KONSEP JIHAD DALAM KONTEKS NEGARA BANGSA (Studi Kasus Aceh Pasca Perjuangan Kemerdekaan)

M. Syabli ZA(1*), Aidul Fitriciada Azhari(2), Syamsul Hidayat(3),

(1) Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Pabelan Tromol Pos I Surakarta 57102 Telp. (0271) 717417, Fax (0271) 715448
(2) Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Pabelan Tromol Pos I Surakarta 57102 Telp. (0271) 717417, Fax (0271) 715448
(3) Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Pabelan Tromol Pos I Surakarta 57102 Telp. (0271) 717417, Fax (0271) 715448
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/profetika.v14i1.2005

Abstract

The paper addressed to describe and to explain jihad in nation state context.
Jihad is one of the pure concept comes from Islam and not related to territorial boundaries.
Jihad can be found wherever Muslims live. While the nation state is a phenomenon,
which emerged since the 17th century, caused by decolonization, as well as Indonesia.
Contrast to the jihad, the nation state is strongly associated with territorial boundaries.
In Indonesia, jihad resonated as a power struggle for independence and also to maintain
independence. However, after Indonesia became an independent nation state, there is
also jihad struggles to break away from it, Aceh with DI/TII and GAM for example.
This study aims to uncover and construct the concept of jihad in the context of a nation
state based on Aceh’s case. By using the historical method of critical analysis, this
paper used method of literature research.
The results showed that: 1) Jihad is an original intent concept in the defense and
establishment of Indonesia as a nation state, establish by founding fathers. 2) Struggling
in Aceh divided into three: when fighting together with Indonesia, fight for an Islamic
state with the DI/TII, and when tried to establish the State of Aceh by GAM. 3) The
concept of jihad in the nation states could be identified from the opponent, the main
issue, the imagined community, as well as models of state formation. Aceh when joined
Indonesia together in the early days of independence, was fight to jihad, as well as the
DI / TII can still called said jihad, in contrast to GAM that regardless of the jihad for
the sake of upholding the state for the people of Aceh. And for Indonesia itself should
refers back to the original intent in jihad conception nowadays.
Key words: The concept of Jihad, Nation State, Aceh.

 

Jihad merupakan konsep yang murni datang dari Islam dan tidak terkait
dengan batas-batas wilayah. Jihad ada dimana umat muslim hidup. Sementara negara
bangsa merupakan fenomena, yang muncul sejak abad ke-17 dan salah satunya
disebabkan oleh dekolonialisasi, seperti halnya Indonesia.Berbeda dengan jihad, negara
bangsa sangat terkait dengan batas teritorial. Di Indonesia, jihad menggema sebagai
kekuatan perjuangan kemerdekaan dan juga mempertahankan kemerdekaan. Namun
setelah Indonesia merdeka, muncul juga perjuangan-perjuangan jihad untuk melepaskan
diri dari negara bangsa, Aceh dengan DI/TII dan GAM contohnya.Penelitian ini
bertujuan untuk mengungkap dan mengkontruksi konsep jihad dalam konteks negara
bangsa berdasarkan kasus Aceh.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan termasuk riset kepustakaan (library
research).Yang menjadi bahan kajian adalah buku-buku sejarah tentang perjalanan
Indonesia dan Aceh yang sekaligus menjadi sumber data primer.Selain itu data juga
diperoleh dari sumber-sumber sekunder sebagai konfirmasi dan penunjangn sumber
data primer.Setelah dilakukan seleksi, data dianalisis dengan menggunakan metode
historis analisis kritis, berupa deskripsi, pembahasan serta kritik-kritik terhadap
permasalahan, sehingga bisa didapatkan penafsiran yang konfrehensip terhadap masalah
yang diteliti.
Hasil penelitian: 1) Konsep Jihad sudah ada sejak pembentukan dan menjelma usaha
pertahanan negara Indonesia. 2) Jihad di Aceh berdinamika dari berjuang bersama
Indonesia, mendirikan negara Islam dengan DI/TII, dan mendirikan negara Aceh dengan
GAM. 3) Konsep jihad dalam negara bangsa bisa diidentifikasi dari lawan, isu utama,
komunitas terbayang yang dicita-citakan, serta model pembentukan negaranya. Aceh
ketika bergabung berjuang bersama Indonesia di awal kemerdekaan melakukan jihad,
begitu juga dengan DI/TII masih bisa dikatakan jihad, berbeda dengan GAM yang
terlepas dari jihad demi menegakkan negara bagi bangsa Aceh.
Kata kunci: konsep jihad, negara bangsa, Aceh.

Full Text:

PDF

References

Abd Allah bin Ahmad Qâdiry, 1413 H,al-Jihâd fî Sabîli Allâh Hòaqîqatuhu wa GhâyatuhuJuz,

Jeddah : Dâr alManârah

Ahmad Mansur Suryanegara, 2010, Api Sejarah jilid I, Bandung: Salamadani

Ahmad Warson Munawir, 2002, Kamus Al-Munawir, Surabaya: Pustaka Progresif

Anas Machmud, 1988, Kedaulatan Aceh yang tidak pernah diserahkan kepada Belanda adalah

bahagian dari Kedaulatan Indonesia, Jakarta; Bulan Bintang

Anthony Giddens, 1981, Power, Property and the State, Vol.I Contemporary Critique of

Historical Materialism”, University of California Press Barkeley and Los Angeles

Anthony Giddens, 1985, “Nation-State and Violence, Vol. II A Contemporary Critique of

Historical Materialism”, Polity Press

Anthony Reid, 2007, Verandah of Violence: The Background to the Aceh Problem,Singapore:

National University of Singapore

Choirul Anam, 1990, Gerak Langkah Pemuda Ansor: Sebuah Percikan Sejarah Kelahiran,

Surabaya: Majalah Nahdatul Umala AULA.

Dada Meuraxa, tt, Peristiwa Berdarah di Aceh, Pustaka Sedar, Medan.

David Held, Anthony McGrew, David Goldblatt and Jonathan Perraton, 2000, “Global

Transformations Politics, Economics and Culture”

Dzafir al-Qasyimy, 1986, al-Jihad wa al-Huquq ad-Dauliyah al-Ammah fi al-Islam, Beirut:

Dar Ilm li al-Mayain

Gamal al-Banna, 2006, Jihad,Jakarta: Mata Air Publishing

George McTurnan Kahin, 1952, Nationalism and Revolution in Indonesia, Volume 35 Studies

on Southeast Asia, G - Reference, Information and Interdisciplinary Subjects Series

Harian Merdeka, Desember 19, 1945

________, Oktober 23, 1945.

Jugen Habermas, 1999, The Inclusion of the Other: Studies in Political Theory, Massachusetts:

The MIT Press

Kedaulatan Rakjat, 26-10 1945, Djoemat Legi, 20 Doelkaidah 1364.

_________, November 13, 1945

_________, November 20, 1945

M. Djali Yusuf, 2002, Perekat hati yang tercabik: jawaban atas dinamika persoalan, refleksi

sosial Aceh, dan sebuah kesadaran untuk masa depan,Pustaka Pelajar

Moch. Nurhasim dkk., 2008, Aceh Baru : Tantangan Perdamaian Dan Reintegrasi, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

National Libarion Front Atjeh Sumatra, 1985 ,Free Aceh Sumatra in World Press, Vol. II.

_________,1984, The Price of Freedom: the unfinished diary of Tengku Hasan di Tiro,

Neta. S. Pane, 2001, Sejarah dan Kekuatan Gerakan Aceh Merdeka, Solusi, Harapan, dan

Impian,Jakarta:Grasindo

Sekretariat Negara RI ,1986, 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1945-1949, Jakarta.

Syamsuddin, 1985, Dari maaf ke panik Aceh: sebuah sketsa sosiologi-politik, YAPPIKA

Tim Kell, 2010, The Roots of Acehnese Rebellion, 1989-1992, Equinox Publishing

Article Metrics

Abstract view(s): 529 time(s)
PDF: 3057 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.