Luwi. 2005. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit Buku Kompas.
Jondra, I Wayan dan I Nengah Sujaya (ed). 2007. Kepemimpinan yang Balinese. Denpasar : PT. Empat Warna Komunikasi.
Khairul Muluk, Mujibur Rahman. 2007. Menggugat Partisipasi Publik Dalam Pemerintahan Daerah; Sebuah Kajian dengan Pendekatan Berpikir Sistem. Malang: Banyumedia Publishing.
McQuail, Dennis. 1987. Mass Communication Theory, An Introduction (2nd). Newbury Parks Sage
Mulyana, Dedy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Pt Remaja Rosda Karya. Bandung.
Mulyana. 2005. Kajian Wacana. Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Tiara Wacana.
Mu’ti, Abdul.2009. Demokrasi Feodal. Dalam www.unisosdem.org, 3 Maret 2009.
Mufid, Muhamad, 2007, Komunikasi & Regulasi Penyiaran, Kecana, Jakarta.
Mulyana, Deddy , 2004, Metode Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya, hal 106, Remaja Rosdakarya Bandung.
Nazir, Moh. 1998. Metode Penelitian. Cetakan Ketiga. Jakarta : Ghalia.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Panuju, Redi. 2002. Krisis Public Relations. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Panuju, Redi. 2017. Sistem Penyiaran Indonesia. Jakarta: Prenada Mediagroup
Panuju, Redi. 2017. Konvergensi Media Dakwah: Studi Kasus Radio Komunitas Ma’dinul Ulum Tulungagung. Jurnal Komunikasi Islam Volume 07 (1), Juni 2017: 88-106. ISSN: 2088-6314
Pareno, Sam Abede. 2005. Media Massa antara Reulitas dan Mimpi. Cetakan Pertama. Surabaya : Papyrus.
Pasaribu, Rondang. 1999. “Pers dalam Tatanan Politik yang Berubah”. Dalam Menuju Masyarakat Kewargaaan, Afnan Malay dkk (editor). Cetakan Pertama, Yogyakarta : LP3Y.
Piliang, Yasraf Amir. 2004. Posrealitas, Realitas Kebudayaan Dalam Era Postmetafisika. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Jalasutra.
Piliang, Yasraf Amir., 2005, Tanspolitika, Dinamika Politik dalam Era Vitualitas. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Jalasutra.
Poerwardarminta. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Cetakan Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.
Pujiastuti. 2014. Kompetensi Komunikasi Antar Budaya : studi Etnografi Komunikasi Antar Budaya di Asrama Mahasiswa ITS Surabaya. Tesis Program Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo Surabaya.
Rivers, William L dkk. 2003. Media Massa dan Masyarakat Modern. Cetakan Pertama. Jakarta : Kencana.
Romli, Lili. 2005. “Pilkada Langsung, Otonomi Daerah dan Demokrasi Lokal”, Dalam Jurnal Analisis CSIS, Volume 34 Nomor 3 September 2005, Halaman 279-290.
Ruslan, Rosady. SH.MM. 2008. Manajemen Pulic Relations dan Media Komunikasi, Rajawali Pers. Jakarta
Sastrodiwiryo, Dr Soegianto. Perjalanan Dang Hyang Nirartha Sebuah Dharmayatra (1479-1560)Dari daha Sampai Tambora. Pt BP. Denpasar.
Senjaya, Sasa Djuarsa. 1993. Pengantar Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta
Siebert, Fred. S. 1986, Empat Teori Pers (terjemahan oleh Putu L.S. Pendit), Jakarta: PT Intermasa.
Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Cetakan Kedua. Bandung : Rosda Karya
Soebandi, Jro Mangku Gde Ketut. Mengenal leluhur Dari Dunia Babad. Denpasar. Pustaka Bali Post.
Sudiana. 1986. Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung: Remadja Kary.
Sudibyo Agus, 2006, Politik Media dan Petarungan Wacana, Cetakan Kedua. LKIS Yogyakarta.
Sugiyono, Pof. Dr. 2009. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R & D, CV Alfabeta, Bandung
Suharno dan Ana Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Semarang: CV Widya Karya.
Sukawati, Tjokorda Oka A.A, (ed). 2006. Kembang Rampai Desa Ubud. Denpasar: Pustaka Nayottama.
Surpa, I Wayan. 2005. Pengantar Hukum Hindu. Surabaya. PARAMITA.
Suprayogo, Imam dan Tobrini. 2001. Metodelogi Penelitian Sosial-Agama. Cetakan Pertama. Bandung : Rosda.
Suryadi, Budi. 2007. Sosiologi Politik.IRCiSod. Djogjakarta.
Suyasa, Tjok Gde Agung. 2005. Babad Dalem Sukawati.
Rosady Ruslan. 1998. Manajemen Publik Relation dan Media Komunikasi. Jakarta, Pt Raja Grafindo Persada.
Tester, Keith. 2003. Media, Budaya, dan Moralitas. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Juxtapose dan Kreasi Wacana.
Wattimena, Reza A.A.2009. (essai) Feodalisme Sebagai Musuh Demokrasi.’ Dalam Kompas : 30 April 2009.
Werner J Severin dan James W. Tankard, Jr. 2001. Teori Komunikasi : Sejarah,Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Prenada Media. Jakarta.
Widodo. 1997. Teknik Wartawan Menulis Berita di Surat Kabar dan Majalah. Cetakan Pertama. Surabaya : Penerbit Indah
Wilasa, Nyoman. 2012. Relasi Kekuasaan Puri Ubud Dengan Partai Politik Pada Pilkada 2008 Kabupaten Gianyar Propinsi Bali : Sebuah Kajian Budaya. Tesis Program Program Studi Kajian Budaya Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.
Article Metrics
Abstract view(s): 1896 time(s)PDF (Bahasa Indonesia): 1747 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.