Analisis Faktor yang Mempengaruhi Prevalensi Swamedikasi Sebelum dan Selama Wabah Covid 19 Studi pada Tenaga Kefarmasian di Provinsi Jawa Tengah
Fildza Huwaina Fathnin(1*), Arifin Santoso(2), Indriyati Hadi Sulistyaningrum(3), Rina Dwi Lestari(4)(1) Universitas Islam Sultan Agung
(2) Universitas Islam Sultan Agung
(3) Universitas Islam Sultan Agung
(4) Universitas Islam Sultan Agung
(*) Corresponding Author
Abstract
The rate of self-medication among pharmacist is currently very high, which can lead treatment failure and even be dangerous. The purpose of this study was to determine the prevalence and factors related to self-medication before and during the COVID-19 outbreak by Health Workers in Central Java. The purpose of this study was to determine the prevalence and factors related to self-medication before and during the COVID-19 outbreak by pharmacists in Central Java. In addition, it also evaluates the prevalence of self-medication from the perspective of pharmacists before and during the COVID-19 outbreak, identifies general conditions of self-medication before and during the COVID-19 outbreak, investigates sociodemographic characteristics and health patterns related to self-medication by pharmacists in Java. Middle. This type of research is non-experimental using a cross-sectional design. The samples taken were pharmacist in Central Java. Sampling by snowball sampling method and obtained as many as 82 respondents. The results showed the factors that significantly influenced self-medication were age (p=0.05), the willingness or plans of the pharmacists themselves to carry out self-medication (p=0.000), pandemic conditions (p=0.023), and encouragement from other people (p=0.023). p=0.001). While the most dominating factor is the plan to continue self-medication (Sig.B=18.424).). There was a significant difference between the prevalence before and during the Covid-19 pandemic (p=0.007). The conclusion in this study is the Covid-19 pandemic has increased the prevalence rate of self-medication.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BPS, 2017. Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Sebulan Terakhir. https://www.bps.go.id/indicator/30/1974/2/persentase-penduduk-yang-mengobati-sendiri-selama-sebulan-terakhir.html
BPS, 2021. Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Sebulan Terakhir. https://www.bps.go.id/indicator/30/1974/1/persentase-penduduk-yang-mengobati-sendiri-selama-sebulan-terakhir.html
de Karos, V. A., and Widayati, A., 2022. Intensi Swamedikasi di Kalangan Masyarakat Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta pada Masa Pandemi Covid-19: Tinjauan Theory of Planned Behavior. Jurnal Kefarmasian Akfarindo, pp.20–28.
Handayani, D. T., Sudarso, S., and Kusuma, A. M., 2013. Swamedikasi pada Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 3(3), 197–202.
Harahap, N. A., Khairunnisa, K., and Tanuwijaya, J., 2017. Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Panyabungan. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 3(2), pp.186–192.
Hidayati, A., Dania, H., and Puspitasari, M. D., 2017. Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas untuk Swamedikasi Pada Masyarakat RW 8 Morobangun Jogotirto Berbah Sleman Yogyakarta. . Jurnal Ilmiah Manuntung, 3(2), pp. 139–149.
Jajuli, M., and Sinuraya, R. K., 2018. Artikel Tinjauan: Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Risiko Pengobatan Swamedikasi. Farmaka, 16(1), pp. 48–53.
Khasanah, K., Anindhita, M. A., and Dewanto, A. C., 2022. Edukasi Swamedikasi Penggunaan Antibiotik, Dagusibu Obat dan Peran Social Support dalam Pengobatan pada PKK RT 03 RW 04 Perumahan Graha Tirto Asri Kelurahan Tanjung Kecamatan Tirto Kab Pekalongan. ABISATYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), pp. 1-16.
Lenggu, M. Y., 2017. Kajian Perilaku Swamedikasi Menggunakan Obat Penggemuk Badan oleh Pasien Pengunjung Apotek di Kota Kupang Tahun 2016. Jurnal Info Kesehatan, 15(2), pp. 346–366.
Marhenta, Y. B., Farida, U., Admaja, W., and Salsabila, A., 2021. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas Untuk Swamedikasi pada Masyarakat Dusun Krajan Kedungjambe Singgahan Tuban. Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS), 3(1), pp. 1–9.
Muharni, S., Aryani, F., and Mizanni, M. 2015. Gambaran Tenaga Kefarmasian dalam Memberikan Informasi kepada Pelaku Swamedikasi di Apotek-Apotek Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 2(1), pp. 47-58.
Musdalipah, M., 2018. Pemberdayaan Masyarakat Tentang Swamedikasi Melalui Edukasi Gema Cermat dengan Metode CBIA. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat , 2(1), pp. 106–112.
Ningsih, L. F., Setiadi, A. A. P., Brata, C., Wibowo, Y. I., Setiawan, E., and Halim, S. V., 2021. Apa yang Direkomendasikan Apoteker untuk Tatalaksana Diare Akut pada Anak? Sebuah Survei di Wilayah Timur Kota Surabaya. Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, 11(1), pp. 39–53.
Nugrahaeni, F, 2019. Tingkat Pengetahuan terhadap Perilaku Swamedikasi Batuk pada SMA Muhammadiyah 23 Jakarta. Social Clinical Pharmacy Indonesia Journal, 4(2), pp. 54–65.
Octavia, D. R., Susanti, I., and Negara, S. B. M. K., 2020. Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan dan Pengelolaan Obat yang Rasional Melalui Penyuluhan Dagusibu. GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), pp. 23–39.
Onchonga, D., Omwoyo, J., and Nyamamba, D., 2020. Assessing the Prevalence of Self-medication Among Healthcare Workers Before and During the 2019 SARS-CoV-2 (COVID-19) Pandemic in Kenya. Saudi Pharmaceutical Journal, 28(10), pp. 1149–1154.
Permatananda, P. A. N. K., Aryastuti, A. A. S. A., and Cahyawati, P. N., 2020. Gerakan Keluarga Sadar Obat pada Kelompok Darma Wanita dengan Pendekatan Belajar Aktif. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 6(1), pp. 56–62.
Ramdini, D. A., Triyandhi, R., Iqbal, M., and Wardhana, M. F., 2020. Pengenalan Dagusibu pada Kader Posyandu di Desa Munca Kecamatan Hanura Kabupaten Pesawaran. Jurnal Pengabdian Masyarakat Ruwa Jurai, 5(1), pp. 40-44.
Restiyono, A., 2016. Analisis Faktor yang Berpengaruh dalam Swamedikasi Antibiotik pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Kajen Kebupaten Pekalongan. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 11(1), pp. 14–27.
Sholiha, S., Fadholah, A., and Artanti, L. O., 2019. Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Apotek Kecamatan Colomadu. Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy, 3(2), pp. 1–11.
Sitindon, L.A., 2020. Perilaku Swamedikasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(2), pp. 787–791.
Suherman, H., and Febrina, D., 2018. Pengaruh Faktor Usia, Jenis Kelamin, dan Pengetahuan terhadap Swamedikasi Obat. Viva Medika, 2, pp. 94–108.
Viviandhari, D., 2022. Pelatihan Swamedikasi Penyakit Saluran Nafas dengan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA). Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia, 3(2), pp. 113–120.
Widayati, A., 2013. Swamedikasi di Kalangan Masyarakat Perkotaan di Kota Yogyakarta. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 2(4), pp. 145–152.
Zakiah, F., and Azmi, L., 2020. Gambaran Swamedikasi terhadap Rheumatoid Arthitis pada Masyarakat Kabupaten Majalengka. Praeparandi: Jurnal Farmasi Dan Sains, 1(2), pp. 179–190.
Zulkarni, R., Azyenela, L., & Penny, D. Y., 2019. Perilaku Keluarga dalam Swamedikasi Obat Herbal. Jurnal Kesehatan, 10(2), pp. 84–88.
Article Metrics
Abstract view(s): 711 time(s)PDF: 1800 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.